Ide dan Ciri Dekorasi Pernikahan Adat Jawa, Unik Banget!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dekorasi pernikahan adat Jawa memiliki banyak keunikan sendiri dibandingkan dengan dekorasi pernikahan di daerah lainnya. Keunikan dekorasi Jawa terbentuk dari ciri khusus masing-masing ornamennya.
Tak jarang jika dekorasi jawa yang memiliki keunikan ini banyak dijadikan ide dalam konsep pernikahan. Dikutip dari laman weddingmarket.com, berikut 7 dekorasi pernikahan adat Jawa :
Baca juga : Mengintip Dekorasi Pernikahan Adik Jokowi yang Kental Nuansa Jawa
1. Gebyok
Ciri khas dekorasi pernikahan yang sering terlihat adalah gebyok atau gebyog. Gebyok atau gebyog merupakan dekorasi yang berbentuk seperti sekat kayu yang dipasang berjejer dan memanjang, seperti bagian dari rumah kudus.
Fungsi utama dari gebyok adalah dijadikan background untuk kedua mempelai atau pasangan pernikahan. Dengan adanya gebyok ini posisi duduk kedua pengantin akan menghadap kepada tamu undangan.
Ide gebyok ini tidak hanya dipakai oleh masyarakat Jawa tradisional, tetapi juga dipakai oleh pasangan pengantin kekinian yang dicampur dengan adat - adat modern.
2. Miniatur Joglo
Selain dari gebyok, ornamen pada bagian dekorasi yang berada di bagian depan adalah miniatur joglo. Miniatur joglo berbentuk seperti rumah adat dengan desain atap yang membentuk limas dengan tambahan topangan berjumlah empat pilar.
Fungsi dari miniatur ini adalah sebagai sekat antara mempelai dengan tamu undangan. Namun, tidak semua pernikahan adat Jawa menggunakan miniatur joglo, karena ornamen ini membutuhkan tempat yang luas.
Ide konsep ini masih dipakai hingga sekarang, terutama bagi masyarakat Jawa asli yang dianggap sebagai orang yang berpengaruh.
3. Gunungan Wayang Kulit
Gunungan wayang merupakan salah satu ornamen yang dapat memperindah tata ruangan pernikahan. Biasanya ornamen ini terletak pada bagian depan dari gebyok.
Gunungan wayang berfungsi sebagai background meja catering dan dijadkan sebagai photobooth bagi para tamu undangan.
Ide gunungan wayang ini sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat Jawa. selain masyarakat Jawa, ada banyak masyarakat selain Jawa yang mengadopsi konsep tersebut namun dalam bentuk lain.
Baca juga : Nanya Vendor Dekorasi Pernikahan dan Minta Doa, Syakir Daulay Mau Nikah?
4.Riasan Kain Batik
Kain batik merupakan bentuk kain yang digunakan untuk melengkapi dekorasi pernikahan, terutama untuk melengkapi dekorasi pada ornamen gebyok.
Meskipun terlihat simpel, ornamen ini berfungsi sebagai identitas masyarakat Jawa yang terkenal dengan unsur batik di dalamnya.
Ide konsep batik ini hingga sekarang masih dipasang dalam dekorasi masyarakat Jawa. selain dari masyarakat Jawa, banyak juga yang menggunakan konsep ini namun dalam bentuk lain seperti bunga - bunga plastik.
5. Aksesoris Patung Loro Blonyo
Patung loro blonyo merupakan patung yang melambangkan kedua pasangan pengantin yang ada dalam pelaminan.
Patung ini berfungsi dulunya berfungsi sebagai simbol dari Dewa Wisnu dan juga Dewi Sri atau dewi kesuburan. Dengan adanya aksesoris tersebut berfungsi sebagai perwujudan dari pasangan yang serasi dan juga mempunyai wajah yang rupawan.
Ide patung loro blonyo sekarang jarang ditemukan, hal tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat Jawa beragama Islam.
6. Pasang Tratag
Tratag merupakan bagian dari dekorasi yang berada di luar ruangan, yang biasanya dilengkapi dengan pasangan tarub atau hiasan dari daun alami.
Tratag ini berfungsi sebagai simbol kepada masyarakat, bahwa pada tempat tersebut sedang diadakan suatu acara.
Ide konsep pemasangan tarub sekarang ini tidak hanya dipasang dalam acara pernikahan, namun juga pada acara lain biasanya terdapat tratag.
7. Pemasangan Bleketepe
Bleketepe merupakan bentuk dekorasi yang biasanya berbentuk anyaman daun kelapa yang masih hijau dan diletakkan pada bagian tempat berlangsungnya pernikahan.
Bleketepe berfungsi sebagai penolak bala, agar acara pernikahan kedua mempelai dapat berjalan dengan lancar.
Ide bleketepe ini sekarang muncul dalam bentuk lain yakni adanya janur kuning melengkung sebagai pertanda adanya pernikahan pada suatu tempat.
Lihat Juga: Deretan Daerah di Jawa yang Jadi Inspirasi Nama Tempat di Belanda, Salah Satunya Lamonggracht
Tak jarang jika dekorasi jawa yang memiliki keunikan ini banyak dijadikan ide dalam konsep pernikahan. Dikutip dari laman weddingmarket.com, berikut 7 dekorasi pernikahan adat Jawa :
Baca juga : Mengintip Dekorasi Pernikahan Adik Jokowi yang Kental Nuansa Jawa
1. Gebyok
Ciri khas dekorasi pernikahan yang sering terlihat adalah gebyok atau gebyog. Gebyok atau gebyog merupakan dekorasi yang berbentuk seperti sekat kayu yang dipasang berjejer dan memanjang, seperti bagian dari rumah kudus.
Fungsi utama dari gebyok adalah dijadikan background untuk kedua mempelai atau pasangan pernikahan. Dengan adanya gebyok ini posisi duduk kedua pengantin akan menghadap kepada tamu undangan.
Ide gebyok ini tidak hanya dipakai oleh masyarakat Jawa tradisional, tetapi juga dipakai oleh pasangan pengantin kekinian yang dicampur dengan adat - adat modern.
2. Miniatur Joglo
Selain dari gebyok, ornamen pada bagian dekorasi yang berada di bagian depan adalah miniatur joglo. Miniatur joglo berbentuk seperti rumah adat dengan desain atap yang membentuk limas dengan tambahan topangan berjumlah empat pilar.
Fungsi dari miniatur ini adalah sebagai sekat antara mempelai dengan tamu undangan. Namun, tidak semua pernikahan adat Jawa menggunakan miniatur joglo, karena ornamen ini membutuhkan tempat yang luas.
Ide konsep ini masih dipakai hingga sekarang, terutama bagi masyarakat Jawa asli yang dianggap sebagai orang yang berpengaruh.
3. Gunungan Wayang Kulit
Gunungan wayang merupakan salah satu ornamen yang dapat memperindah tata ruangan pernikahan. Biasanya ornamen ini terletak pada bagian depan dari gebyok.
Gunungan wayang berfungsi sebagai background meja catering dan dijadkan sebagai photobooth bagi para tamu undangan.
Ide gunungan wayang ini sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat Jawa. selain masyarakat Jawa, ada banyak masyarakat selain Jawa yang mengadopsi konsep tersebut namun dalam bentuk lain.
Baca juga : Nanya Vendor Dekorasi Pernikahan dan Minta Doa, Syakir Daulay Mau Nikah?
4.Riasan Kain Batik
Kain batik merupakan bentuk kain yang digunakan untuk melengkapi dekorasi pernikahan, terutama untuk melengkapi dekorasi pada ornamen gebyok.
Meskipun terlihat simpel, ornamen ini berfungsi sebagai identitas masyarakat Jawa yang terkenal dengan unsur batik di dalamnya.
Ide konsep batik ini hingga sekarang masih dipasang dalam dekorasi masyarakat Jawa. selain dari masyarakat Jawa, banyak juga yang menggunakan konsep ini namun dalam bentuk lain seperti bunga - bunga plastik.
5. Aksesoris Patung Loro Blonyo
Patung loro blonyo merupakan patung yang melambangkan kedua pasangan pengantin yang ada dalam pelaminan.
Patung ini berfungsi dulunya berfungsi sebagai simbol dari Dewa Wisnu dan juga Dewi Sri atau dewi kesuburan. Dengan adanya aksesoris tersebut berfungsi sebagai perwujudan dari pasangan yang serasi dan juga mempunyai wajah yang rupawan.
Ide patung loro blonyo sekarang jarang ditemukan, hal tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat Jawa beragama Islam.
6. Pasang Tratag
Tratag merupakan bagian dari dekorasi yang berada di luar ruangan, yang biasanya dilengkapi dengan pasangan tarub atau hiasan dari daun alami.
Tratag ini berfungsi sebagai simbol kepada masyarakat, bahwa pada tempat tersebut sedang diadakan suatu acara.
Ide konsep pemasangan tarub sekarang ini tidak hanya dipasang dalam acara pernikahan, namun juga pada acara lain biasanya terdapat tratag.
7. Pemasangan Bleketepe
Bleketepe merupakan bentuk dekorasi yang biasanya berbentuk anyaman daun kelapa yang masih hijau dan diletakkan pada bagian tempat berlangsungnya pernikahan.
Bleketepe berfungsi sebagai penolak bala, agar acara pernikahan kedua mempelai dapat berjalan dengan lancar.
Ide bleketepe ini sekarang muncul dalam bentuk lain yakni adanya janur kuning melengkung sebagai pertanda adanya pernikahan pada suatu tempat.
Lihat Juga: Deretan Daerah di Jawa yang Jadi Inspirasi Nama Tempat di Belanda, Salah Satunya Lamonggracht
(bim)