Neurosains Rangsang Kemampuan Anak

Jum'at, 31 Juli 2015 - 16:59 WIB
Neurosains Rangsang Kemampuan Anak
Neurosains Rangsang Kemampuan Anak
A A A
BANDUNG - Neurosains adalah salah satu cabang ilmu yang berfokus untuk mengenal lebih jauh mengenai otak dan sistem saraf. Berbagai modul and teori dapat dengan mudah diaplikasikan bagi siapa saja, terutama untuk anak.

Ilmu ini sangat berguna dalam mengenali perkembangan anak, terutama yang berada di usia golden age, yaitu 0—6 tahun. Usia ini diyakini sebagai masa emas anak dalam mempelajari berbagai stimulus terhadap mereka. Golden age dapat menjadi kunci dasar perkembangan anak di masa depan.

Ilmu terapan neurosains ini digadang-gadang mampu menjadi stimulus untuk mencerdaskan dan mengoptimalisasi kemampuan anak. Guru sebagai tenaga pengajar memiliki peranan yang sangat penting dalam mengontrol perkembangan anak, khususnya mereka yang berada di masa golden age.

Untuk lebih mengenal apa itu neurosains, Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), Dirjen Paudi yang didukung Switzal, MNC Life dan Ikatan Neurosains Terapan Indonesia menggelar seminar internasional dan workshop yang berkaitan dengan neurosains sebagai basis pembangunan dan pendidikan anak. Seminar dan workshop bertajuk Neuroscience The Basis for Early Childhood Education and Development ini digelar di Gedung BPU Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Setiabudi, Kota Bandung, Jumat (31/7/2015).

Seminar internasional yang dihadiri oleh 1.000 pendidik dari seluruh Indonesia ini turut menghadirkan pembicara internasional Adele Diamond yang merupakan professor of developmental cognitive neuroscience. Pembekalan yang diberikan kepada para peserta berupa informasi, konsep, dan perkembangan terbaru seputar dunia neurosains yang kelak bisa dimanfaatkan untuk stimulasi perkembangan anak.

Salah seorang praktisi neuorosains terapan, Anne Gracia, menyatakan teori terapan ini mengkhususkan diri untuk dapat membantu orangtua serta guru mengetahui secara spesifik profil kematangan anak. “Kita bisa lihat kematangan anak dari sudut pandang kematangan otak dan syaraf, kemampuan tiap anak akan berbeda-beda,” tutur dia.

Perbedaan kemampuan tersebutlah yang dapat digunakan sebagai tolak ukur para pendamping anak untuk mampu menyusun aktivitas agar bisa menyeimbangkan kemampuannya.

Menurut Ketua Himpaudi Jawa Barat sekaligus ketua pelaksana acara ini, Rudiyanto M.Si, pada sesi workshop akan ada praktik langsung yang diberikan kepada para peserta agar bisa menerapkan semua pembekalan yang telah diberikan sebelumnya. “Perkembangan anak usia dini tidak lepas dari guru agar bisa dioptimalisasi. Guru harus punya wawasan dan bekal berkaitan dengan cara stimulasi yang sesuai kebutuhan,” ujar Rudi.

Kelak diharapkan kompetensi guru akan semakin meningkat dan hal ini akan merujuk pada perkembangan anak Indonesia ke arah yang semakin baik.

Menurut Rudi salah satu tantangan terbesar tenaga pengajar adalah soal penguatan profesi. Tenaga pendidik yang terikat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sangat sedikit jumlahnya. Sehingga banyak di antaranya yang mengajar hanya berdasarkan sukarela. “Tenaga pendidik semacam ini jumlahnya sangat banyak dan tidak bisa kita diamkan begitu saja. Perlu ada pengembangan juga meski pada aplikasinya semua bertumpu pada keswadayaan masyarakat,” papar dia.

Sementara itu, MNC Life turut ambil bagian dalam event ini sebagai sponsor karena acara ini memiliki misi mencerdaskan kecerdasan anak bangsa. MNC Life sebagai asuransi lokal yang sangat peduli terhadap pendidikan anak-anak Indonesia memiliki produk Hario Pintar, yang merupakan solusi untuk rencana dana pendidikan buah hati mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Sesuai misi MNC Life untuk memasyarakatkan Asuransi dan mengasuransikan Masyarakat, MNC Life bertujuan agar edukasi atau kesadaran memiliki asuransi pendidikan dapat diwariskan terus turun temurun kepada generasi selanjutnya. (MG12)
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5267 seconds (0.1#10.140)