Cek Mata di Optik atau Dokter Mata, Apa Bedanya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cek mata bisa dilakukan di optik atau dokter mata. Mata merupakan salah satu organ sekaligus indera penting yang ada dalam tubuh manusia. Sebagai indera penglihatan, gangguan pada mata tentu akan sangat menghambat aktivitas sehari-hari.
Untuk itu, pemeriksaan atau cek kesehatan mata kerap dilakukan beberapa orang yang mengalami gangguan penglihatan. Namun, masih banyak orang yang bingung sebenarnya melakukan cek mata lebih baik di optik atau di dokter.
Pada dasarnya, pemeriksaan mata dapat dilakukan baik di optik maupun langsung oleh dokter spesialis mata. Dirangkum dari Alodokter, Senin (31/10/2022) akan tetapi, pemeriksaan yang dilakukan di optik tentu akan berbeda dengan apa yang dilakukan oleh dokter spesialis mata.
Pemeriksaan mata di optik biasanya dilakukan untuk mengetahui gangguan refraksi pada mata. Seperti miopia (rabun jauh atau mata minus), hipermetropia (rabun dekat atau mata plus), dan astigmatisme (mata silinder).
Namun, pemeriksaan yang dilakukan di optik relatif menggunakan peralatan dan teknik yang sederhana. Ini biasanya hasil yang didapatkan dari pemeriksaan optik perlu dikonfirmasi atau dibandingkan dengan hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis mata.
Sementara, pemeriksaan mata yang dilakukan oleh dokter spesialis mata biasanya akan menggunakan tetes mata terlebih dahulu untuk membuat kondisi mata lebih rileks. Sehingga hasil pengukuran gangguan refraksi pada mata lebih akurat.
Selain itu, dokter tidak hanya menilai axis atau derajat gangguan mata saja seperti minus atau plus atau derajat pada silinder, melainkan dokter juga akan mengukur interpupillary distance atau jarak antar pupil.
Sehingga, dokter dapat meresepkan jenis lensa dan frame kacamata yang dapat disesuaikan secara pribadi dengan mata seseorang sehingga orang itu dapat nyaman menggunakan kacamatanya.
Namun baik di optik atau dokter spesialis mata, keduanya melakukan pemeriksaan baik dengan mesin autorefractometer dan juga selanjutnya dilakukan proses pembacaan uji coba lensa dengan membaca snellen chart untuk mengetahui nilai koreksi yang dapat dilakukan pada mata.
Sebaiknya, ikutilah anjuran dari dokter spesialis mata terhadap angka pengoreksian pada lensa yang digunakan dengan alasan dilakukannya pemeriksaan fisik pada mata.
Selain itu, sebaiknya lakukan pada saat berkonsultasi sehingga dapat ditentukan penggunaan lensa koreksi yang lebih baik. Hal ini untuk memperbaiki menurunnya fungsi penglihatan yang Anda alami.
Lihat Juga: Profil dan Biodata Dokter Cantik Mesty Ariotedjo, Kakak Menpora Dito yang Bahas Pubertas Anak Laki
Untuk itu, pemeriksaan atau cek kesehatan mata kerap dilakukan beberapa orang yang mengalami gangguan penglihatan. Namun, masih banyak orang yang bingung sebenarnya melakukan cek mata lebih baik di optik atau di dokter.
Pada dasarnya, pemeriksaan mata dapat dilakukan baik di optik maupun langsung oleh dokter spesialis mata. Dirangkum dari Alodokter, Senin (31/10/2022) akan tetapi, pemeriksaan yang dilakukan di optik tentu akan berbeda dengan apa yang dilakukan oleh dokter spesialis mata.
Pemeriksaan mata di optik biasanya dilakukan untuk mengetahui gangguan refraksi pada mata. Seperti miopia (rabun jauh atau mata minus), hipermetropia (rabun dekat atau mata plus), dan astigmatisme (mata silinder).
Namun, pemeriksaan yang dilakukan di optik relatif menggunakan peralatan dan teknik yang sederhana. Ini biasanya hasil yang didapatkan dari pemeriksaan optik perlu dikonfirmasi atau dibandingkan dengan hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis mata.
Sementara, pemeriksaan mata yang dilakukan oleh dokter spesialis mata biasanya akan menggunakan tetes mata terlebih dahulu untuk membuat kondisi mata lebih rileks. Sehingga hasil pengukuran gangguan refraksi pada mata lebih akurat.
Selain itu, dokter tidak hanya menilai axis atau derajat gangguan mata saja seperti minus atau plus atau derajat pada silinder, melainkan dokter juga akan mengukur interpupillary distance atau jarak antar pupil.
Sehingga, dokter dapat meresepkan jenis lensa dan frame kacamata yang dapat disesuaikan secara pribadi dengan mata seseorang sehingga orang itu dapat nyaman menggunakan kacamatanya.
Namun baik di optik atau dokter spesialis mata, keduanya melakukan pemeriksaan baik dengan mesin autorefractometer dan juga selanjutnya dilakukan proses pembacaan uji coba lensa dengan membaca snellen chart untuk mengetahui nilai koreksi yang dapat dilakukan pada mata.
Sebaiknya, ikutilah anjuran dari dokter spesialis mata terhadap angka pengoreksian pada lensa yang digunakan dengan alasan dilakukannya pemeriksaan fisik pada mata.
Selain itu, sebaiknya lakukan pada saat berkonsultasi sehingga dapat ditentukan penggunaan lensa koreksi yang lebih baik. Hal ini untuk memperbaiki menurunnya fungsi penglihatan yang Anda alami.
Lihat Juga: Profil dan Biodata Dokter Cantik Mesty Ariotedjo, Kakak Menpora Dito yang Bahas Pubertas Anak Laki
(dra)