Korea Selatan Gencarkan Promosi Kuliner Negeri Ginseng di Bandung
A
A
A
BANDUNG - Korea Selatan (Korsel) kini tengah gencar mempromosikan berbagai kebudayaannya di Indonesia, termasuk soal makanan. Sebagai surganya para petualang kuliner, kota Bandung pun menjadi sasaran negara yang satu ini untuk menyebarluaskan informasi mengenai makanan khas Korsel.
Asisten Representatif aT Korea Agro-Fisheries, Lee Kyu Back menuturkan, pihaknya sengaja menggandeng kerja sama dengan Ministry of Agriculture Food and Rural Affairs Republic of Korea dan juga Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung menyelenggarakan Korean Food Festival. Festival ini digelar selama dua hari, pada 1—2 Juni 2016 di Dome Kampus STPB.
Menurut Lee, sudah ada beberapa kebudayaan Korea yang mulai dikenal masyarakat secara luas, seperti drama korea maupun musik KPop. Dan, sebagai kota yang kaya akan inovasi kulinernya, Kota Bandung diyakini sebagai kota yang terbuka dengan berbagai budaya asing, termasuk hadirnya kuliner khas Korea di kota ini.
"Di Bandung sendiri sudah banyak aneka kuliner yang ada di beberapa supermarket. Begitu pula dengan kedai atau kafe yang menyajikan hidangan khas Korea. Tapi ini tetap masih minim, mengingat, cara pengenalan kuliner khas berbeda dengan pengenalan budaya urban seperti drama atau musik," papar dia saat ditemui di sela gelaran Korean Food Festival di Sekolah Tinggi Pariwisata, Kamis (2/6/2016).
Dalam festival ini dipertunjukan live cooking yang menyajikan menu khas Korea seperti Kimbab, dari mulai cara pembuatan hingga penyajiannya. Tak hanya itu, acara ini juga dipenuhi dengan stand yang memperkenalkan makanan praktis dan instan khas Korea seperti mie instan, minuman segar, hingga beragam bumbu masak.
Dalam gelaran yang berlangsung selama dua hari ini, akan ada pertunjukkan musik tradisional Indonesia yakni angklung, dilanjutkan dengan demo memasak makanan Korea yaitu Kimbab, sampling makanan Korea, dan akustik band oleh mahasiswa STPB.
Selain itu juga digelar Korean cover dance, pertunjukkan tari Korea yaitu Geommu yang dilakukan oleh Hansamo, dan juga berbagai permainan tradisional khas Korea seperti Jegi Chagi.
Di hari kedua, ada pertunjukkan musik tradisional Indonesia yakni angklung. Acara ini dilanjutkan dengan demo memasak makanan Korea yaitu Kimbab, sampling makanan Korea, dan cooking battle antar mahasiswa STPB dengan tema Korean Food.
"Selain makanan, kebudayaan Korea juga cukup dikenal oleh orang Bandung. Makanya kami tidak hanya mempromosikan makanan saja, tetapi juga kebudayaan serta permainan khas Korea. Dengan begitu, kami harap semakin banyak orang yang tahu dan menyukai Korea," pungkasnya.
Asisten Representatif aT Korea Agro-Fisheries, Lee Kyu Back menuturkan, pihaknya sengaja menggandeng kerja sama dengan Ministry of Agriculture Food and Rural Affairs Republic of Korea dan juga Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung menyelenggarakan Korean Food Festival. Festival ini digelar selama dua hari, pada 1—2 Juni 2016 di Dome Kampus STPB.
Menurut Lee, sudah ada beberapa kebudayaan Korea yang mulai dikenal masyarakat secara luas, seperti drama korea maupun musik KPop. Dan, sebagai kota yang kaya akan inovasi kulinernya, Kota Bandung diyakini sebagai kota yang terbuka dengan berbagai budaya asing, termasuk hadirnya kuliner khas Korea di kota ini.
"Di Bandung sendiri sudah banyak aneka kuliner yang ada di beberapa supermarket. Begitu pula dengan kedai atau kafe yang menyajikan hidangan khas Korea. Tapi ini tetap masih minim, mengingat, cara pengenalan kuliner khas berbeda dengan pengenalan budaya urban seperti drama atau musik," papar dia saat ditemui di sela gelaran Korean Food Festival di Sekolah Tinggi Pariwisata, Kamis (2/6/2016).
Dalam festival ini dipertunjukan live cooking yang menyajikan menu khas Korea seperti Kimbab, dari mulai cara pembuatan hingga penyajiannya. Tak hanya itu, acara ini juga dipenuhi dengan stand yang memperkenalkan makanan praktis dan instan khas Korea seperti mie instan, minuman segar, hingga beragam bumbu masak.
Dalam gelaran yang berlangsung selama dua hari ini, akan ada pertunjukkan musik tradisional Indonesia yakni angklung, dilanjutkan dengan demo memasak makanan Korea yaitu Kimbab, sampling makanan Korea, dan akustik band oleh mahasiswa STPB.
Selain itu juga digelar Korean cover dance, pertunjukkan tari Korea yaitu Geommu yang dilakukan oleh Hansamo, dan juga berbagai permainan tradisional khas Korea seperti Jegi Chagi.
Di hari kedua, ada pertunjukkan musik tradisional Indonesia yakni angklung. Acara ini dilanjutkan dengan demo memasak makanan Korea yaitu Kimbab, sampling makanan Korea, dan cooking battle antar mahasiswa STPB dengan tema Korean Food.
"Selain makanan, kebudayaan Korea juga cukup dikenal oleh orang Bandung. Makanya kami tidak hanya mempromosikan makanan saja, tetapi juga kebudayaan serta permainan khas Korea. Dengan begitu, kami harap semakin banyak orang yang tahu dan menyukai Korea," pungkasnya.
(alv)