Kenalkan Budaya Tradisional Lewat Jazz

Selasa, 07 Juli 2015 - 08:52 WIB
Kenalkan Budaya Tradisional Lewat Jazz
Kenalkan Budaya Tradisional Lewat Jazz
A A A
Memperkenalkan ataupun sekadar kembali mengingat tentang budaya Indonesia, khususnya lagu-lagu daerah, sekiranya hal yang cukup jarang kita temukan.

Seperti yang kita tahu, perhatian anak muda kini lebih banyak pada musik modern, baik itu pop, jazz, R&B maupun rock. Tak bisa kita mungkiri, banyak anak muda yang jarang mengetahui lagu daerah. The Swing Boss Jazz Band, band yang digawangi tujuh personel ini, melakukan terobosan yang cukup menarik atas dedikasi mereka terhadap musik tradisional dan klasik.

Terobosan ini untuk kembali memperkenalkan dan mendekatkan lagu tradisional lewat caranya sendiri, yaitu mengolah kembali lagu-lagu daerah dengan memasukkan unsur-unsur jazz, swingdan bossanovayang cukup kental tanpa menghilangkan kekhasan dari lagu daerah tersebut.

A Jazz Tribute To SULTAN(Sulawesi &Kalimantan) Folksong, acara yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam ini diselenggarakan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, West Mall Grand Indonesia, lantai 8, Jakarta, Sabtu (4/7). Acara yang menyajikan kurang lebih 8 lagu tradisional ini sekaligus menyulapnya menjadi musik berunsur jazz, swing,

dan bossanova tersebut adalah satu jembatan yang digunakan The Swing Boss Jazz Band untuk kembali memperdengarkan dan memperkenalkannya kepada kaum muda lagu-lagu daerah, khususnya Sulawesi dan Kalimantan, seperti O Ina Ni Kekedan Ampar-Ampar Pisang dengan suasana yang cukup kekinian. Bersama dengan 4 musisi lainnya, Syaharani, Sion Brothers A Cappella, Ronald Pardede, dan Frank Pattinasarani,

The Swing Boss Jazz melantunkan lagu-lagu tradisional yang sudah dikemas menjadi lagu-lagu tradisional yang dipadupadankan dengan musik jazz, swing, dan bossanova. Hal yang menarik, tanpa menghilangkan aksen dan gimmicktradisional kekhasan lagu tersebut, para musisi ini berhasil menyulap lagu daerah yang jarang didengar ini menjadi pergelaran musik yang indah sesuai dengan zamannya.

Menggabungkan unsur tradisional dan modern adalah tujuan mereka untuk menarik perhatian para kaum muda agar mereka bisa mengetahui budaya yang dimiliki negaranya melalui musik jazz. “Dengan adanya lagu-lagu yang diolah sedemikian rupa, diharapkan bisa membuat kedekatan antara kaum muda dengan lagu-lagu daerah melalui lantunan aransemen jazz,” ujar Imry, yang akrab disapa Om Im, sekaligus pemain saksofon The Swing Boss Jazz.

Jazz dipilih karena Om Im menganggap musik jazz adalah salah satu budaya orang asing atau orang-orang luar negeri. Dengan begitu, hal ini mempermudah kita untuk memperkenalkan hal-hal istimewa yang ada di Indonesia, khususnya daerah Sulawesi dan Kalimantan. Syaharani yang juga mengisi acara ini menilai ada daya tarik yang berbeda bagi pendengar.

“Kita cari lagu-lagu yang familier bagi pendengar dan dengan aransemen ini menjadikan lagu daerah memiliki interpretasi yang berbeda saat dibawakan,” kata Syaharani. Menurut Syahrani, cara memperkenalkan budaya Indonesia bukan hanya dari bahasa daerah yang sangat beragam, juga dengan aransemen lagu di masing-masing daerah bisa menunjukkan ciri khasnya.

mg-1
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3571 seconds (0.1#10.140)