Kemarahan Si Burung Merah yang Berubah Jadi Keberanian

Senin, 16 Mei 2016 - 17:24 WIB
Kemarahan Si Burung Merah yang Berubah Jadi Keberanian
Kemarahan Si Burung Merah yang Berubah Jadi Keberanian
A A A
JAKARTA - Permainan animasi yang begitu populer, Angry Birds kini dapat Anda nikmati dalam bentuk film animasi layar lebar. Film dari Sony Pictures ini berawal dari kisah burung merah bernama Red yang hidup sendirian dan tidak memiliki teman. Red seakan tidak disukai oleh orang-orang disekitarnya karena sifatnya yang pemarah dan mudah terpancing emosi.

Red melakukan sebuah kesalahan pada satu keluarga burung yang membuatnya harus disidang oleh hakim ketua dan disaksikan oleh seluruh burung di pulau tempat dia tinggal. Keputusan hakim memaksa Red untuk berada pada sebuah rehabilitasi di Anger Management Class yang merupakan kelas khusus untuk burung-burung pemarah dan pembuat onar.

Suatu hari, ketika Red sedang berada di kelas tersebut, tiba-tiba sebuah kapal besar terdengar menghampiri dan kemudian berlabuh di tepi pantai dan bahkan sedikit menabrak rumah Red. Dia pun merasa kesal dan marah karena kedatangan kapal misterius tersebut yang ternyata adalah milik kelompok babi-babi berwarna hijau yang dipimpin oleh Leonard dan asistennya Ross.

Babi-babi hijau ini disambut baik oleh seluruh burung dan terutama oleh hakim ketua, karena mereka mengutarakan bahwa niat mereka berkunjung adalah untuk menjalin persahabatan antara babi dan burung. Melihat hal ini, Red merasa ada yang aneh dan mencurigakan dari kedatangan Leonard dan Ross yang tiba-tiba memberikan hiburan mewah seperti pesta musik, atraksi koboi dan ketapel besar kepada para burung.

Berusaha untuk mencari tahu ada apa di balik ini semua, Red mengajak dua teman karibnya, Chuck dan Bomb untuk menyelidiki isi kapal tersebut. Dan benar saja, ditemukan kawanan babi yang begitu banyak yang diselundupkan di dalam kapal tersebut. Hal ini semakin membuat Red kesal dan curiga. Dia lantas ingin membuktikan bahwa Leonard adalah dalang dari kawanan babi jahat itu.

Melalu pemikiran keras, Red memutuskan untuk menemui ikon pulau burung, Mighty Eagle yang telah lama menghilang untuk meminta bantuan kepadanya. Bersama Chuck dan Bomb, ketiganya berjuang menyusuri hutan dan mendaki gunung-gunung yang tinggi untuk bisa mencapai hunian elang perkasa itu. Namun, ditengah perjuangannya untuk meminta bantuan Mighty Eagle, masalah pun kembali datang.

Para babi kembali menggelar pesta besar yang diiringi music kencang dan penampilan DJ. Rupanya, pesta ini merupakan cara Leonard dan kawanan babi lainnya untuk mengalihkan perhatian para burung. Tanpa sepengetahuan burung-burung yang tengah asyik berpesta, kawanan babi dengan cepat merampas telur-telur burung yang ada di rumah setiap warga burung, dan membawanya ke kapal mereka. Telur-telur ini nantinya akan dijadikan santap malam mereka di istana babi.

Tak luput dari ciri khas Angry Birds di dalam game seperti karakter-karakter burung dan babi serta alat-alat ‘perang’ mereka seperti ketapel besar dan telur, film garapan sutradara Clay Kaytis dan Fergal Reilly dikemas begitu apik dengan alur cerita yang cukup sulit ditebak. Pesan moral dalam The Angry Birds Movie ini juga begitu banyak, seperti bagaimana seharusnya mengontrol amarah, tidak seharusnya cepat percaya dengan orang asing, bagaimana memperjuangkan hal-hal yang kita miliki, dan lain sebagainya.

Kemudian bagaimana nasib pulau burung dan calon anak burung yang masih berada di dalam telur-telur tersebut? Apakah Mighty Eagle mau membantu Red, Chuck, dan Bomb untuk menyelamatkan semuanya? Dan bagaimana pandangan burung-burung lainnya terhadap Red yang ternyata memiliki feeling yang tepat tehadap babi-babi itu? Pastikan Anda mengajak anak-anak, adik, dan keponakan Anda untuk menonton film ini, karena The Angry Birds Movie kini sudah dapat disaksikan di seluruh bioskop Indonesia.

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5598 seconds (0.1#10.140)