Kemenkes Imbau Masyarakat Minum Obat Pencegahan Filariasis
A
A
A
JAKARTA - Memperingati Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober, Kementerian Kesehatan RI mengimbau setiap kabupaten atau kota endemis filariasis di seluruh Indonesia serentak minum obat pencegahan filariasis di bulan Oktober.
"Dengan adanya BELKAGA ini di harapkan setiap kabupaten atau kota endemis wajib melaksanakan pemberian obat pencegahan masal (POPM) filariasis," papar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, dr H. Mohamad Subuh, MPM melalui keterangan pers yang diterima Sindonews.
Lanjut dr Subuh menjelaskan, pemberian obat ini dilakukan secara serentak, yakni satu kali dalam setahun selama minimal lima tahun berturut-turut. "Ini berguna untuk memutus mata rantai penularan cacing filaria di daerah tersebut," jelasnya.
Seperti diketahui, filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular tahunan yang disebabkan oleh cacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai macam jenis nyamuk.
"Penyakit ini akan menyebabkan kecacatan berupa pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh seumur hidup. Kecacatan akibat penyakit ini akan berdampak negatif terhadap pengembangan sumber daya manusia dan kerugian ekonomi," pungkasnya.
"Dengan adanya BELKAGA ini di harapkan setiap kabupaten atau kota endemis wajib melaksanakan pemberian obat pencegahan masal (POPM) filariasis," papar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, dr H. Mohamad Subuh, MPM melalui keterangan pers yang diterima Sindonews.
Lanjut dr Subuh menjelaskan, pemberian obat ini dilakukan secara serentak, yakni satu kali dalam setahun selama minimal lima tahun berturut-turut. "Ini berguna untuk memutus mata rantai penularan cacing filaria di daerah tersebut," jelasnya.
Seperti diketahui, filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular tahunan yang disebabkan oleh cacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai macam jenis nyamuk.
"Penyakit ini akan menyebabkan kecacatan berupa pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh seumur hidup. Kecacatan akibat penyakit ini akan berdampak negatif terhadap pengembangan sumber daya manusia dan kerugian ekonomi," pungkasnya.
(nfl)