Terungkap! Paspampres Ganteng Mirip Sehun EXO Ternyata Lulusan Terbaik Akmil 2013
loading...
A
A
A
Untuk diketahui, lencana Adhi Makayasa diberikan kepada lulusan terbaik pendidikan dasar TNI (Akmil, AAL, AAU) dan Kepolisian (Akpol), yang mencakup tiga aspek, yaitu akademis, jasmani, dan kepribadian (mental). Selain Adhi Makayasa, terdapat pula Tri Sakti Wiratama (sama seperti Adhi Makayasa), namun hanya diberikan di tingkat akhir.
Penyematan gelar lulusan terbaik pertama kali dilakukan pada lulusan awal Akademi Militer Nasional (AMN) pada 1960 atau di era Presiden Soekarno. Ketika itu digunakan istilah Garuda Yaksa dan Kartika Cendekia. Setelah tahun 1966, baru muncul penyebutan Adhi Makyasa dan Tri Sakti Wiratama.
Mat Sony Misturi lahir di Pekalongan, Jawa Tengah. Lulus dari SMAN 1 Pekalongan, dia sempat menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun karena suatu hal dia tidak meneruskan kuliahnya. Sony melabuhkan hati ke Akmil.
Prestasi Sony selama menempuh pendidikan sangat mentereng. Bukan hanya meraih gelar Adhi Makayasa, namun dia juga lulus sarjana manajemen pertahanan Akmil itu dengan predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54. Pada upacara penutupan pendidikan dan wisuda Taruna Akmil Tingkat IV di Gedung AH Nasution Kota Magelang pada 2013, penghargaan diberikan KSAD waktu itu, Jenderal TNI Moeldoko (kini kepala staf kepresidenan).
Sony mengikuti Upacara Prasetya Perwira Upacara (Praspa) TNI dan Polri di Kompleks AAL, Bumi moro, Surabaya, dengan Inspektur Upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (2/7/2013). Sebanyak 736 Taruna Akademi TNI dan Polri mengikuti upacara ini, terdiri atas 238 Taruna Akmil, 105 Kadet AAL, 108 Karbol AAU dan 285 Taruna Polri.
Selain Sony, diganjar Adhi Makayasa yakni Pandu Indramanto dari Korps Pelaut (AAL) dan Chandra Ari Wijaya dari Korps Penerbang (AAU). Sedangkan lulusan terbaik Akpol di angkatan 2013 ini yaitu Handa Wicaksana.
Prestasi mentereng Sony bukan hanya ketika di Lembah Tidar. Saat mengikuti Pendidikan Komando Angkatan ke-97, dia juga menyandang predikat lulusan terbaik. Sony pun berhak atas penghargaan Sangkur Perak.
(Foto: Instagram @syrfxvii)
Dua tahun terakhir ini Sony bertugas di Istana. Perwira Kopassus ini diberi kepercayaan sebagai asisten Ajudan Presiden Jokowi. Sony menggantikan Kapten Inf Teddy Indra Wijaya yang kala itu mengikuti pendidikan Ranger School US Army di Amerika Serikat.
Teddy, yang juga perwira Korps Baret Merah, kini telah kembali ke Tanah Air. Tak lagi bertugas di Istana, perwira yang memiliki kualifikasi pasukan elite AS ini menjadi ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Penyematan gelar lulusan terbaik pertama kali dilakukan pada lulusan awal Akademi Militer Nasional (AMN) pada 1960 atau di era Presiden Soekarno. Ketika itu digunakan istilah Garuda Yaksa dan Kartika Cendekia. Setelah tahun 1966, baru muncul penyebutan Adhi Makyasa dan Tri Sakti Wiratama.
Mat Sony Misturi lahir di Pekalongan, Jawa Tengah. Lulus dari SMAN 1 Pekalongan, dia sempat menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun karena suatu hal dia tidak meneruskan kuliahnya. Sony melabuhkan hati ke Akmil.
Prestasi Sony selama menempuh pendidikan sangat mentereng. Bukan hanya meraih gelar Adhi Makayasa, namun dia juga lulus sarjana manajemen pertahanan Akmil itu dengan predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54. Pada upacara penutupan pendidikan dan wisuda Taruna Akmil Tingkat IV di Gedung AH Nasution Kota Magelang pada 2013, penghargaan diberikan KSAD waktu itu, Jenderal TNI Moeldoko (kini kepala staf kepresidenan).
Sony mengikuti Upacara Prasetya Perwira Upacara (Praspa) TNI dan Polri di Kompleks AAL, Bumi moro, Surabaya, dengan Inspektur Upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (2/7/2013). Sebanyak 736 Taruna Akademi TNI dan Polri mengikuti upacara ini, terdiri atas 238 Taruna Akmil, 105 Kadet AAL, 108 Karbol AAU dan 285 Taruna Polri.
Selain Sony, diganjar Adhi Makayasa yakni Pandu Indramanto dari Korps Pelaut (AAL) dan Chandra Ari Wijaya dari Korps Penerbang (AAU). Sedangkan lulusan terbaik Akpol di angkatan 2013 ini yaitu Handa Wicaksana.
Prestasi mentereng Sony bukan hanya ketika di Lembah Tidar. Saat mengikuti Pendidikan Komando Angkatan ke-97, dia juga menyandang predikat lulusan terbaik. Sony pun berhak atas penghargaan Sangkur Perak.
(Foto: Instagram @syrfxvii)
Dua tahun terakhir ini Sony bertugas di Istana. Perwira Kopassus ini diberi kepercayaan sebagai asisten Ajudan Presiden Jokowi. Sony menggantikan Kapten Inf Teddy Indra Wijaya yang kala itu mengikuti pendidikan Ranger School US Army di Amerika Serikat.
Teddy, yang juga perwira Korps Baret Merah, kini telah kembali ke Tanah Air. Tak lagi bertugas di Istana, perwira yang memiliki kualifikasi pasukan elite AS ini menjadi ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.