(Baca juga: Susah Turunkan Berat Badan? Anda Bisa Jalani 2 Pola Diet Ini )
Apalagi data perkembangan terkini situasi HIV-AIDS oleh Kementerian Kesehatan RI menyebutkan persentase kasus penularan HIV pada Januari-Maret 2020 sebanyak 21,8% adalah ibu hamil. Sedangkan, ibu rumah tangga menjadi profesi tertinggi ketiga penderita AIDS di Indonesia setelah karyawan dan pengusaha. Lebih lanjut, 70,4% risiko penularan HIV di Indonesia terjadi melalui perilaku seksual berisiko.
"Terlepas dari tantangan keterbatasan media edukasi sejak Maret 2020 hingga saat ini, kami gencar mempromosikan penggunaan alat kontrasepsi bagi pasutri di Tanah Air dengan berbagai jenis kegiatan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing masyarakat untuk memastikan bahwa edukasi kesehatan seksual dan reproduksi masyarakat Indonesia tetap terpenuhi," kata President Director DKT Indonesia, Juan Enrique Garcia melalui keterangan resminya, Rabu (12/8).
Baca Juga:
"DKT Indonesia mendorong berbagai media digital untuk menyampaikan informasi tentang urgensi mengikuti program Keluarga Berencana dan pencegahan HIV serta infeksi menular seksual (IMS) selama Covid-19 melalui webinar, WhatsApp group, media sosial hingga layanan telemedicine gratis," sambungnya.
Sebagai organisasi Keluarga Berencana di Indonesia yang menyumbang 25,2% dari MCPR, DKT Indonesia menyadari bahwa pandemi ini menjadi tantangan dalam peningkatan penggunaan kontrasepsi di Indonesia. Untuk itu, DKT Indonesia mengambil langkah strategis, antara lain dengan:
(Baca juga: Tetap Aman Berkunjung ke Rumah Sakit di Masa New Normal )
1. Ketersediaan akses kontrasepsi melalui e-Commerce