Kaesang dan Erina Gelar Prosesi Bubak Kawah di Pernikahan, Ini Maknanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menggelar prosesi bubak kawah di hari pernikahan, Sabtu (10/12/2022). Bubak kawah merupakan tradisi pernikahan adat Jawa yang secara bahasa berasal dari bubak atau mbukak yang berarti membuka. Sedangkan kawah artinya adalah air yang keluar sebelum kelahiran bayi.
Secara istilah bubak kawah memiliki makna membuka jalan mantu sekaligus sebagai bentuk rasa syukur dari kedua orang tua dapat membuka jalan untuk menikahkan anaknya. Tradisi bubak kawah dilaksanakan ketika orang tua mengadakan mantu atau menikahkan anaknya untuk pertama kali.
Dirangkum dari berbagai sumber, tidak selalu anak yang sulung tetapi bisa anak yang ke dua atau seterusnya. Jadi ketika orang tua akan mengadakan mantu lagi maka tidak akan ada tradisi bubak kawah lagi.
Bubak kawah sendiri sebenarnya termasuk dalam satu rangkaian dengan upacara panggih atau temu manten. Tradisi ini biasa dilakukan setelah sungkeman selesai. Namun biasanya bisa dilakukan pada saat prosesi siraman.
Setelah rangkaian upacara panggih selesai, akan ada seorang laki-laki dari pihak pengantin wanita datang dengan membawa pikulan berisi beberapa peralatan dapur. Peralatan dapur ini nantinya akan diperebutkan oleh para tamu undangan yang hadir.
Mitosnya, siapapun yang mendapatkan peralatan dapur tersebut, bagi yang masih single akan enteng jodoh. Sedangkan bagi yang sudah menikah akan enteng mantu jika ia memiliki anak gadis.
Karena barang yang diperebutkan ini tidak sebanyak jumlah tamu undangan, maka bisa dipastikan akan terjadi kerusuhan yang dinantikan. Biasanya ibu-ibu yang sudah mengincar peralatan dapur yang diinginkan akan berusaha sekuat tenaga untuk mengambilnya sebelum diambil oleh tamu undangan yang lain.
Umumnya, tradisi bubak kawah akan menghadirkan keseruan tersendiri bagi para tamu. Pasalnya, mereka akan berebut peralatan dapur tersebut dan biasanya disertai dengan teriakan-teriakan senang ketika mendapat barang yang diinginkan atau terkadang teriakan kesakitan akibat kaki terinjak oleh tamu undangan yang lain.
Menyaksikan keseruan ibu-ibu yang berebut perlatan dapur yang mungkin nilainya tidak seberapa menjadi hiburan tersendiri setelah melewati prosesi temu manten yang khidmat.
Atau justru acara bubak kawah ini adalah yang paling ditunggu oleh tamu undangan untuk mendapatkan barang gratisan. Namun, meskipun tak boleh kalah cepat, tetap harus tertib.
Secara istilah bubak kawah memiliki makna membuka jalan mantu sekaligus sebagai bentuk rasa syukur dari kedua orang tua dapat membuka jalan untuk menikahkan anaknya. Tradisi bubak kawah dilaksanakan ketika orang tua mengadakan mantu atau menikahkan anaknya untuk pertama kali.
Dirangkum dari berbagai sumber, tidak selalu anak yang sulung tetapi bisa anak yang ke dua atau seterusnya. Jadi ketika orang tua akan mengadakan mantu lagi maka tidak akan ada tradisi bubak kawah lagi.
Bubak kawah sendiri sebenarnya termasuk dalam satu rangkaian dengan upacara panggih atau temu manten. Tradisi ini biasa dilakukan setelah sungkeman selesai. Namun biasanya bisa dilakukan pada saat prosesi siraman.
Setelah rangkaian upacara panggih selesai, akan ada seorang laki-laki dari pihak pengantin wanita datang dengan membawa pikulan berisi beberapa peralatan dapur. Peralatan dapur ini nantinya akan diperebutkan oleh para tamu undangan yang hadir.
Mitosnya, siapapun yang mendapatkan peralatan dapur tersebut, bagi yang masih single akan enteng jodoh. Sedangkan bagi yang sudah menikah akan enteng mantu jika ia memiliki anak gadis.
Karena barang yang diperebutkan ini tidak sebanyak jumlah tamu undangan, maka bisa dipastikan akan terjadi kerusuhan yang dinantikan. Biasanya ibu-ibu yang sudah mengincar peralatan dapur yang diinginkan akan berusaha sekuat tenaga untuk mengambilnya sebelum diambil oleh tamu undangan yang lain.
Umumnya, tradisi bubak kawah akan menghadirkan keseruan tersendiri bagi para tamu. Pasalnya, mereka akan berebut peralatan dapur tersebut dan biasanya disertai dengan teriakan-teriakan senang ketika mendapat barang yang diinginkan atau terkadang teriakan kesakitan akibat kaki terinjak oleh tamu undangan yang lain.
Menyaksikan keseruan ibu-ibu yang berebut perlatan dapur yang mungkin nilainya tidak seberapa menjadi hiburan tersendiri setelah melewati prosesi temu manten yang khidmat.
Atau justru acara bubak kawah ini adalah yang paling ditunggu oleh tamu undangan untuk mendapatkan barang gratisan. Namun, meskipun tak boleh kalah cepat, tetap harus tertib.
(dra)