Pasien Gangguan Ginjal Akut Termuda di RSCM Berusia 8 Bulan, Ini Pesan Dokter

Kamis, 20 Oktober 2022 - 20:10 WIB
loading...
Pasien Gangguan Ginjal Akut Termuda di RSCM Berusia 8 Bulan, Ini Pesan Dokter
Penyebab gangguan ginjal akut hingga kini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga karena obat sirup yang mengandung senyawa toksik. / Foto: Kevi Laras
A A A
JAKARTA - Banyak pasien gangguan ginjal akut yang tiba di rumah sakit sudah dalam kondisi lanjut. Hal tersebut terungkap dari pemaparan yang disampaikan pihak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Direktur utama RSCM, dr. Lies Liastuti, Sp. JP(K), MARS, FIBA, mengungkapkan bahwa pasien gangguan ginjal akut termuda berusia 8 bulan. Sedangkan yang paling tua berusia 8 tahun.

"Yang masuk RSCM paling muda 8 bulan dan tua 8 tahun, dan paling banyak balita. Mereka banyak mengalami demam dan batuk," terang dr. Lies Liastuti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Sebanyak 49 Kasus Gangguan Ginjal Akut Ditangani RSCM, 7 Dinyatakan Sembuh

Dokter Elies menyebutkan jika anak dengan gangguan ginjal akut mengalaminya secara mendadak. Penyebabnya hingga kini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga karena obat sirup yang mengandung senyawa toksik.

Senyawa toksik tersebut adalah etilen glikol (EG) dan dan dietilen glikol (DG). Kondisi akut yang dialami anak-anak ditandai dengan berkurangnya urine atau bahkan tidak mengeluarkan sama sekali.



"Akut artinya karena mendadak, penurunan yang cepat. Artinya adanya hal-hal yang naik dalam kadar darah dan urinenya turun atau sedikit, bahkan sama sekali artinya nol," papar dr. Lies.

Sehubungan dengan itu, 63% alias 31 kasus dilaporkan meninggal dunia, dan 7 di antaranya dinyatakan sembuh.

Dokter Lies pun mengimbau agar para orang tua tidak memberikan obat secara sembarangan saat anak sakit. Lebih baik, lanjut dia, dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

Baca juga: Ini 5 Obat Sirup yang Mengandung Cemaran EG Lebihi Ambang Batas

"Kalau ada anak demam jangan langsung dikasih obat, jadi harus hati-hati dalam pemberian obat dan dikonsultasikan ke dokter," kata dia.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)