Hidup Sehat Untuk Balita

Sabtu, 22 Agustus 2015 - 10:40 WIB
Hidup Sehat Untuk Balita
Hidup Sehat Untuk Balita
A A A
Bayi di bawah lima tahun atau balita yang terbiasa makan buah-buahan dan sayuran, akan lebih memilih makanan tersebut saat dewasa.

Penelitian di Australia yang dikutip dari Reuters Health menunjukkan, bayi yang berusia 14 bulan yang secara teratur makan buah-buahan dan sayuran, mereka terbiasa dengan rasa sayur dan buah.

“Pesannya sangat sederhana, bagi orang tua, cukup hanya mengenalkan anak-anak mereka terhadap makanan sehat sejak usia dini dengan mengenalkan jenis sayur dan buah yang lebih beragam,” ungkap Kimberley Mallan, seorang peneliti dari Institute of Health and Biomedical Innovation, Queensland University of Technology di Brisbane.

“Anak perlu belajar untuk menyukai beberapa jenis makanan, khususnya sayursayuran, selama beberapa kali, dan dilakukan secara berulang-ulang. Cara tersebut merupakan pendekatan terbaik untuk mengenalkannya,” tambah Kimberley Mallan. Dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics, Mallan dan rekan menulis pengenalan makanan sehat sebaiknya mulai dibangun sedini mungkin mulai sejak usia dua tahun pertama kehidupan.

Namun, kenyataannya sampai saat ini sekitar sepertiga dari anak-anak tidak makan buah-buahan dan sayuran dalam tiga tahun pertama mereka. Kebanyakan dari mereka sangat suka sekali makan makanan ringan yang tidak sehat. Bahkan, sekitar seperempat dari anak-anak Australia dan hampir sepertiga remaja di Amerika mengalami dampak kelebihan berat badan atau obesitas akibat pola makan yang tidak sehat.

Para peneliti melakukan pengamatan dengan membandingkan kebiasaan pola makan dari 174 anak-anak yang ibunya menerima konseling gizi dengan 165 anak yang tidak mendapat konseling gizi. Keduanya adalah bagian dari penelitian di Australia yang lebih besar terkait ibu dan anak-anak dari Brisbane dan Adelaide yang dilakukan sejak 2008 dan 2009.

Para ahli gizi dan psikolog menasihati para ibu dalam enam sesi yang terdiri dari 1,5 sampai 2 jam dalam kelompok interaktif setiap dua minggu. Data pada bayi dikumpulkan pada saat lahir, pada usia empat bulan, dan saat menginjak usia 14 bulan, dengan melakukan tindak lanjut selama 2 tahun dan 3,7 tahun.

Dalam penelitian ini, para pengamat menggunakan berbagai skala dan kuesioner untuk mengukur jumlah buahbuahan, sayuran, dan “bukan makanan inti” yang dicoba pada anak-anak secara mingguan di setiap rentang usia.

Makanan noninti di sini bukan makanan inti, seperti dalam kelompok makanan seperti susu, yang masih harus dikonsumsi setiap hari, sesuai dengan pedoman gizi. Makanan noninti ini meliputi kue, permen, makanan ringan asin, dan makanan yang kurang sehat lainnya. Kedua kelompok ibu tersebut memiliki anak-anak yang rewel pada usia 14 bulan.

Bayi yang mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran cenderung akan menyukainya pada usia sekitar 3,7 tahun dibandingkan mereka yang tidak makan buah dan sayuran ketika mereka masih kecil. Anak yang lebih banyak mengonsumsi makanan noninti dikaitkan dengan mereka yang menyukai makanan ringan lebih sebagai 3,7 tahun.

“Orang tua tidak menyiksa anak mereka dengan tidak memberikan sejenis makanan ini, melainkan justru mereka berinvestasi dalam kesehatan jangka panjang anakanak mereka,” kata Mallan melalui kepada Reuters Health . Hubungan pemberian pola makan tersebut yang masih kuat setelah memperhitungkan usia ibu saat melahirkan, pendidikan, indeks massa tubuh atau BMI, jenis kelamin anak, durasi menyusui, usia ketika makanan padat diperkenalkan, dan kerewelan bayi.

Anak yang diperkenalkan lebih sedikit sayuran yang cenderung manis berkaitan erat dengan tingkat kerewelan anak. Lara Field, ahli diet yang terdaftar dengan praktek konseling gizi di Chicago, mengatakan hasil mungkin tidak berkorelasi dengan Amerika Serikat karena perbedaan tingkat obesitas, faktor budaya, akses ke makanan segar atau popularitas makanan cepat saji.

Namun, penelitian ini memperkuat anggapan tentang pentingnya memperkenalkan makanan sehat sejak dini. Selain itu, mendorong anakanak untuk makan buahbuahan dan sayuran, daripada mengenalkannya pada makanan ringan yang tidak sehat.

Larissa Huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5352 seconds (0.1#10.140)