5 Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Sinusitis yang Perlu Diketahui, Jangan Keliru!

Jum'at, 06 Januari 2023 - 20:55 WIB
loading...
5 Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Sinusitis yang Perlu Diketahui, Jangan Keliru!
Sinusitis atau sinus merupakan salah satu penyakit yang kerap menghambat aktivitas karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Sinusitis atau sinus merupakan salah satu penyakit yang kerap menghambat aktivitas karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Pasalnya, penyakit yang satu ini sering kali membuat pengidapnya kewalahan untuk bernapas.

Alasannya simpel, penyakit ini membuat hidung tersumbat yang disertai keluarnya cairan kuning kehijauan. Penyebab utama dari sinusitis adalah infeksi virus maupun alergi yang bisa menyebabkan pembengkakan dinding dalam hidung.

Sinusitis umumnya terjadi di dinding tulang pipi dan dahi yang fungsinya mengatur suhu dan kelembapan udara sebelum masuk ke paru. Nah, rongga ini juga biasa dikenal dengan rongga sinus.

Meski kasus sinusitis cukup banyak dialami orang Indonesia, namun masih banyak yang belum mengetahui lebih dalam terkait penyakit satu ini. Selain itu banyak mitos-mitos beredar terkait sinusitis.



Nah, agar tidak terkecoh, simak mitos dan fakta yang perlu Anda ketahui terkait sinusitis berikut ini.

1. Mitos bahwa sinusitis dapat menular

Sebenarnya dalam beberapa kasus sinusitis, penyakit ini memang bisa menular dari satu pengidap ke orang yang sehat. Namun, hal ini amat bergantung pada penyebab sinusitis. Sinusitis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu bakteri dan virus.

Saat sinus tersumbat dan dipenuhi oleh lendir, maka timbulah gejala pilek atau flu. Nah, bakteri di dalam sana bisa berkembang dan menyebabkan infeksi di sinus.

Dalam kebanyakan kasus, bakteri yang jadi penyebab sinusitis adalah Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenza, dan Moraxella catarrhalis.

Untuk menghindarinya sebaiknya jaga daya tahan tubuh, jaga higienitas, rajin cuci tangan dan gunakan masker jika sedang flu atau daya tahan tubuh sedang menurun.

2. Mitos bahwa lendir yang berwarna hijau atau kuning pasti disebabkan oleh infeksi bakteri

Banyak yang beranggapan bahwa cairan lendir dari hidung yang berwarna hijau atau kuning merupakan salah satu tanda umum infeksi sinus. Padahal sebenarnya perubahan warna lendir ini disebabkan oleh kematian sel darah putih yang berhasil melawan infeksi.

Jadi, warna dari cairan lendir tidak dapat mengindikasikan apakah suatu infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus. Namun, apabila infeksi yang dialami berlangsung semakin lama, kemungkinan perubahan warna lendir tersebut bisa disebabkan oleh infeksi bakteri.

3. Mitos bahwa semua sinusitis membutuhkan antibiotik

Mitos ini juga sering beredar di kalangan penderita penyakit sinus. Padahal, faktanya tidak semua infeksi sinusitis membutuhkan antibiotik. Infeksi sinus yang baru terjadi pada umumnya 98 persen disebabkan oleh virus.

Karena itu, penggunaan antibiotik tidak dianjurkan. Beberapa panduan menyebutkan bahwa penggunaan antibiotik hanya diberikan pada sinusitis yang terjadi lebih dari 10 hari.

Jika disebabkan oleh infeksi virus, terapi yang diberikan biasanya hampir sama dengan terapi influenza.

Sedangkan untuk sinusitis kronis, biasanya dibutuhkan tindakan yang lebih invasif seperti drainase untuk memperlancar aliran lendir atau operasi.

4. Mitos bahwa nyeri sinus pasti disebabkan oleh sinusitis

Faktanya, area sinus (di sekitar area mata dan dahi) yang mengalami nyeri belum tentu disebabkan oleh sinusitis. Penyakit lain seperti influenza, reaksi alergi dan migrain juga bisa menyebabkan nyeri pada area sinus.

Bahkan, nyeri sinus yang disebabkan oleh influenza dapat menyerupai nyeri sinus pada sinusitis. Selain itu, migrain juga merupakan penyebab tersering seseorang mengalami nyeri pada area sinus.

Sebanyak 50 persen orang yang menderita nyeri sinus kronis biasanya disebabkan oleh migrain, bukan oleh sinusitis.

5. Mitos bahwa susu dan produk olahannya dapat menyebabkan sinusitis

Produksi lendir yang meningkat hingga menyebabkan masalah sinus sering dikaitkan karena mengonsumsi susu dan produk olahannya.

Faktanya, berdasarkan studi yang dipublikasikan di The American Review of Respiratory Disease, menyebutkan bahwa secara medis tidak ada hubungan antara konsumsi susu dengan peningkatan lendir hidung.

Penelitian lain yang dilansir oleh Journal of the American College of Nutrition juga mendukung hal yang sama bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan adanya peningkatan produksi lendir setelah minum susu atau produk olahannya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1439 seconds (0.1#10.140)