Skizofrenia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
loading...
A
A
A
Juga, orang tersebut mungkin kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, menarik diri secara sosial atau tidak memiliki kemampuan untuk mengalami kesenangan.
Gejala dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu, dengan periode memburuk dan remisi gejala. Beberapa gejala mungkin selalu ada.
Pengobatan Skizofrenia
Meskipun tidak ada obat untuk skizofrenia, banyak pasien sembuh dengan gejala minimal. Berbagai obat antipsikotik efektif dalam mengurangi gejala psikotik yang ada pada fase akut penyakit, hal tersebut juga membantu mengurangi potensi episode akut di masa depan sekaligus tingkat keparahannya.
Perawatan psikologis seperti terapi perilaku kognitif atau psikoterapi suportif dapat mengurangi gejala dan meningkatkan fungsi, dan perawatan lain ditujukan untuk mengurangi stres, mendukung pekerjaan, atau meningkatkan keterampilan sosial.
Diagnosis dan pengobatan dapat diperumit jika seseorang melakukan penyalahgunaan zat. Orang dengan skizofrenia memiliki risiko lebih besar untuk menyalahgunakan obat-obatan daripada populasi umum. Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda kecanduan, pengobatan untuk kecanduan harus dilakukan bersamaan dengan pengobatan untuk skizofrenia.
Selain itu juga seseorang dengan Skizofrenia dapat melakukan pengobatan dalam bentuk Terapi Elektrokonvulsif yaitu metode yang paling efektif untuk meredakan keinginan bunuh diri, mengatasi gejala depresi berat, dan menangani psikosis. Terapi dilakukan 2-3 kali dalam seminggu selama 2-4 minggu, serta dapat dikombinasikan dengan psikoterapi dan pemberian obat.
Gejala dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu, dengan periode memburuk dan remisi gejala. Beberapa gejala mungkin selalu ada.
Pengobatan Skizofrenia
Meskipun tidak ada obat untuk skizofrenia, banyak pasien sembuh dengan gejala minimal. Berbagai obat antipsikotik efektif dalam mengurangi gejala psikotik yang ada pada fase akut penyakit, hal tersebut juga membantu mengurangi potensi episode akut di masa depan sekaligus tingkat keparahannya.
Perawatan psikologis seperti terapi perilaku kognitif atau psikoterapi suportif dapat mengurangi gejala dan meningkatkan fungsi, dan perawatan lain ditujukan untuk mengurangi stres, mendukung pekerjaan, atau meningkatkan keterampilan sosial.
Diagnosis dan pengobatan dapat diperumit jika seseorang melakukan penyalahgunaan zat. Orang dengan skizofrenia memiliki risiko lebih besar untuk menyalahgunakan obat-obatan daripada populasi umum. Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda kecanduan, pengobatan untuk kecanduan harus dilakukan bersamaan dengan pengobatan untuk skizofrenia.
Selain itu juga seseorang dengan Skizofrenia dapat melakukan pengobatan dalam bentuk Terapi Elektrokonvulsif yaitu metode yang paling efektif untuk meredakan keinginan bunuh diri, mengatasi gejala depresi berat, dan menangani psikosis. Terapi dilakukan 2-3 kali dalam seminggu selama 2-4 minggu, serta dapat dikombinasikan dengan psikoterapi dan pemberian obat.
(hri)