Menyusuri Kuliner Tradisional dan Peranakan

Selasa, 12 Mei 2015 - 09:54 WIB
Menyusuri Kuliner Tradisional dan Peranakan
Menyusuri Kuliner Tradisional dan Peranakan
A A A
APRESIASI tinggi terhadap masakan Nusantara diberikan oleh restoran ini. Nuansa tempo dulu sekalian etnik yang kental, menu yang ditulis dengan ejaan lama, serta tembang lawas yang mengalun, membuat kita seakan terlempar ke masa lalu.

Selamat datang di Kopi Oey Prijaji. Begitu tiba di restoran yang kental ambians etnik ini, pengunjung akan diberikan lembaran Warta Koffie. Rupanya mirip koran jadul yang ditulis dengan ejaan lama. Namun, ini sebenarnya menu-menu yang tersedia di restoran yang bertempat di lantai LG Pejaten Village Mall, Jakarta Selatan.

Dengan bangga Berliana Harnadewi, sang pemilik, mengangkat aneka menu Nusantara yang sekaligus sebagai upaya pelestarian kuliner negeri sendiri dan disandingkan dengan menu peranakan. Sego ireng misalnya, salah satu menu yang populer di sini. Presentasinya mirip nasi goreng. Memang warnanya cokelat, bukan lantaran kecap, melainkan kluwek. Nasi bersantan ini disajikan berikut dengan serundeng, acar, ayam, dan telur.

Ragam menu nasi lainnya, termasuk nasi briyani dengan pilihan lauk ayam, rendang padang, dan bebek. Kapulaga, kismis, dan kacang mede menghiasi permukaan nasi briyani. Nasi sup buntut rempah, nasi capcay, nasi sup ikan dori, nasi soto tangkar, dan nasi brongkos adalah menu nasi lainnya. Untuk nasi goreng pilihannya beragam. Nasi goreng ayam, teri medan, ikan asin, kampung, dan nasi goreng kambing.

Hidangan mi tak luput dari daftar menu, antara lain mi ayam baso, bakmi djawa, kwetiau goreng, mi kepiting pontianak, dan terselip satu menu kebarat-baratan, spageti tuna pedas. ”Yang menarik di sini pengunjung dapat menyaksikan pembuatan roti prata di dapur terbuka kami,” kata Berliana. Aksi menarik-narik adonan roti prata sekalian menggorengnya memang menjadi kelebihan restoran ini.

Pilih saja mau prata susu cokelat, pisang susu cokelat, atau prata asin seperti prata kari ayam dan kari kambing. Berkapasitas 60 kursi dengan smooking room yang menampung 15 orang, Kopi Oey Prijaji memang pas untuk bersantai. Bagaimana tidak, koleksi camilannya cukup komplet. Martabak aneka rasa, tahu pong, lumpia udang, kroket belanda, singkong sambal roa, risoles, dan tahu pong petis, belum lagi varian roti bakarnya dijamin membuat bingung menentukan pilihan.

Roti bakar yang tersedia di sini cocoknya disantap pada sore hari atau selepas makan berat dan enaknya dibagi dengan teman sebangku, berhubung banyak pilihan rasanya. Roti bakar srikaya, keju cokelat, corned beef , roti bakar keju stroberi, serta roti talua belanda adalah pilihan yang disediakan. Adapun yang wajib dicoba, roti bakar prancis pain perdoe dan banana flambe ala mode.

”Rasanya maknyoes ,” sebut Berliana. Tentu kudapan ini pas dipasangkan dengan kopi. Kopi Oey Prijaji menggandeng kopi Aroma yang diproduksi di Bandung. Kopi talua Bukit Tinggi, kopi susu Indocina, dan kopi O menjadi beberapa kopi andalannya. Restoran berkonsep galeri ini ramah bagi keluarga, tak terkecuali anak-anak.

Terdapat beberapa menu khusus anak, seperti ikan dori kentang goreng, cheesy omelete, dan pisang bakar cokelat keju. ?sri noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8789 seconds (0.1#10.140)