Trio Hijaber Pengusung Musik Metal, VoB, Jadi Buruan Media Asing

Sabtu, 29 April 2017 - 03:30 WIB
Trio Hijaber Pengusung...
Trio Hijaber Pengusung Musik Metal, VoB, Jadi Buruan Media Asing
A A A
GARUT - Nama Voice of Baceprot (VoB) belakangan ini sangat heboh di jagat maya. Tak hanya dicari media lokal, berbagai media asing pun kini memburu band metal asal Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat itu.

Media asing ini sangat tertarik dengan gender, usia dan keyakinan yang dianut para personel VoB. Tak hanya itu, kemampuan para personelnya mengolah musik metal yang selama ini identik dengan kaum pria pun menjadi salah satu daya tariknya.

Sebuah media online asal Republik Ceko, INFO.CZ misalnya, menuliskan berita ihwal ketiga personel VoB sebagai muslimah cilik asal Indonesia yang mampu memainkan musik trash metal dengan tempo nada yang cepat. Ya, kepiawaian tiga personel VoB, Firdda Kurnia (gitaris), Widi Rahmawati (bassis) dan Euis Siti Aisyah (drummer) memang sangat menarik perhatian.

Skill bermain gitar pada bagian tersulit juga dibahas bersamaan dengan gaya pakaian personel VoB yang kompak berhijab. Media asing lain yang turut mewawancarai VoB adalah Zoomin.Tv, sebuah media yang bermarkas di Amsterdam, Belanda.

Saat melakukan wawancara dengan VoB, Zoomin.Tv lebih tertarik untuk menanyakan peran para personel sebagai perempuan berhijab, dalam menyuarakan cara pandang mereka terhadap ketidakadilan. Media ini menggarisbawahi bila trio hijaber tersebut berani keluar dari stigma yang melekat pada diri perempuan selama ini.

Tak ingin ketinggalan, SBS Radio, sebuah radio dengan basis di Melbourne dan Sydney, Australia, turut mewawancarai VoB secara live. "Inti wawancara dengan SBS Radio adalah mengenai proses kreatif yang terjadi selama para personel VoB bermusik," tutur Cep Ersa Ekasusila Satia, manajer VoB, kepada Koran Sindo, Jumat (28/4/2017).

Sejumlah media asing lainnya juga pernah melakukan interview terkait band anak asuhannya tersebut. "Saya lupa namanya, ada beberapa lagi termasuk media dari Perancis pernah mewawancarai kami," ujarnya.

Menurut Ersa, semua wawancara itu dilakukan setelah sebelumnya masing-masing media asing tersebut menghubunginya melalui email. Tidak hanya diwawancarai oleh media asing, VoB yang dibentuk 14 Februari 2014 itu pun pernah mendapat tawaran manggung di Malaysia.

Salah satu label musik di Bandung, menyatakan kesiapannya untuk memboyong ketiga personel VoB untuk unjuk gigi di Negeri Jiran. Meski masih dalam tahap pembahasan, setidaknya ajakan tersebut menjadi sinyal positif bagi para remaja putri asal pelosok Garut itu di dunia musik.

"Ajakan main di Malaysia masih dalam tahap obrolan. Sudah ada beberapa kali dari pihak label menghubungi kami terkait hal itu," ucapnya.

Semua yang terjadi terhadap VoB, diakui Ersa merupakan sebuah jawaban atas mimpi-mimpi para gadis berhijab asuhannya di masa lalu. Pria yang akrab disapa Abah Ersa oleh para personel VoB ini mengungkapkan, semua mimpi itu satu per satu ditorehkan dalam secarik kertas, ketika mereka masih berkenalan dengan musik tiga tahun lalu.

"Ada kebiasaan dari anak-anak (para personel VoB), dahulu mereka selalu menulis mimpi dan keinginan di secarik kertas. Sekarang kertas-kertas berisi mimpi itu telah lusuh dan penuh coretan, karena satu per satu mimpi yang ditulis alhamdulillah telah tercapai," katanya.

Salah satu dari sekian mimpi mereka yang tergapai adalah mengalahkan rasa takut saat berada di depan khalayak. Sejumlah festival dan event mereka jajaki.

Terakhir, mereka manggung saat tiga band rock papan atas Indonesia, Kotak, /rif dan God Bless, tampil dalam gelaran Super Rawk Fest 2017, pada akhir Maret lalu. Mimpi yang tercapai lainnya adalah memiliki alat musik sendiri.

Maklum, sebelumnya ketiga personel VoB menggunakan alat musik milik manajer sekaligus guru mereka di studio. "Alhamdulillah sekarang sudah punya alat sendiri. Waktu tampil di Pameungpeuk, ada penonton yang kasih kado karena kami bawakan lagunya Pearl Jam. Dikasih gitar, bass dan drum," timpal Firdda, 16.

Besarnya dukungan dari keluarga, teman, hingga Balaceprot (fans VoB), menjadi bahan bakar Firdda cs mengembangkan bakat bermusik mereka. "Dulu orang tua ragu kami bisa main band, takut terbawa ke pergaulan negatif katanya. Tapi setelah kami buktikan tampil di televisi, keluarga mendukung penuh," ucapnya.

VoB sendiri saat ini telah berhasil menelurkan tiga single yang diciptakan bersama-sama, yakni School Revolution, Age Oriented (let's be old) dan The Enemy of Earth is You. Inti tema ketiga lagu tersebut adalah tentang perlawanan.

Pada lagu School Revolution, ketiganya mencoba mencurahkan kegelisahan para pelajar terhadap aturan pihak sekolah yang terkesan melakukan diskriminasi. Meski tak bermaksud menunjuk sekolah tertentu, sikap diskriminasi kerap terjadi dalam suatu aturan yang ada di sekolah.

Di lagu Age Oriented (let's be old), mereka menyampaikan diskriminasi yang memasung karya dan kreativitas anak muda. Sementara lagu The Enemy of Earth is You, memiliki makna tentang sekumpulan orang munafik perusak alam, penebar kebencian dan penghancur kemanusiaan, yang berlindung di balik slogan hak asasi manusia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1375 seconds (0.1#10.140)