Dumai Kedatangan Band Hardcore asal Jerman
A
A
A
JAKARTA - Kembali menggeliatnya scene hardcore di Kota Dumai dalam beberapa tahun belakangan ini, memberikan dampak yang cukup baik terhadap komunitas tersebut. Selain banyak bermunculan band-band hardcore baru, Dumai juga menjadi salah satu tujuan tur band hardcore luar negeri.
Terbaru, salah satu band hardcore asal Jerman, Wolf Down berencana untuk menginjakkan kakinya di kota yang berjarak 188 km dari ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru tersebut.
Kedatangan Wolf Down ke Dumai pada 20 April nanti merupakan bagian dari rangkaian tur Asia mempromosikan album Incite & Conspire, yang dirilis pada tahun ini. Selain ke Dumai, band hardcore yang berdiri sejak 2011 itu juga akan mengunjungi Tebing Tinggi pada 18 April, Medan (19 April) dan Pekanbaru (21 April). Tak hanya di Indonesia, Wolf Down juga akan menyinggahi sejumlah kota di Jepang, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand dan Korea Selatan.
Rittick People Movement (RPM), yang bakal memegang tur Wolf Down di Dumai, mengungkapkan kebahagiannya ketika mendapat kepercayaan untuk menyambut kedatangan band yang kini digawangi Dave (vokal), Pascal (bass), Tobias (gitar), Sven (drum), Tommy (gitar).
"Persiapannya Insya Allah sudah 80 persen, mereka kan lagi tur Southeast Asia untuk Incite & Conspire, jadi kami termasuk kota yang beruntung bisa dikunjungi mereka. Kami sudah lumayan sering meng-handle band-band luar, jadi kami berkesempatan mengajak mereka untuk manggung di Dumai," tutur perwakilan RPM, Muhammad Syafawi atau yang biasa disapa Pawiex kepada SINDOnews, Senin (11/4).
Sebelum Wolf Down unjuk gigi di atas stage Gedung Serba Guna, akan disajikan juga penampilan dari band-band lokal seperti Asterix, Gerilya, Yuriehana, Lockhell, New Season, Maddoll, Rightstep, Came With Anger, Death Conformity, Back to School, Man Attack Bomb, DJ Ozz & Eno, TWJM dan Final Destruction.
"Meskipun Wolf Down memiliki genre hardcore, tapi tidak semua band-band pembukanya beraliran hardcore juga, karena beberapa di antaranya ada yang metalcore, death metal, symphony rock dan juga punk," terang Syafawi, yang juga vokalis band hardcore Whatever You Say.
Sebelum kehadiran Wolf Down, kendati bukan sebuah kota besar, Dumai sudah pernah menjadi persinggahan sejumlah band luar negeri, di antaranya Coffin Wolf, Hand of Mercy, Disparo (ketiganya dari Australia), King Ly Chee (China), Desolated (Inggris) dan beberapa lainnya.
Sementara itu, sejak pertama berdiri, Wolf Down sudah menelurkan dua full album, yakni Stray from the Path (2013) dan Incite & Conspire (2016), di samping tiga mini album yaitu MMXI (2011), Renegades (2012) dan Liberation (2015). Salah satu pendiri Wolf Down, Larissa, yang menjadi satu-satunya personel perempuan, hengkang pada 2014 dan posisinya sebagai vokal digantikan Dave.
Terbaru, salah satu band hardcore asal Jerman, Wolf Down berencana untuk menginjakkan kakinya di kota yang berjarak 188 km dari ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru tersebut.
Kedatangan Wolf Down ke Dumai pada 20 April nanti merupakan bagian dari rangkaian tur Asia mempromosikan album Incite & Conspire, yang dirilis pada tahun ini. Selain ke Dumai, band hardcore yang berdiri sejak 2011 itu juga akan mengunjungi Tebing Tinggi pada 18 April, Medan (19 April) dan Pekanbaru (21 April). Tak hanya di Indonesia, Wolf Down juga akan menyinggahi sejumlah kota di Jepang, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand dan Korea Selatan.
Rittick People Movement (RPM), yang bakal memegang tur Wolf Down di Dumai, mengungkapkan kebahagiannya ketika mendapat kepercayaan untuk menyambut kedatangan band yang kini digawangi Dave (vokal), Pascal (bass), Tobias (gitar), Sven (drum), Tommy (gitar).
"Persiapannya Insya Allah sudah 80 persen, mereka kan lagi tur Southeast Asia untuk Incite & Conspire, jadi kami termasuk kota yang beruntung bisa dikunjungi mereka. Kami sudah lumayan sering meng-handle band-band luar, jadi kami berkesempatan mengajak mereka untuk manggung di Dumai," tutur perwakilan RPM, Muhammad Syafawi atau yang biasa disapa Pawiex kepada SINDOnews, Senin (11/4).
Sebelum Wolf Down unjuk gigi di atas stage Gedung Serba Guna, akan disajikan juga penampilan dari band-band lokal seperti Asterix, Gerilya, Yuriehana, Lockhell, New Season, Maddoll, Rightstep, Came With Anger, Death Conformity, Back to School, Man Attack Bomb, DJ Ozz & Eno, TWJM dan Final Destruction.
"Meskipun Wolf Down memiliki genre hardcore, tapi tidak semua band-band pembukanya beraliran hardcore juga, karena beberapa di antaranya ada yang metalcore, death metal, symphony rock dan juga punk," terang Syafawi, yang juga vokalis band hardcore Whatever You Say.
Sebelum kehadiran Wolf Down, kendati bukan sebuah kota besar, Dumai sudah pernah menjadi persinggahan sejumlah band luar negeri, di antaranya Coffin Wolf, Hand of Mercy, Disparo (ketiganya dari Australia), King Ly Chee (China), Desolated (Inggris) dan beberapa lainnya.
Sementara itu, sejak pertama berdiri, Wolf Down sudah menelurkan dua full album, yakni Stray from the Path (2013) dan Incite & Conspire (2016), di samping tiga mini album yaitu MMXI (2011), Renegades (2012) dan Liberation (2015). Salah satu pendiri Wolf Down, Larissa, yang menjadi satu-satunya personel perempuan, hengkang pada 2014 dan posisinya sebagai vokal digantikan Dave.
(nug)