10 Penyanyi dan Musisi Rock yang Membenci Lagu Hits Sendiri

Sabtu, 01 Juli 2017 - 06:30 WIB
10 Penyanyi dan Musisi Rock yang Membenci Lagu Hits Sendiri
10 Penyanyi dan Musisi Rock yang Membenci Lagu Hits Sendiri
A A A
JAKARTA - Sebuah lagu yang meledak di pasaran biasanya akan turut melambungkan nama penyanyinya. Tentu saja, ini bisa menjadi kebanggaan bagi sang penyanyi apalagi jika itu lagu pertama yang mereka rilis.

Tapi, tak semua penyanyi atau musikus menyukai lagu hits yang pernah mereka telurkan. Beberapa di antara mereka justru membenci lagu itu dan menyesal pernah membuatnya.

Mengapa? Dikutip dari Loudwire, berikut 10 rocker yang membenci lagu hits mereka!

1. Nirvana — Smell Like Teenage Spirit

Siapa tak kenal lagu ini? Smell Like Teenage Spirit harus diakui menjadi salah satu tonggak meroketnya Nirvana ke kancah musik mainstream.

Tapi, ketenaran lagu ini tak serta merta membuat sang vokalis, Kurt Cobain, senang. Kurt justru membenci lagu itu setelah lagu itu menjadi semacam lagu kebangsaan rock.

“Saya sulit menyelesaikan lagu Teen Spirit. Jujur saja, saya ingin membuat gitar saya dan pergi menjauh,” ujar Kurt.

2. Guns N Roses — Sweet Child O’Mine

Sweet Child O’Mine adalah salah satu hits pertama yang pernah ditelurkan Guns N Roses di masa awal karier mereka. Lagu ini sangat mudah dikenali banyak orang terutama karena riff gitar di pembukaan lagu tersebut.

Tak pelak, lagu ini pula yang membuat sang gitaris, Slash, punya nama. Riff yang khas di lagu itu sangatlah autentik dan indah didengar. Tapi, siapa sangka jika Slash dulunya sangat membenci riff gitar di lagu tersebut?

“Saya membencinya selama bertahun-tahun, tapi itu akan menyebabkan adanya reaksi, jadi saya akhirnya bisa menghargainya,” ujar Slash.

3. Led Zeppelin — Stairway to Heaven
Stairway to Heaven sangatlah identik dengan Led Zeppelin. Lagu inilah yang juga turut mengantarkan mereka ke ketenaran di masanya.

Sayangnya, Robert Plant, vokalis band ini, lama-lama tidak suka lagu tersebut. Dia membencinya sepanjang karier Led Zeppelin berjalan.

“Saya akan gatal-gatal kalau harus menyanyikan lagu itu di tiap show,” kata dia.

4. The Who — Pinball Wizard

Biasanya para penyanyi atau musisi akan memberikan sedikit gambaran tentang lagu yang akan mereka nyanyikan saat konser kepada para penggemarnya. Gambaran itu pun umumnya adalah hal-hal yang baik tentang lagu tersebut.

Tapi, itu tidak berlaku bagi Pete Townshend dari The Who. Dalam sebuah live show band tersebut, Pete menyebut lagu itu mengerikan.

“Itu adalah kepingan paling ceroboh yang pernah saya lakukan,” ucap dia.

5. Heart — All I Wanna Do Is Make Love to You

Lagu ini adalah lagu hits milik Heart dan mampu bertahan di posisi dua Billboard Hot 100. Lagu ini ditulis oleh penulis lagu veteran Robert John "Mutt" Lange dan mengisahkan tentang kisah cinta satu malam.

Tapi, Ann Wilson mengatakan bandnya membenci lagu itu. Dia bahkan menyebutnya sebagai titik terendah karier Heart. Dia justru kaget karena fans sangat menyukainya. Band ini pun tidak pernah memainkan lagu itu lagi secara live meskipun banyak yang memintanya.

“Ini adalah sesuatu yang ingin kami jauhi. Ada banyak tekanan terhadap kami untuk menyanyikan lagu ini,” kata Ann.

6. Beastie Boys — Fight for Your Right (to Party)

Fight for Your Right (to Party) awalnya adalah lagu yang dimaksudkan untuk memparodikan lagu bertema pesta dan sikap seperti Smokin’ in the Boys Room dan I Wanna Rock. Lagu ini ditulis Adam Yauch dan teman band tersebut, Tom “Tommy Triphammer” Cushman yang juga tampil di video musik lagu ini.

Meskipun ditujukan sebagai lagu parodi ironi, tapi para pendengarnya ternyata tak mampu membaca pesan tersebut. Mereka pun menyukainya dan menjadikan lagu itu bak lagu kebangsaan pesta. Tak ayal, awak Beastie Boys pun mengatakan lagu itu menjengkelkan.

“Satu-satunya yang membuat saya kecewa adalah kami mungkin memasukkan nilai sejumlah orang tertentu kepada audiens kami ketika nilai kami jelas berbeda. Banyak orang yang menyanyikan Fight for Your Right yang tidak menyadari fakta bahwa lagu itu adalah parodi terhadap mereka,” papar Mike D.

7. Run—D.M.C feat Aerosmith — Walk This Way

Walk This Way adalah salah satu lagu legendaris dari band rock Aerosmith. Lagu ini pun kemudian berubah setelah duo rapper Run—D.M.C. membuat versi remix-nya.

Tapi, tahukah Anda jika Run—D.M.C sangat membenci versi asli lagu ini? Menurut mereka, versi asli lagi ini sangat tidak jelas bahasanya. Saking sebelnya, akhirnya mereka membuat versi mereka sendiri. Jadi berapa lama mereka membuat versi remix ini?

“Hanya semenit,” jawab D.M.C.

8. Queen — Don't Stop Me Now

Ditulis Freddie Mercury, lagu ini direkam pada Agustus 1978 dan merupakan lagu ke-12 dari album Jazz. Lagu ini secara musikalitas dibangun dengan dentingan piano Freddie dengan John Deacon dan Roger Taylor memberikan suara bass dan gitar di lagu ini. Lagu ini adalah contoh gaya khas vokal harmoni multitrack Queen pada bagian reff.

Sayangnya, lagu ini tidak memberikan kesan mendalam bagi sang gitaris, Brian May. Secara terbuka, Brian menyatakan ketidaksukaannya terhadap lagu klasik Queen tersebut. Dia merasa lagu itu seperti merayakan gaya hidup hedonis dan berisiko yang dianut Freddie.

9. Warrant — Cherry Pie

Lagu ini awalnya tidak direncanakan masuk ke album tersebut. Album itu bahkan sebenarnya akan dinamai Quality You Can Taste. Tapi, presiden Columbia Records saat itu ingin sebuah lagu kebangsaan rock semacam Love in an Elevator (Aerosmith). Dia pun memanggil sang vokalis, Jani Lane yang kemudian menulis lagu Cherry Pie dalam waktu 15 menit. Berkat lagu itu, semuanya berubah.

Banyak personel band itu yang merasa Cherry Pie bukanlah salah satu lagu yang lebih baik di album tersebut dan melihat kalau lagu itu punya dua sisi mata pedang. Dalam wawancara dengan VH1, Jani bahkan mengaku dirinya menyesal pernah menulis lagu tersebut.

“Saya tak berniat menulis lagu itu. Saya bisa menembak kepala saya gara-gara menulis lagu itu,” ujar Jani.

10. Dio — Rainbow In The Dark

Rainbow in the Dark adalah single kedua yang dirilis band heavy metal Dio yang diambil dari album mereka, Holy Diver (1983). Lagu itu berada di posisi 13 Top 40 Greatest Metal Songs VH1.

Lagu ini pernah di-cover vokalis Slipknot, Corey Taylor, dengan dukungan Roy Mayorga, Satchel, Christian Martucci dan Jason Christopher untuk Ronnie James Dio: This Is Your Life — Tribute. Meski disukai banyak orang, tapi Ronnie James Dio sangat membenci lagu ini. Dia bahkan nyaris menghancurkan rekaman masternya karena merasa lagu itu terlalu ngepop.

“Saya benar-benar benci lagu itu. Saya benci lagu itu dalam konteks dengan apa yang saya usahakan capai dengan albumnya,” ujar Ronnie.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5178 seconds (0.1#10.140)