Berbiaya Rp15 M,Bidik 1 Juta Penonton

Rabu, 19 Agustus 2015 - 09:35 WIB
Berbiaya Rp15 M,Bidik 1 Juta Penonton
Berbiaya Rp15 M,Bidik 1 Juta Penonton
A A A
Bertepatan dengan peringatan 70 tahun Indonesia merdeka, STMIK AMIKOM Yogyakarta menggebrak dunia perfilman Tanah Air dengan film animasi karya anak bangsa berjudul Battle of Surabaya.

Nah yang membanggakan, film ini tidak hanya ditujukan bagi pasar Indonesia, juga dunia. Karena itu, demi menjaga kualitas filmnya, penggarapan film animasi berteknologi tinggi pertama di Indonesia ini dilakukan selama tiga tahun. “Film ini merupakan film animasi dua dimensi (2D) dengan tema sejarah bangsa Indonesia yang akan tayang di bioskop Tanah Air mulai besok (20/8),” kata sutradara Battle of Surabaya ,

Aryanto Yuniawan, sebelum press screening film tersebut di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, kemarin. Sebagai bukti bagaimana film ini digarap secara serius, trailer Battle of Surabaya telah meraih berbagai penghargaan. Antara lain, Digital Animation INAICTA (Indonesia Information and Communication Technology Award )dan Idigo Fellowship tahun 2012, PeoplePeoples Choice Award IMTF (International Movie Trailer Festival ) 2014, dan Nominee Best Foreign Animation Award 15th Annual Golden Trailer Award 2014 .

Prestasi lainnya, lanjut Aryanto Yuniawan, Battle of Surabaya menjadi film pertama Indonesia yang dilirik oleh production house internasional sekelas Walt Disney Pictures. Nantinya film ini di-support dari segi teknis dan mendapat bantuan distribusi film di seluruh jaringan Disney di dunia. “Awalnya Disney ikut memberi masukan, memberi saran, dan kemudian mereka menawarkan tiga pilihan. Pilihan pertama , film ini akan dibeli putus oleh Disney. Jadi, film akan jadi punya Disney,” ujar Aryanto Yuniawan.

Pilihan kedua , dia menyebutkan, Disney siap mendistribusikan film ini atas nama mereka. Jadi, akan ada label Disney di film ini nantinya. “Pilihan ketiga , Disney akan support dalam hal teknis untuk membuat film yang bagus. Mereka akan memperluas jaringan untuk film Battle of Surabaya ke jaringan-jaringan Disney (atau partner nya) di seluruh dunia. Pilihan ini yang kami ambil,” ucapnya. Battle of Surabaya diadaptasi dari peristiwa heroik pada 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Jalan ceritanya, Musa, seorang remaja penyemir sepatu membawa misi sebagai kurir surat-surat rahasia untuk para tentara dan milisi pejuang Indonesia. Selain surat rahasia, Musa juga mengantar surat-surat pribadi para pejuang untuk keluarganya. “Bersama sahabatnya, Yumna (Maudy Ayunda) dan Danu (Reza Rahadian), Musa mengalami petualangan hebat hingga banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya,” papar Aryanto Yuniawan.

Sementara itu, para pengisi suara dari film ini diisi oleh aktor dan artis ternama di Indonesia dan mancanegara. Misalnya Ian Saebani, Reza Rahadian, Maudy Ayunda, Jason Williams, Tanaka Hidetoshi, Alejandro Esteban, Sana Hamada, dan Vanhoebrouck Patrick Bernard. “Untuk pengisi suara benar-benar kami perhatikan.

Misalnya tokoh Jepang bernama Kazuhiro diisi oleh aktor Jepang bernama Suzuki Nobuyuki. Kami ingin profesional dan membuktikan ke dunia bahwa Indonesia bisa membuat film animasi berkualitas,” tutur dosen dan Kepala Bagian Humas STMIK AMIKOM Yogyakarta Erik Hadi Saputra. Disinggung berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk Battle of Surabaya , Erik menyebutkan tidak kurang dari Rp15 miliar.

Itu karena kualitasnya memang setara dengan film-film animasi produksi Hollywood. “Film ini dibuat di bawah bendera Mataram Surya Visi (MSV) Pictures,” imbuhnya. Produser Battle of Surabaya Prof M Suyanto kepada KORAN SINDO mengutarakan, untuk pasar dalam negeri, pihaknya menargetkan Battle of Surabaya akan ditonton oleh 500.000 hingga 1 juta penonton.

Suyanto pun bakal melakukan promosi dan pemasaran film tersebut ke berbagai negara di dunia hingga 2016. Suyanto yang juga sebagai penulis cerita Battle of Surabaya ini pun optimistis film animasi produk dalam negeri ini akan diterima masyarakat Indonesia, bahkan dunia. “Kualitas filmnya adalah kualitas animasi dunia. Apalagi selama ini belum ada film animasi buatan dalam negeri yang cara pengerjaannya melibatkan aspek psikologi atau spiritual,” sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, film animasi tidak sekadar memiliki gambar yang bagus dan cerita menarik. Kalau dicermati, film animasi berskala dunia seperti produksi Walt Disney, sisi psikologinya juga digarap dengan baik. “Dan ini ada dalam Battle of Surabaya. Film ini sengaja dirilis ke pasaran pada tanggal yang berdekatan dengan peringatan kemerdekaan RI yakni 17 Agustus lalu. Battle of Surabaya akan menjadi kado kemerdekaan ke-70 RI dan diharapkan mampu membawa nama besar bangsa Indonesia ke kancah internasional,” kata Suyanto bangga.

Ratih keswara/ muh iqbal marsyaf
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7226 seconds (0.1#10.140)