Spektakuler Jember Fashion Carnaval
A
A
A
JEMBER Fashion Carnaval (JFC), yang hadir di Jember, Jawa Timur, 26-30 Agustus, lebih spektakuler dan glamor.
Pada tahun ke-14 ini JFC mengusung tema “Outframe” yang menghadirkan 10 karakter lengkap dengan desain pakaian khasnya. Adapun tokoh-tokoh tersebut, antara lain Reog, Majapahit, Pegasus, Lionfish, Parrot, Kebana, Fossil, Egypt, Melanesia, dan Circle. Setiap karakter tersebut diperagakan versi untuk model pria dan wanita sehingga terdapat 20 koleksi utama.
Untuk partisipan, JFC juga mengundang seluruh perwakilan TK, SD, SMP, SMU, dan peserta umum dari seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan informasi yang diperoleh pada situs resminya www.jemberfashioncarnaval.com , hampir 4.000 calon peserta yang mengisi setiap sesi karnaval.
Beberapa sesi karnaval ini penting dibentuk untuk memfokuskan hasil desain yang mengangkat ciri khas yang berbeda. Adapun, empat sesi khusus tersebut, yakni kids carnaval dan artwear carnaval dengan penampilan koleksi spesial edisi musim gugur dan musim dingin. Selain itu, ada pula Wonderful Artchipelago Carnival (WACI) yang mementaskan seni keindahan budaya Indonesia.
Sebagai puncak acara, Minggu (30/8), grand carnival akan menutup peragaan busana dengan melakukan fashion show pada catwalk sepanjang 3,6 km. “Tanggal 29 akan ditampilkan karnaval dari provinsi lain, jadi kalau mau nonton karnaval real nya ya harus datang ke daerah asal,” kata founder JFC Dynand Fariz.
Pelaksanaan JFC juga tak luput dari pantauan media. Dynand menyebutkan, terdapat 3.711 media, termasuk kantor berita dunia, yang mendaftar untuk meliput JFC 2015 . Selanjutnya JFC ke-14 ini turut didukung PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN).
Berkolaborasi dengan mengadakan kampanye digital #JELASKREASINYA melalui fitur Samsung Galaxy ComMEnity, PT SEIN mengajak generasi muda khususnya yang memiliki passion di bidang desain dan fashion untuk menggali talentanya pada kompetisi desainer dan model. Hasil dari kampanye tersebut terpilihlah model muda Dafit Kusnadi asal Garut yang akan menjadi salah satu model di JFC.
Selain itu, terpilih juga desainer Viky Vahrian asal Bogor yang kostumnya akan ditampilkan di JFC. “Mimpi generasi muda untuk dapat diwujudkan karyanya perlu didukung serta diberikan kesempatan sehingga kreativitasnya dapat dilihat oleh mata dunia,” ujar Dynand. Selaku salah satu juri dari kompetisi ini, Dynand mencari bakat yang sejalur dengan inspirasi desain miliknya sehingga dapat bekerja sama untuk menghasilkan karya yang memiliki kesamaan nilai tradisionalnya.
Marketing Director IM PT SEIN Vebbyna Kaunang menyampaikan, kehadiran JFC kini memberikan kesempatan yang besar bagi anak muda yang peduli pada kebudayaan Nusantara untuk menyumbangkan kontribusinya. Namun, hal ini juga perlu difasilitasi dan mengingat kecanggihan teknologi berkembang begitu pesat.
Karena itu, menurut dia, dua komponen tersebut dapat dikombinasikan. Sebelumnya JFC juga hadir pada Minggu (2/8) untuk memeriahkan grand opening Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang dihelat Sinar Mas Land dan Kompas Gramedia Grup, yakni All Eyes to ICE .
Saat itu kostum unik dengan warna eksotis tersebut memulai rutenya dari The Breeze dengan penuh semarak dan mengakhirirutenyadiICE.
Rabia edra almira/ sali pawiatan
Pada tahun ke-14 ini JFC mengusung tema “Outframe” yang menghadirkan 10 karakter lengkap dengan desain pakaian khasnya. Adapun tokoh-tokoh tersebut, antara lain Reog, Majapahit, Pegasus, Lionfish, Parrot, Kebana, Fossil, Egypt, Melanesia, dan Circle. Setiap karakter tersebut diperagakan versi untuk model pria dan wanita sehingga terdapat 20 koleksi utama.
Untuk partisipan, JFC juga mengundang seluruh perwakilan TK, SD, SMP, SMU, dan peserta umum dari seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan informasi yang diperoleh pada situs resminya www.jemberfashioncarnaval.com , hampir 4.000 calon peserta yang mengisi setiap sesi karnaval.
Beberapa sesi karnaval ini penting dibentuk untuk memfokuskan hasil desain yang mengangkat ciri khas yang berbeda. Adapun, empat sesi khusus tersebut, yakni kids carnaval dan artwear carnaval dengan penampilan koleksi spesial edisi musim gugur dan musim dingin. Selain itu, ada pula Wonderful Artchipelago Carnival (WACI) yang mementaskan seni keindahan budaya Indonesia.
Sebagai puncak acara, Minggu (30/8), grand carnival akan menutup peragaan busana dengan melakukan fashion show pada catwalk sepanjang 3,6 km. “Tanggal 29 akan ditampilkan karnaval dari provinsi lain, jadi kalau mau nonton karnaval real nya ya harus datang ke daerah asal,” kata founder JFC Dynand Fariz.
Pelaksanaan JFC juga tak luput dari pantauan media. Dynand menyebutkan, terdapat 3.711 media, termasuk kantor berita dunia, yang mendaftar untuk meliput JFC 2015 . Selanjutnya JFC ke-14 ini turut didukung PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN).
Berkolaborasi dengan mengadakan kampanye digital #JELASKREASINYA melalui fitur Samsung Galaxy ComMEnity, PT SEIN mengajak generasi muda khususnya yang memiliki passion di bidang desain dan fashion untuk menggali talentanya pada kompetisi desainer dan model. Hasil dari kampanye tersebut terpilihlah model muda Dafit Kusnadi asal Garut yang akan menjadi salah satu model di JFC.
Selain itu, terpilih juga desainer Viky Vahrian asal Bogor yang kostumnya akan ditampilkan di JFC. “Mimpi generasi muda untuk dapat diwujudkan karyanya perlu didukung serta diberikan kesempatan sehingga kreativitasnya dapat dilihat oleh mata dunia,” ujar Dynand. Selaku salah satu juri dari kompetisi ini, Dynand mencari bakat yang sejalur dengan inspirasi desain miliknya sehingga dapat bekerja sama untuk menghasilkan karya yang memiliki kesamaan nilai tradisionalnya.
Marketing Director IM PT SEIN Vebbyna Kaunang menyampaikan, kehadiran JFC kini memberikan kesempatan yang besar bagi anak muda yang peduli pada kebudayaan Nusantara untuk menyumbangkan kontribusinya. Namun, hal ini juga perlu difasilitasi dan mengingat kecanggihan teknologi berkembang begitu pesat.
Karena itu, menurut dia, dua komponen tersebut dapat dikombinasikan. Sebelumnya JFC juga hadir pada Minggu (2/8) untuk memeriahkan grand opening Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang dihelat Sinar Mas Land dan Kompas Gramedia Grup, yakni All Eyes to ICE .
Saat itu kostum unik dengan warna eksotis tersebut memulai rutenya dari The Breeze dengan penuh semarak dan mengakhirirutenyadiICE.
Rabia edra almira/ sali pawiatan
(ftr)