Indonesia Rayakan Global Tiger Day

Selasa, 11 Agustus 2015 - 09:21 WIB
Indonesia Rayakan Global Tiger Day
Indonesia Rayakan Global Tiger Day
A A A
DEMI menjaga habitat harimau sumatera, sejumlah aktivis lingkungan dan masyarakat menyelenggarakan Global Tiger Day 2015. Acara digelar serentak di tujuh kota, yakni Jakarta, Medan, Jambi, Palembang, Pekanbaru, Padang, dan Purwokerto.

Global Tiger Day 2015 dihelat pada Minggu (9/8) di beberapa titik. Di Jakarta, acara dilaksanakan di TMR Ragunan, Medan di Lapangan Merdeka, Padang di GOR H Salim, Riau di SM Rimbang Baling, Palembang di Kambang Iwak Park, Jambi di Air Mancur Gubernur, dan Purwokerto di GOR Satria.

Acara diisi dengan berbagai kegiatan, mulai karnaval, flashmob, teaterikal, face and body painting, serta cap jempol untuk mendukung kampanye penyelamatan harimau sumatera. Hari Harimau Sedunia jatuh setiap tanggal 29 Juli.

Kampanye yang bertajuk “Act Now, Keep the Forest for Tigers!” bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan bagi harimau sumatera di Indonesia. Dengan terjaganya ekosistem beserta kehidupan liar di dalamnya, maka hutan sebagai penunjang kehidupan manusia bisa tetap lestari dan manfaatnya tetap akan dirasakan bagi umat manusia.

Inisiatif kampanye muncul dari keprihatinan terhadap jumlah harimau sumatera yang kian menurun. Menurut data IUCN (International Union for Conservation of Nature), jumlah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) hanya berkisar 400 – 600 ekor. Sang raja hutan pun dikategorikan kritis dalam kepunahan menurut Daftar Merah IUCN.

Selain perburuan dan perdagangan, menurunnya populasi harimau sumatera disebabkan berkurangnya hutan sebagai rumah harimau. Berdasarkan penelitian Margono dkk tahun 2014, pada periode 2000–2012 diperkirakan terdapat 2,8 juta hektare hutan yang hilang di Sumatera, sama dengan 590 hektare per hari atau setara dengan 900 kali luas lapangan sepak bola.

Berkurangnya luas hutan terjadi karena konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, hutan tanaman industri untuk bahan baku kertas dan mebel, dan juga disebabkan perambahan liar seperti perkebunan ilegal masyarakat.

Yoan Dinata, Ketua Forum HarimauKita, mengatakan, “Melalui kampanye ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dalam melindungi satwa kebanggaan dan aset bangsa Indonesia, yaitu harimau sumatera dengan menjaga dan melestarikan hutan sebagai habitatnya.

Jangan sampai rimba Sumatera kehilangan “Raja”-nya dan sang “Raja” kehilangan rimbanya.” Harimau sumatera sebagai anak jenis harimau terakhir yang masih ada di Indonesia setelah punahnya harimau bali dan harimau jawa pada tahun 1940-an dan 1980-an dilindungi oleh pemerintah Indonesia melalui UU No5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

Diharapkan, upayaupaya pelestarian harimau sumatera ini juga didukung oleh pemerintah daerah melalui kebijakan-kebijakan pembangunan dan tata ruang daerah yang berbasiskan ekosistem dan lingkungan sehingga dapat menjaga keutuhan hutan-hutan yang menjadi habitat penting harimau sumatera.

Global Tiger Daymerupakan peringatan tahunan untuk meningkatkan kepedulian terhadap konservasi harimau di dunia. Peringatan ini ditetapkan pada Tiger Summit, St Petersburg, Rusia pada 29 Juli 2010. Peringatan Global Tiger Daydi Indonesia diadakan pertama kali pada 2013 oleh Forum HarimauKita (FHK) beserta dengan TigerHeart yang merupakan jaringan relawan FHK.

Tahun ini perayaan Global Tiger Daykembali dilakukan oleh FHK melalui jaringan relawan TigerHeart dengan dukungan dari Disney Conservation Fund bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang konservasi, seperti WCS-IP (Wildlife Conservation Society Indonesia Program), ZSL (Zoological Society of London), WWF (World Wildlife Fund), FFI (Fauna Flora International), YLI (Yayasan Leuser Indonesia), dan FKL (Forum Konservasi Leuser).

Herita Endriana
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8230 seconds (0.1#10.140)