Pertama Terdeteksi di Afrika Selatan, Apakah Covid-19 Varian Kraken Sudah Masuk Indonesia?

Rabu, 11 Januari 2023 - 11:41 WIB
loading...
Pertama Terdeteksi di...
Varian baru Covid-19, Kraken telah mendominasi di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Eropa dan Asia Tenggara. / Foto: ilustrasi/Euronews
A A A
JAKARTA - Varian baru Covid-19, Kraken telah mendominasi di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Eropa dan Asia Tenggara.

Sebagaimana diungkapkan ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban, Kraken atau XBB.1.5 merupakan hasil penggabungan fragmen dari dua varian berbeda yang disebut subvarian rekombinan.

"Keturunan XBB dan XBB.1 dan teridentifikasi November 2022 di New York. Mampu menghindari antibodi dan lebih cepat menular. Menyebar di AS, Eropa, Australia dan Asia Tenggara. Belum ada data Kraken lebih mematikan dari varian lain," jelas Prof Zubairi melalui akun Twitternya, dikutip Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Ahli Epidemiologi Duga Varian Covid-19 Kraken Sudah Masuk Indonesia

Apakah varian baru ini sudah masuk di Indonesia? Juru Bicara Kementerian Kesehatan , dr. Mohammad Syahril, menyebutkan jika sejauh ini, belum ada.

Menurutnya, kasus yang mendominasi di Indonesia masih dari varian XBB dan BQ.1. "Belum ada, nanti kalau sudah ada diinfo ya. Masih varian XBB dan BQ.1 yang sekitar 96-97%," ungkap dr. Syahril di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dua varian BQ.1 dan XBB tidak menciptakan kenaikan kasus sampai angka perawatan di rumah sakit. Situasi tersebut tak lepas dari peranan vaksinasi Covid-19 yang dijalankan selama ini.

"Vaksinasi kita ini dilakukan dengan cukup efektif. Adanya gelombang-gelombang varian baru sesudah Omicron yaitu varian baru selain BA. 4 dan BA. 5 yaitu ada BQ. 1 dan XBB tidak menyebabkan lonjakan kasus," jelas Menkes Budi dalam Konferensi Pers Kinerja Kementerian Kesehatan tahun 2022 secara online, 5 Januari 2023.

Baca juga: Muncul Varian Covid-19 Kraken, WHO Sebut Paling Menular

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah melaporkan bahwa bukan hanya di Singapura, tapi XBB sudah diidentifikasi di 26 negara, termasuk Indonesia.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1633 seconds (0.1#10.140)