Waspada! Bungkus Makanan Ini Sebabkan Berbagai Penyakit
A
A
A
JAKARTA - Koran bekas dan plastik kerap digunakan sebagai pembungkus makanan yang dijajakan di pinggir jalan. Namun waspadalah terhadap jenis pembungkus seperti ini. Pasalnya, hal ini bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan.
Dilansir dari Live Science, Food Safety and Standard Authority of India (FSSAI) kertas bekas yang ada tintanya mengandung beberapa bahan bioaktif yang bisa menyebabkan efek negatif bagi kesehatan. Seperti halnya senyawa pigmen, binder, zat aditif dan pengawet.
Selain itu menggunakan kertas bekas juga tidak higienis. Sebab, kemungkinan besar kertas tersebut mengandung bakteri atau organisme mikro patogen lainnya. "Orang tua, remaja, anak-anak dan orang yang memiliki gangguan organ vital serta imun tubuh adalah yang paling berisiko terkena komplikasi kesehatan terkait kanker jika mereka sering terpapar makanan dengan kemasan ini," tulis FSSAI.
Sementara untuk pembungkus berbahan dasar plastik, ketika wadah yang dipakai tak sesuai dan terpapar dengan makanan panas, maka sebagian kandungannya bisa meleleh tercampur dengan makanan. Akibatnya, plastik akan menumpuk di tubuh dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti RS Mount Sinai di New York tahun 2015 menemukan, bahwa ketika tubuh seorang ibu terpapar banyak bahan kimia pembentuk plastik dengan nama diethylhexyl phthalate (DEHP), akibatnya perkembangan organ genital anak laki-lakinya terpengaruh.
Pemimpin studi Shanna Swan meneliti, sekitar 700 kehamilan di Amerika Serikat dan menghubungkan antara tingkat DEHP dalam tubuh ibu pada trimester pertama dan kondisi genital bayi setelah lahir. Hasilnya ditemukan bahwa bayi laki-laki yang memiliki ekspos DEHP tinggi, cenderung lahir dengan anogenital distance 4% lebih pendek.
Kendati demikian perbedaan tersebut tidak terlihat secara kasat mata. "Tidak ada suatu abnormalitas klinis atau yang benar-benar terlihat di antara anak-anak ini," ungkap Swan.
Dilansir dari Live Science, Food Safety and Standard Authority of India (FSSAI) kertas bekas yang ada tintanya mengandung beberapa bahan bioaktif yang bisa menyebabkan efek negatif bagi kesehatan. Seperti halnya senyawa pigmen, binder, zat aditif dan pengawet.
Selain itu menggunakan kertas bekas juga tidak higienis. Sebab, kemungkinan besar kertas tersebut mengandung bakteri atau organisme mikro patogen lainnya. "Orang tua, remaja, anak-anak dan orang yang memiliki gangguan organ vital serta imun tubuh adalah yang paling berisiko terkena komplikasi kesehatan terkait kanker jika mereka sering terpapar makanan dengan kemasan ini," tulis FSSAI.
Sementara untuk pembungkus berbahan dasar plastik, ketika wadah yang dipakai tak sesuai dan terpapar dengan makanan panas, maka sebagian kandungannya bisa meleleh tercampur dengan makanan. Akibatnya, plastik akan menumpuk di tubuh dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti RS Mount Sinai di New York tahun 2015 menemukan, bahwa ketika tubuh seorang ibu terpapar banyak bahan kimia pembentuk plastik dengan nama diethylhexyl phthalate (DEHP), akibatnya perkembangan organ genital anak laki-lakinya terpengaruh.
Pemimpin studi Shanna Swan meneliti, sekitar 700 kehamilan di Amerika Serikat dan menghubungkan antara tingkat DEHP dalam tubuh ibu pada trimester pertama dan kondisi genital bayi setelah lahir. Hasilnya ditemukan bahwa bayi laki-laki yang memiliki ekspos DEHP tinggi, cenderung lahir dengan anogenital distance 4% lebih pendek.
Kendati demikian perbedaan tersebut tidak terlihat secara kasat mata. "Tidak ada suatu abnormalitas klinis atau yang benar-benar terlihat di antara anak-anak ini," ungkap Swan.
(nfl)