Perjalanan Ikonik

Selasa, 09 Juni 2015 - 09:07 WIB
Perjalanan Ikonik
Perjalanan Ikonik
A A A
UNTUK merayakan peluncuran Red Bull di Indonesia, tim terjun bebas legendaris Red Bull Skydive melakukan perjalanan ke Gunung Bromo.

Atraksi spektakuler ini adalah skydive pertama di atas gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Tim dibawa helikopter terbang ke ketinggian 4.000 meter dan mempertunjukkan 2 lompatan spektakuler. Pertama adalah formasi wingsuit dengan kecepatan melebihi 200 km/jam dan lompatan kedua adalah lompatan jatuh bebas dengan parasut—tim berhasil mengibarkan bendera merah putih ketika terbang di atas puncak gunung.

Tim terjun bebas Red Bull Skydive terdiri dari empat orang Austria, yaitu Georg Lettner, Dominic Roithmair, Marco Furst, dan Marco Waltenspiel. Mereka telah mendengar tentang mitos, legenda, dan sejarah yang menarik tentang Gunung Bromo. Salah satu skydiver Red Bull, Marco, menuturkan, “Terbang sampai ketinggian 4.000 meter adalah suatu tantangan mengingat udaranya yang tipis dan diperlukan ekstra tenaga karena keterbatasan ketinggian terbang helikopter. Kami disambut langit yang penuh dengan awan. Hal tersebut bukanlah kondisi ideal untuk terjun ,” katanya dalam rilis yang diterima KORAN SINDO .

Tantangan terberat menurut Dominic yang berusia 25 tahun adalah perubahan cuaca yang drastis. “Walaupun saya telah melakukan sejumlah terjun bebas, tapi kali ini sangat menantang karena gunung berapinya yang masih aktif,” katanya. Dia mengatakan skydive merupakan satu olahraga ekstrem yang paling menantang, dibutuhkan persiapan, risiko yang terkalkulasi dan teknik yang mumpuni.

(dwi nur ratnaningsih)
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7832 seconds (0.1#10.140)