Waspada! Dehidrasi Mengintai Pemudik
A
A
A
JAKARTA - Kurang cairan atau dehidrasi dapat terjadi kapan saja. Bahkan dehidrasi kerap mengintai para pemudik, terutama di bulan puasa.
"Pada pemudik baik yang melakukan perjalanan darat maupun laut, dehidrasi cukup menghantui," papar Ketua Yayasan Gema Sadarzi, dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc.,Sp.GK di IDI, Jakarta.
Cuaca yang panas dan sedang menjalankan puasa, kerap membuat pemudik mengalami dehidrasi. Dehidrasi akan semakin diperparah jika pemudik melakukan perjalanan pada siang hari.
"Untuk menangani dehidrasi, pemudik perlu memperhatikan asupan cairan, mengonsumsi makanan yang seimbang. Jangan mengonsumsi makanan manis. Pilih makanan yang karbohidratnya kompleks seperti ubi, kentang, beras merah, roti gandum," ujarnya.
Sementara untuk minuman elektrolit, Tirta hanya menganjurkan dikonsumsi siang hari. "Untuk minuman berelektrolit bisa dikonsumsi terutama oleh pemudik yang mengendarai sepeda motor di siang hari," tandasnya.
Tirta menjelaskan, dehidrasi perlu diperhatikan. Pasalnya, kurang cairan memicu defisit elektrolit yang berefek samping pada gangguan jantung hingga ginjal.
"Pada pemudik baik yang melakukan perjalanan darat maupun laut, dehidrasi cukup menghantui," papar Ketua Yayasan Gema Sadarzi, dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc.,Sp.GK di IDI, Jakarta.
Cuaca yang panas dan sedang menjalankan puasa, kerap membuat pemudik mengalami dehidrasi. Dehidrasi akan semakin diperparah jika pemudik melakukan perjalanan pada siang hari.
"Untuk menangani dehidrasi, pemudik perlu memperhatikan asupan cairan, mengonsumsi makanan yang seimbang. Jangan mengonsumsi makanan manis. Pilih makanan yang karbohidratnya kompleks seperti ubi, kentang, beras merah, roti gandum," ujarnya.
Sementara untuk minuman elektrolit, Tirta hanya menganjurkan dikonsumsi siang hari. "Untuk minuman berelektrolit bisa dikonsumsi terutama oleh pemudik yang mengendarai sepeda motor di siang hari," tandasnya.
Tirta menjelaskan, dehidrasi perlu diperhatikan. Pasalnya, kurang cairan memicu defisit elektrolit yang berefek samping pada gangguan jantung hingga ginjal.
(nfl)