Review Film Wonder Woman: Lahirnya Salah Satu Pendiri Justice League
A
A
A
JAKARTA - Wonder Woman, film terbaru dari DCEU akan tayang pada pekan ini di seluruh dunia. Di Indonesia, film ini tayang lebih awal dari Amerika Serikat (AS), dimana di AS film ini baru akan tayang pada tanggal 2 Juni mendatang.
Film Wonder Woman berkisah mengenai Diana (Gal Gadot), Putri dari suku Amazon yang tinggal di pulau Themyscira yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang kesatria, dan memenuhi takdir suku Amazon, yakni mengalahkan sang Dewa Perang, Ares.
Namun, sedari kecil keinginan Diana selalu mendapat tentangan dari sang ibu Hippolyta (Conny Nielsen).
Tapi, pada akhirnya sang ibu harus mengalah, dan meminta Antiope (Robin Wrigt), kesatria terbaik di pulau Themyscira untuk melatih putrinya tersebut. Atas arahan dan pelatian dari Antiope, Diana akhirnya tumbuh menjadi salah seorang kesatria terbaik Amazon.
Keinginan Diana bertambah kuat bertemu dengan Steve Trevor (Chris Pine), seorang mata-mata AS yang tidak mengalami kecelakaan dan tidak sengaja jatuh di dekat pulau Themyscira. Mimpi Diana itu berubah setelah Steve bercerita mengenai perang besar yang terjadi di dunia kala itu.
Diana menduga perang yang terjadi di dunia luar adalah ulah dari Ares. Dia meminta sang ibu untuk mengirimnya ke dunia luar untuk mencari Ares, dan membunuhnya, untuk menghentikan perang, dan menyelamatkan dunia.
Sayangnya, Hippolyta menolak permintaan Diana untuk pergi ke dunia luar dan mencoba menyelamatkan dunia. Alasan Hippolyta melarang Diana adalah karena asal-usul Diana, yang tidak pernah dia ungkap.
Meski demikian, Diana tetap ngotot dan akhirnya pergi ke dunia luar. Di dunia luar Diana, harus melalui serangkaian pertempuran dengan Nazi Jerman. Pertempuran demi pertempuran ini membawa Diana semakin dekat dengan Ares, dan membawa Diana semakin dekat dengan jati dirinya. Selain itu, dunia luar telah membuka mata Diana mengenai kehidupan, dan cinta.
Sang sutradara, Patty Jenkins terbilang sukses dalam meramu film tersebut. Semua aspek, yakni drama, komedi, dan aksi menyatu dengan cukup apik. Meski demikian, film ini memiliki sedikit kelemahan dalam hal animasi, dimana terkadang latar belakang film tersebut masih terlihat sedikit kasar.
Dari segi kostum, armor yang dikenakan Gal Gadot dalam film ini lebih baik, dan lebih mendekati komik dibanding apa yang ditampilkan di Batman vs Superman. Wonder Woman juga mungkin dapat dikatakan sebagai film penyelamat DCEU, yang sejauh ini selalu mendapat respons buruk dari para kritikus, dan penonton.
Salah satu alasanya adalah Patty sukses memasukan sejumlah unsur original dari komik Wonder Woman, baik dari komik terdahulu, ataupun komik terbaru Wonder Woman.
Film Wonder Woman dijadwalkan akan tayang di Indonesia pada Rabu 31 Mei 2017. Jangan sampai terlewat untuk melihat awal dari legenda Wonder Woman, dan kelahiran salah satu pendiri Justice League!
Film Wonder Woman berkisah mengenai Diana (Gal Gadot), Putri dari suku Amazon yang tinggal di pulau Themyscira yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang kesatria, dan memenuhi takdir suku Amazon, yakni mengalahkan sang Dewa Perang, Ares.
Namun, sedari kecil keinginan Diana selalu mendapat tentangan dari sang ibu Hippolyta (Conny Nielsen).
Tapi, pada akhirnya sang ibu harus mengalah, dan meminta Antiope (Robin Wrigt), kesatria terbaik di pulau Themyscira untuk melatih putrinya tersebut. Atas arahan dan pelatian dari Antiope, Diana akhirnya tumbuh menjadi salah seorang kesatria terbaik Amazon.
Keinginan Diana bertambah kuat bertemu dengan Steve Trevor (Chris Pine), seorang mata-mata AS yang tidak mengalami kecelakaan dan tidak sengaja jatuh di dekat pulau Themyscira. Mimpi Diana itu berubah setelah Steve bercerita mengenai perang besar yang terjadi di dunia kala itu.
Diana menduga perang yang terjadi di dunia luar adalah ulah dari Ares. Dia meminta sang ibu untuk mengirimnya ke dunia luar untuk mencari Ares, dan membunuhnya, untuk menghentikan perang, dan menyelamatkan dunia.
Sayangnya, Hippolyta menolak permintaan Diana untuk pergi ke dunia luar dan mencoba menyelamatkan dunia. Alasan Hippolyta melarang Diana adalah karena asal-usul Diana, yang tidak pernah dia ungkap.
Meski demikian, Diana tetap ngotot dan akhirnya pergi ke dunia luar. Di dunia luar Diana, harus melalui serangkaian pertempuran dengan Nazi Jerman. Pertempuran demi pertempuran ini membawa Diana semakin dekat dengan Ares, dan membawa Diana semakin dekat dengan jati dirinya. Selain itu, dunia luar telah membuka mata Diana mengenai kehidupan, dan cinta.
Sang sutradara, Patty Jenkins terbilang sukses dalam meramu film tersebut. Semua aspek, yakni drama, komedi, dan aksi menyatu dengan cukup apik. Meski demikian, film ini memiliki sedikit kelemahan dalam hal animasi, dimana terkadang latar belakang film tersebut masih terlihat sedikit kasar.
Dari segi kostum, armor yang dikenakan Gal Gadot dalam film ini lebih baik, dan lebih mendekati komik dibanding apa yang ditampilkan di Batman vs Superman. Wonder Woman juga mungkin dapat dikatakan sebagai film penyelamat DCEU, yang sejauh ini selalu mendapat respons buruk dari para kritikus, dan penonton.
Salah satu alasanya adalah Patty sukses memasukan sejumlah unsur original dari komik Wonder Woman, baik dari komik terdahulu, ataupun komik terbaru Wonder Woman.
Film Wonder Woman dijadwalkan akan tayang di Indonesia pada Rabu 31 Mei 2017. Jangan sampai terlewat untuk melihat awal dari legenda Wonder Woman, dan kelahiran salah satu pendiri Justice League!
(alv)