Jaga Kesehatan Reproduksi Langkah Awal untuk Mudah Hamil
A
A
A
JAKARTA - Kesehatan reproduksi perempuan merupakan bagian penting dari kesehatan perempuan secara keseluruhan. Perempuan mengalami berbagai fase reproduksi dalam kehidupannya, yaitu masa pubertas, menstruasi, masa kehamilan, masa pre menopause dan menopause.
Masalah kesehatan reproduksi perempuan tidak boleh diabaikan, mengingat kualitas reproduksi sangat menentukan kualitas generasi berikutnya. Khususnya perempuan yang ingin mendapatkan keturunan.
dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc mengatakan, edukasi secara konsisten tentang kesehatan reproduksi penting dilakukan. Reproduksi merupakan bagian penting dari kualitas hidup seorang perempuan, karena perempuan akan menjadi seorang ibu dan mengandung anak yang akan meneruskan generasi kita kedepannya.
"Sistem reproduksi perempuan mencakup seluruh komponen dan mempengaruhi fisik serta sosial dari seorang ibu," dr Yassin dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Sementara itu, dr. Dwi Priangga, SpOG mengatakan reproduksi yang sering dialami perempuan pada masa remaja dan dewasa, yaitu menstruasi. Alasannya menstruasi merupakan sebuah proses alami yang akan di lewati oleh seorang perempuan dewasa usia reproduktif secara periodik.
"Perubahan siklus menstruasi dapat menjadi tanda bahwa terdapat kondisi medis tertentu dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seorang perempuan. Gangguan menstruasi dapat dialami oleh siapa saja, remaja, perempuan dewasa ataupun yang sudah mengalami menopause. Lebih dari 50% perempuan akan mengalami gangguan menstruasi setidaknya 1 kali dalam masa reproduktifnya," katanya.
Gangguan kesehatan reproduksi perempuan dapat terjadi di semua tahapan kehidupan, oleh karena itu pemeriksaan medis secara teratur dan deteksi dini dianjurkan.
Menurut WHO, kesehatan reproduksi meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Namun demikian, di berbagai negara di dunia, masalah kesehatan reproduksi masih merupakan masalah yang tabu untuk dibicarakan. Oleh karena itu, kesadaran bahwa kesehatan reproduksi harus diperhatikan pada setiap di tahapan usia masih yang muda.
Masalah kesehatan reproduksi perempuan tidak boleh diabaikan, mengingat kualitas reproduksi sangat menentukan kualitas generasi berikutnya. Khususnya perempuan yang ingin mendapatkan keturunan.
dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc mengatakan, edukasi secara konsisten tentang kesehatan reproduksi penting dilakukan. Reproduksi merupakan bagian penting dari kualitas hidup seorang perempuan, karena perempuan akan menjadi seorang ibu dan mengandung anak yang akan meneruskan generasi kita kedepannya.
"Sistem reproduksi perempuan mencakup seluruh komponen dan mempengaruhi fisik serta sosial dari seorang ibu," dr Yassin dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Sementara itu, dr. Dwi Priangga, SpOG mengatakan reproduksi yang sering dialami perempuan pada masa remaja dan dewasa, yaitu menstruasi. Alasannya menstruasi merupakan sebuah proses alami yang akan di lewati oleh seorang perempuan dewasa usia reproduktif secara periodik.
"Perubahan siklus menstruasi dapat menjadi tanda bahwa terdapat kondisi medis tertentu dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seorang perempuan. Gangguan menstruasi dapat dialami oleh siapa saja, remaja, perempuan dewasa ataupun yang sudah mengalami menopause. Lebih dari 50% perempuan akan mengalami gangguan menstruasi setidaknya 1 kali dalam masa reproduktifnya," katanya.
Gangguan kesehatan reproduksi perempuan dapat terjadi di semua tahapan kehidupan, oleh karena itu pemeriksaan medis secara teratur dan deteksi dini dianjurkan.
Menurut WHO, kesehatan reproduksi meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Namun demikian, di berbagai negara di dunia, masalah kesehatan reproduksi masih merupakan masalah yang tabu untuk dibicarakan. Oleh karena itu, kesadaran bahwa kesehatan reproduksi harus diperhatikan pada setiap di tahapan usia masih yang muda.
(nfl)