Singapura Larang Warganya Makan Ikan Air Tawar Mentah
A
A
A
SINGAPURA - Kementerian Kesehatan Singapura pada akhir pekan lalu, mengumumkan larangan mengkonsumsi ikan mentah air tawar.
Karena ikan mentah mengandung kontaminasi bakteri lebih tinggi dari ikan air asin (laut).
Pengujian sudah dilakukan oleh National Environment Agency (NEA) dan Agri-Veterinary Authority of Singapore (AVA).
Seperti dilansir dari Times of India, mereka telah membuktikan bahwa ikan air tawar memiliki tingkat signifikan yang lebih tinggi ketimbang kontaminasi bakteri pada ikan air asin (laut).
Dan ikan air tawar ini cenderung menimbulkan resiko tinggi infeksi bila dikonsumsi secara mentah.
Menurut pihak yang berwenang, ikan air tawar biasanya diternak dari perairan bersih dan didistribusikan sesuai dengan kondisi tempat ternaknya sendiri.
Larangan mengkonsumsi ikan mentah air tawar muncul setelah lonjakan di infeksi Grup B Streptococcus (GBS) yang dilaporkan pada bulan Juli.
Dimana beberapa pasien jatuh sakit ketika mengkonsumsi Yusheng, sajian ikan mentah yang biasanya dimakan bersama sup, saus kecap, plus sayuran dan buah mentah.
Lebih lanjut, NEA pada tanggal 27 November telah memberi himbauan serta nasihat untuk semua penjualan ikan, sekaligus orang yang sering mengkonsumsi ikan tersebut secara mentah.
Agar baru mengkonsumsi ikan air tawar lagi dalam bentuk mentah, setelah adanya hasil penyelidikan lebih lanjut yang berkaitan dengan peningkatan infeksi paska mengkonsumsi itu.
Karena ikan mentah mengandung kontaminasi bakteri lebih tinggi dari ikan air asin (laut).
Pengujian sudah dilakukan oleh National Environment Agency (NEA) dan Agri-Veterinary Authority of Singapore (AVA).
Seperti dilansir dari Times of India, mereka telah membuktikan bahwa ikan air tawar memiliki tingkat signifikan yang lebih tinggi ketimbang kontaminasi bakteri pada ikan air asin (laut).
Dan ikan air tawar ini cenderung menimbulkan resiko tinggi infeksi bila dikonsumsi secara mentah.
Menurut pihak yang berwenang, ikan air tawar biasanya diternak dari perairan bersih dan didistribusikan sesuai dengan kondisi tempat ternaknya sendiri.
Larangan mengkonsumsi ikan mentah air tawar muncul setelah lonjakan di infeksi Grup B Streptococcus (GBS) yang dilaporkan pada bulan Juli.
Dimana beberapa pasien jatuh sakit ketika mengkonsumsi Yusheng, sajian ikan mentah yang biasanya dimakan bersama sup, saus kecap, plus sayuran dan buah mentah.
Lebih lanjut, NEA pada tanggal 27 November telah memberi himbauan serta nasihat untuk semua penjualan ikan, sekaligus orang yang sering mengkonsumsi ikan tersebut secara mentah.
Agar baru mengkonsumsi ikan air tawar lagi dalam bentuk mentah, setelah adanya hasil penyelidikan lebih lanjut yang berkaitan dengan peningkatan infeksi paska mengkonsumsi itu.
(sbn)