Bau Badan Tertentu Pengaruhi Nyamuk untuk Menggigit Manusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa terdapat sesuatu dari diri manusia yang membuat nyamuk tertarik, hingga akhirnya menggigitnya.
Sejumlah peneliti menemukan bahwa beberapa orang menghasilkan bahan kimia tertentu pada kulit mereka yang terikat dengan bau dan membuat nyamuk tertarik.
Akan tetapi, yang membuatnya lebih buruk, yakni nyamuk akan tetap setia pada favorit mereka dari waktu ke waktu.
Baca juga: Mengenal Osteoporosis: Penyebab, Gejala hingga Risiko Serius dari Pelemahan Tulang
Oleh karenanya, peneliti merancang sebuah eksperimen yang mengadu bau seseorang satu sama lain. Para peneliti meminta 64 relawan dari Universitas Rockefeller, New York, untuk mengenakan stoking nilon di sekitar lengan bawah mereka, untuk mencium bau kulit mereka.
Stoking tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam perangkat terpisah di ujung tabung panjang. Kemudian, puluhan nyamuk pun dilepaskan.
Dalam penelitian kali ini, nyamuk yang digunakan yakni nyamuk aedes aegypti yang diketahui menyebarkan demam kuning, zika dan demam berdarah.
Peneliti melihat nyamuk mengerumuni stoking tertentu yang menurut peneliti paling menarik. Selain itu, peneliti pun mengadakan turnamen round-robin, di mana mereka melihat bahwa daya tarik nyamuk terbesar.
Para peneliti melakukan pengujian tersebut dengan individu yang sama selama beberapa tahun, dan melihat bahwa hasilnya serupa.
Peneliti tersebut menemukan ada satu faktor yang jadi perhatian nyamuk, yakni yang memiliki kadar asam tinggi pada kulit mereka.
Sebagaimana dilansir India Times, pada dasarnya asam tersebut merupakan bagian dari lapisan pelembab alami kulit, dan setiap orang memilikinya dalam jumlah yang berbeda. Bakteri sehat yang ada pada kulit mengonsumsi asam tersebut, dan menciptakan bagian dari profil bau kulit.
Baca juga: Hore! Di MNC Lido City, Kulineran Bisa Sambil Ngonten Berhadiah Nginap Gratis di Hotel Bintang 5
Namun, Anda tidak bisa benar-benar menghilangkan asam tersebut tanpa merusak kesehatan kulit. Kendati demikian, para peneliti berharap bahwa penelitian di masa depan bisa membantu menemukan metode baru untuk mengusir nyamuk.
Sejumlah peneliti menemukan bahwa beberapa orang menghasilkan bahan kimia tertentu pada kulit mereka yang terikat dengan bau dan membuat nyamuk tertarik.
Akan tetapi, yang membuatnya lebih buruk, yakni nyamuk akan tetap setia pada favorit mereka dari waktu ke waktu.
Baca juga: Mengenal Osteoporosis: Penyebab, Gejala hingga Risiko Serius dari Pelemahan Tulang
Oleh karenanya, peneliti merancang sebuah eksperimen yang mengadu bau seseorang satu sama lain. Para peneliti meminta 64 relawan dari Universitas Rockefeller, New York, untuk mengenakan stoking nilon di sekitar lengan bawah mereka, untuk mencium bau kulit mereka.
Stoking tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam perangkat terpisah di ujung tabung panjang. Kemudian, puluhan nyamuk pun dilepaskan.
Dalam penelitian kali ini, nyamuk yang digunakan yakni nyamuk aedes aegypti yang diketahui menyebarkan demam kuning, zika dan demam berdarah.
Peneliti melihat nyamuk mengerumuni stoking tertentu yang menurut peneliti paling menarik. Selain itu, peneliti pun mengadakan turnamen round-robin, di mana mereka melihat bahwa daya tarik nyamuk terbesar.
Para peneliti melakukan pengujian tersebut dengan individu yang sama selama beberapa tahun, dan melihat bahwa hasilnya serupa.
Peneliti tersebut menemukan ada satu faktor yang jadi perhatian nyamuk, yakni yang memiliki kadar asam tinggi pada kulit mereka.
Sebagaimana dilansir India Times, pada dasarnya asam tersebut merupakan bagian dari lapisan pelembab alami kulit, dan setiap orang memilikinya dalam jumlah yang berbeda. Bakteri sehat yang ada pada kulit mengonsumsi asam tersebut, dan menciptakan bagian dari profil bau kulit.
Baca juga: Hore! Di MNC Lido City, Kulineran Bisa Sambil Ngonten Berhadiah Nginap Gratis di Hotel Bintang 5
Namun, Anda tidak bisa benar-benar menghilangkan asam tersebut tanpa merusak kesehatan kulit. Kendati demikian, para peneliti berharap bahwa penelitian di masa depan bisa membantu menemukan metode baru untuk mengusir nyamuk.
(nug)