Viola Davis Menangkan Oscar untuk Aktris Pendukung Terbaik
A
A
A
JAKARTA - Viola Davis memenangkan Oscar pertamanya untuk kategori aktris pendukung terbaik atas perannya sebagai istri yang menderita di film Fences. Sebelumnya, Viola sudah dua kali dinominasikan di Academy Awards.
Penghargaan ini sekaligus membuat Viola, 51, menyapu musim penghargaan untuk perannya itu pada tahun ini. Sebelumnya, dia telah membawa pulang piala Golden Globes, Screen Actors Guild dan sejumlah penghargaan kritikus atas perannya di film tersebut.
“Saya menjadi seorang artis dan puji Tuhan, memang, karena kitalah satu-satunya profesi yang merayakan apa artinya menjalani hidup,” ujar Viola, dengan air mata berderai saat menerima Piala Oscar di Dolby Theater, Hollywood, Los Angeles, California, Minggu (26/2/2017) waktu setempat atau Senin (27/2/2017) waktu Indonesia.
Di Fences, versi layar lebar drama pemenang penghargaan karya August Wilson, Viola berperan sebagai Rose Maxson, seorang istri yang kehidupannya jadi morat marit ketika suaminya yang karismatik tetap mempertahankan selingkuhannya. Viola juga memuji Wilson dalam pidato sambutannya.
“Ada satu tempat dimana semua orang dengan potensi terhebat berkumpul dan itulah pemakaman. Saya bilang, gali lagi mayat-mayat itu—gali lagi kisah orang-orang yang bermimpi besar dan tidak pernah melihat hasilnya. Orang yang jatuh cinta dan kalah,” papar Viola, yang dikutip BBC.
Sebelumnya, pada 2010, Viola memenangkan Tony Award atas peran yang sama di atas panggung teater. Pada sambutan kemenangannya di Oscar 2017, dia juga berterima kasih kepada orangtuanya. Viola mendapatkan standing ovation atas sambutannya tersebut.
“Terima kasih telah mengajari saya bagaimana untuk gagal, mencintai, memegang penghargaan dan kehilangan—saya sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah memilih kalian untuk melahirkan saya ke dunia ini,” tutur dia.
Aktris yang populer, Viola dikenal atas perannya sebagai wanita kuat. Dia juga kerap berbicara untuk peran yang lebih baik bagi wanita dan orang-orang berkulit berwarna di Amerika Serikat.
Di televisi, dia menjadi wanita berkulit hitam pertama untuk aktris utama terbaik di Emmy Awards pada 2015. Viola memenangkan piala ini untuk perannya sebagai dosen/pengacara di drama How To Get Away With Muder.
Lebih lanjut, kategori Documentary (Feature) berhasil dimenangkan oleh Ezra Edelman dan Caroline Waterlow dalam film O.J.: Made in America. Film ini sekaligus mengalahkan beberapa film unggulan lainnya, seperti Fire at Sea, I Am Not Your Negro, 13th dan Life, Animated.
Sementara kategori Sound Editing dimenangkan Sylvain Bellemare dari film Arrival dan berhasil mengalahkan beberapa film lainnya, seperti Deepwater Horizon, Hacksaw Ridge, La La Land dan Sully. Sedangkan kategori Sound Mixing pun dimenangkan oleh Kevin O’Connell, Andy Wright, Robert Mackenzie and Peter Grace dari film Hacksaw Ridge yang telah mengalahkan film Arrival, La La Land, Rogue One: A Star Wars Story dan 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi.
Penghargaan ini sekaligus membuat Viola, 51, menyapu musim penghargaan untuk perannya itu pada tahun ini. Sebelumnya, dia telah membawa pulang piala Golden Globes, Screen Actors Guild dan sejumlah penghargaan kritikus atas perannya di film tersebut.
“Saya menjadi seorang artis dan puji Tuhan, memang, karena kitalah satu-satunya profesi yang merayakan apa artinya menjalani hidup,” ujar Viola, dengan air mata berderai saat menerima Piala Oscar di Dolby Theater, Hollywood, Los Angeles, California, Minggu (26/2/2017) waktu setempat atau Senin (27/2/2017) waktu Indonesia.
Di Fences, versi layar lebar drama pemenang penghargaan karya August Wilson, Viola berperan sebagai Rose Maxson, seorang istri yang kehidupannya jadi morat marit ketika suaminya yang karismatik tetap mempertahankan selingkuhannya. Viola juga memuji Wilson dalam pidato sambutannya.
“Ada satu tempat dimana semua orang dengan potensi terhebat berkumpul dan itulah pemakaman. Saya bilang, gali lagi mayat-mayat itu—gali lagi kisah orang-orang yang bermimpi besar dan tidak pernah melihat hasilnya. Orang yang jatuh cinta dan kalah,” papar Viola, yang dikutip BBC.
Sebelumnya, pada 2010, Viola memenangkan Tony Award atas peran yang sama di atas panggung teater. Pada sambutan kemenangannya di Oscar 2017, dia juga berterima kasih kepada orangtuanya. Viola mendapatkan standing ovation atas sambutannya tersebut.
“Terima kasih telah mengajari saya bagaimana untuk gagal, mencintai, memegang penghargaan dan kehilangan—saya sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah memilih kalian untuk melahirkan saya ke dunia ini,” tutur dia.
Aktris yang populer, Viola dikenal atas perannya sebagai wanita kuat. Dia juga kerap berbicara untuk peran yang lebih baik bagi wanita dan orang-orang berkulit berwarna di Amerika Serikat.
Di televisi, dia menjadi wanita berkulit hitam pertama untuk aktris utama terbaik di Emmy Awards pada 2015. Viola memenangkan piala ini untuk perannya sebagai dosen/pengacara di drama How To Get Away With Muder.
Lebih lanjut, kategori Documentary (Feature) berhasil dimenangkan oleh Ezra Edelman dan Caroline Waterlow dalam film O.J.: Made in America. Film ini sekaligus mengalahkan beberapa film unggulan lainnya, seperti Fire at Sea, I Am Not Your Negro, 13th dan Life, Animated.
Sementara kategori Sound Editing dimenangkan Sylvain Bellemare dari film Arrival dan berhasil mengalahkan beberapa film lainnya, seperti Deepwater Horizon, Hacksaw Ridge, La La Land dan Sully. Sedangkan kategori Sound Mixing pun dimenangkan oleh Kevin O’Connell, Andy Wright, Robert Mackenzie and Peter Grace dari film Hacksaw Ridge yang telah mengalahkan film Arrival, La La Land, Rogue One: A Star Wars Story dan 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi.
(alv)