Catat! Ini 5 Senyawa Berbahaya dalam Vape selain Polietilen Glikol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Informasi terkait produk yang mengandung etilen glikol (EG) dan polietilen glikol (PEG) tengah heboh belakangan ini. Salah satunya disebut-sebut ada dalam produk rokok elektrik atau vape.
Meski begitu, di luar kedua kandungan senyawa yang sedang ramai dibicarakan tersebut, vape merupakan produk rokok elektrik dengan beragam kandungan senyawa yang sebenarnya tidak benar-benar aman untuk dikonsumsi.
Secara umum, perbedaan utama antara vape dengan rokok konvensional adalah tembakau. Rokok konvensional mengandung tembakau, sementara vape tidak. Namun, bukan berarti hal ini jadi tolok ukur bahwa rokok konvensional lebih berbahaya bagi tubuh dan vape atau rokok elektrik lebih aman.
Perlu diingat bahwa tembakau (bahan utama kandungan rokok/vape) bukanlah satu-satunya penyebab kanker dan penyakit serius lain. Ada banyak sekali kandungan senyawa di dalam vape yang berdampak negatif untuk kesehatan, baik dari liquid maupun asap yang dihasilkannya. Berikut di antaranya.
1. Volatile Organic Compounds (VOC)
Volatile organic compounds (VOC) merupakan senyawa organik yang mudah menguap. Salah satu contoh VOC yang termasuk sebagai kandungan liquid vape (vapor) adalah propilen glikol.
Propilen glikol yakni zat tambahan yang kerap digunakan dalam olahan makanan seperti es krim atau pemanis cair. Biasanya, zat satu ini digunakan untuk menghasilkan kabut atau asap buatan pada acara panggung, pelarut cat, dan bahan antibeku.
Propilen glikol berupa uap seperti asap ini dihasilkan lewat liquid vape ketika dipanaskan. Namun, pada tingkat tertentu, zat ini bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, paru, dan tenggorokan.
Bahkan VOC juga bisa menyebabkan sakit kepala, mual, dan berpotensi merusak hati, ginjal serta sistem saraf jika paparannya berlebihan.
2. Senyawa Karbon
Uap pada vape memiliki sejumlah senyawa karbon seperti formaldehyde, acetaldehyde, acrolein, dan glycidol. Berbagai senyawa karbon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius pada penggunanya.
International Agency for Research on Cancer menggolongkan formaldehyde dan acetaldehyde ke dalam zat karsinogen atau penyebab kanker. Sementara itu, glycidol adalah zat yang juga diduga kuat sebagai penyebab kanker.
Selain berpotensi menyebabkan kanker, berbagai senyawa ini berisiko merusak sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru.
3. Acrolein
Acrolein merupakan herbisida yang biasanya digunakan untuk membunuh gulma. Sayang, kandungan acrolein di dalam liquid vape bisa menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat dipulihkan.
4. Gliserin
Vegetable glycerin atau gliserin kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan pembuatan obat yang memberi rasa manis. Bahan satu ini berasal dari tanaman.
Kandungan ini memiliki fungsi yang mirip dengan propilen glikol yaitu untuk menghasilkan asap. Namun, karena senyawa ini lebih tebal dari gliserin, uap yang keluar akan lebih tebal dan pekat.
Akan tetapi, dilansir dari laporan National Academies Press, propilen glikol lebih mengiritasi pernapasan dibandingkan gliserin.
5. Logam
Asap yang dihasilkan dari liquid vape juga mengandung beragam senyawa logam beracun seperti nikel, timah, kadmium, dan kromium. Kandungan logam di dalam vape diduga berasal dari beberapa bagian perangkat vape itu sendiri. Ketika dipanaskan, logam dari perangkat menguap hingga akhirnya terhirup melalui asap yang dihasilkan.
Meski begitu, di luar kedua kandungan senyawa yang sedang ramai dibicarakan tersebut, vape merupakan produk rokok elektrik dengan beragam kandungan senyawa yang sebenarnya tidak benar-benar aman untuk dikonsumsi.
Secara umum, perbedaan utama antara vape dengan rokok konvensional adalah tembakau. Rokok konvensional mengandung tembakau, sementara vape tidak. Namun, bukan berarti hal ini jadi tolok ukur bahwa rokok konvensional lebih berbahaya bagi tubuh dan vape atau rokok elektrik lebih aman.
Perlu diingat bahwa tembakau (bahan utama kandungan rokok/vape) bukanlah satu-satunya penyebab kanker dan penyakit serius lain. Ada banyak sekali kandungan senyawa di dalam vape yang berdampak negatif untuk kesehatan, baik dari liquid maupun asap yang dihasilkannya. Berikut di antaranya.
1. Volatile Organic Compounds (VOC)
Volatile organic compounds (VOC) merupakan senyawa organik yang mudah menguap. Salah satu contoh VOC yang termasuk sebagai kandungan liquid vape (vapor) adalah propilen glikol.
Propilen glikol yakni zat tambahan yang kerap digunakan dalam olahan makanan seperti es krim atau pemanis cair. Biasanya, zat satu ini digunakan untuk menghasilkan kabut atau asap buatan pada acara panggung, pelarut cat, dan bahan antibeku.
Propilen glikol berupa uap seperti asap ini dihasilkan lewat liquid vape ketika dipanaskan. Namun, pada tingkat tertentu, zat ini bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, paru, dan tenggorokan.
Bahkan VOC juga bisa menyebabkan sakit kepala, mual, dan berpotensi merusak hati, ginjal serta sistem saraf jika paparannya berlebihan.
2. Senyawa Karbon
Uap pada vape memiliki sejumlah senyawa karbon seperti formaldehyde, acetaldehyde, acrolein, dan glycidol. Berbagai senyawa karbon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius pada penggunanya.
International Agency for Research on Cancer menggolongkan formaldehyde dan acetaldehyde ke dalam zat karsinogen atau penyebab kanker. Sementara itu, glycidol adalah zat yang juga diduga kuat sebagai penyebab kanker.
Selain berpotensi menyebabkan kanker, berbagai senyawa ini berisiko merusak sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru.
Baca Juga
3. Acrolein
Acrolein merupakan herbisida yang biasanya digunakan untuk membunuh gulma. Sayang, kandungan acrolein di dalam liquid vape bisa menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat dipulihkan.
4. Gliserin
Vegetable glycerin atau gliserin kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan pembuatan obat yang memberi rasa manis. Bahan satu ini berasal dari tanaman.
Kandungan ini memiliki fungsi yang mirip dengan propilen glikol yaitu untuk menghasilkan asap. Namun, karena senyawa ini lebih tebal dari gliserin, uap yang keluar akan lebih tebal dan pekat.
Akan tetapi, dilansir dari laporan National Academies Press, propilen glikol lebih mengiritasi pernapasan dibandingkan gliserin.
5. Logam
Asap yang dihasilkan dari liquid vape juga mengandung beragam senyawa logam beracun seperti nikel, timah, kadmium, dan kromium. Kandungan logam di dalam vape diduga berasal dari beberapa bagian perangkat vape itu sendiri. Ketika dipanaskan, logam dari perangkat menguap hingga akhirnya terhirup melalui asap yang dihasilkan.
(tsa)