Libur Nataru 2022, Kemenparekraf Fokus Tingkatkan Kesiapsiagaan Pariwisata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempersiapkan kebijakan khusus untuk mengantisipasi masalah selama libur natal dan tahun baru (Nataru) tahun ini.
Sebagaimana diketahui ancaman cuaca dan bencana alam menghantui libur Nataru 2022. Makin banyak dilaporkan bencana alam terjadi di Tanah Air, belakangan ini.
Dijelaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, persiapan libur Nataru 2022 berfokus pada mengantisipasi cuaca buruk dan bencana alam. Oleh karenanya, kewaspadaan ditingkatkan.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Kenaikan UMP 2023 Bakal Berdampak Positif pada Sektor Pariwisata
"Jika ditanya soal persiapan Nataru 2022, sudah kami lakukan. Kami meningkatkan kewaspadaan akan ancaman cuaca dan bencana alam seperti banjir, gempa, termasuk juga erupsi Gunung Semeru," tutur Sandiaga Uno saat ditemui langsung di diskusi hybrid Sandilogi di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).
"Jadi, kesiapsiagaan yang ditingkatkan," imbuhnya.
Agar memaksimalkan upaya kesiapsiagaan libur Nataru 2022, Kemenparekraf sudah menyiapkan prosedur khusus yaitu kesiapsiagaan pariwisata. Tak hanya itu, panduan CHSE juga diharapkan bisa diadaptasi di lokasi wisata.
Ya, panduan CHSE yang diterapkan dengan baik dan disiplin di lokasi wisata bukan hanya memberikan rasa nyaman ke wisatawan, tapi juga rasa aman dan pada akhirnya membahagiakan wisatawan.
"Dengan kesiapan ini, kami cukup yakin bahwa di tahun 2022 target 800 juta pergerakan wisatawan nusantara tercapai," ujar Sandiaga.
"Bahkan, di 2023 targetnya naik menjadi 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara dapat dicapai, yang mana itu akan ditopang juga oleh gerakan bangga berwisata di Indonesia yang rencananya minggu depan akan diluncurkan," jelasnya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno soal Ancaman Resesi 2023: Kami Yakin Indonesia Tetap Baik
Tak hanya itu, Menparekraf Sandiaga Uno juga berharap, target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara tahun depan dapat tercapai karena akan lebih banyak hari libur, konten destinasi wisata yang terus diperbaiki, dan tingkat konsumsi meningkat.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
Sebagaimana diketahui ancaman cuaca dan bencana alam menghantui libur Nataru 2022. Makin banyak dilaporkan bencana alam terjadi di Tanah Air, belakangan ini.
Dijelaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, persiapan libur Nataru 2022 berfokus pada mengantisipasi cuaca buruk dan bencana alam. Oleh karenanya, kewaspadaan ditingkatkan.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Kenaikan UMP 2023 Bakal Berdampak Positif pada Sektor Pariwisata
"Jika ditanya soal persiapan Nataru 2022, sudah kami lakukan. Kami meningkatkan kewaspadaan akan ancaman cuaca dan bencana alam seperti banjir, gempa, termasuk juga erupsi Gunung Semeru," tutur Sandiaga Uno saat ditemui langsung di diskusi hybrid Sandilogi di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).
"Jadi, kesiapsiagaan yang ditingkatkan," imbuhnya.
Agar memaksimalkan upaya kesiapsiagaan libur Nataru 2022, Kemenparekraf sudah menyiapkan prosedur khusus yaitu kesiapsiagaan pariwisata. Tak hanya itu, panduan CHSE juga diharapkan bisa diadaptasi di lokasi wisata.
Ya, panduan CHSE yang diterapkan dengan baik dan disiplin di lokasi wisata bukan hanya memberikan rasa nyaman ke wisatawan, tapi juga rasa aman dan pada akhirnya membahagiakan wisatawan.
"Dengan kesiapan ini, kami cukup yakin bahwa di tahun 2022 target 800 juta pergerakan wisatawan nusantara tercapai," ujar Sandiaga.
"Bahkan, di 2023 targetnya naik menjadi 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara dapat dicapai, yang mana itu akan ditopang juga oleh gerakan bangga berwisata di Indonesia yang rencananya minggu depan akan diluncurkan," jelasnya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno soal Ancaman Resesi 2023: Kami Yakin Indonesia Tetap Baik
Tak hanya itu, Menparekraf Sandiaga Uno juga berharap, target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara tahun depan dapat tercapai karena akan lebih banyak hari libur, konten destinasi wisata yang terus diperbaiki, dan tingkat konsumsi meningkat.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
(nug)