Cerita Marcell Siahaan Pilih Pop Dibanding Musik Metal

Jum'at, 09 Desember 2016 - 23:22 WIB
Cerita Marcell Siahaan Pilih Pop Dibanding Musik Metal
Cerita Marcell Siahaan Pilih Pop Dibanding Musik Metal
A A A
JAKARTA - Marcell Siahaan dikenal sebagai penyanyi bergenre pop. Langkah musiknya ini dinilai tepat lantaran sukses melahirkan tembang hit. Di balik itu semua, dia pun harus bersyukur kepada orang tuanya yang melarangnya untuk memilih musik metal, termasuk saat dirinya tidak diizinkan menonton konser band metal asal Brazil, Sepultura.

"Awal, saya sama gitaris saya enggak bisa nonton konser Sepultura. Enggak diizinan bokap, tetapi justru membuat saya suka dengan musik metal hardcore.Saat mau bentuk band metal, lagi-lagi ayah melarang main band,” kata Marcell.

"Tapi ini justru memicu saya untuk terus ngeband. Saya sekolah di sekolah katolik yang ketat di Bandung. Waktu SMP nilai saya berantakan," terangnya.

Karena faktor nilai itu membuat ayahnya, Paian Siahaan makin keras melarang Marchell untuk main band. Apalagi, sang ayah sangat tahu kehidupan anak-anak band yang berantakan. "Dia melihat anak band rusak, suka drug, free seks, dan lainnya. Generasi dia itu anak band punya citra yang sangat buruk. Padahal dia juga punya band," jelas pelantun tembang Hanya Memuji itu.

Marcell pun tetap membentuk band metal hardcore bernama Puppen. Tidak disangka, band tersebut mendapat apresiasi dari komunitas musik metal di Indonesia. "Puppen itu bisa dibilang pelajaran pertama saya untuk mengapresiasi musik keras, dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.

Saat pertama-tama ngeband, Marcell mengaku sangat kesulitan mencari kiblat musik. Referensi musik metal saat itu hanya bisa didapatkan dari luar negeri. Faktor lain yang membuat Marhell tetap bertahan main band adalah tidak adanya apresiasi seni di sekolah. Semua hanya bicara tentang prestasi akademik.

"Album pertama Puppen itu dibuat 1994. Saat itu saya masih kelas 3 SMP, transisi menuju ke SMA," pungkasnya.

Meski demikian, Marcell mengaku tidak pernah bermimpi untuk menjadi musisi. Mimpinya dahulu adalah menjadi pengacara. Karier musiknya pun terus berlanjut. Dia pun mulai menemukan konsep music, di mana mengusung genre pop.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan ini kemudian merilis album solo pertamanya bertitel Marcell pada 2003 dengan musik Urban Pop. Ada 10 lagu yang ditawarkan.

Lewat single Semusim, tembang ini langsung meledak dipasaran. Genre pop inilah yang membawanya menjadi salah satu penyanyi yang populer Indonesia.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5510 seconds (0.1#10.140)