Alasan Tulus Jadi Coach The Voice Indonesia Season 2
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Tulus punya alasan tersendiri saat kembali menjadi Coach The Voice Indonesia 2. Apa itu?
Pada tahun keduanya di ajang The Voice Indonesia ini, pelantun Sepatu ini mengaku lebih bersemangat lagi. Pasalnya dia berharap mendapatkan penyanyi yang berbeda dengan karakter yang lain.
"Senang banget yah, soalnya memang ingin melihat bakat-bakat penyanyi anak Indoensia, seperti Christo, tapi saya akan mencari yang tidak sama," kata Tulus.
Untuk mendapatkan kontestan yang menjadi anak didik dengan suara unik, Tulus mengaku tidak mudah karena dia harus bersaing dengan coach lainnya, yakni Agnez Mo dan Bebi Romeo.
"Kita rebutan melulu, tetapi (anak didik) saya banyak yang bagus, tetapi sebelumnya saya terkadang berebutan sama Agnez," ujarnya.
Sementara, SVP Programming &Production GlobalTV Harry Martono menyukai chemistry yang ditampilkan Tulus, Bebi Romeo, dan Agnez. Kolaborasi ketiganya menjadikan ajang pencarian bakat menyanyi anak yang ditayangkan GlobalTV ini semakin menghibur.
"Karena chemsitrynya sudah kompak. Sebab mereka juga suka dengan format yang kita berikan," kata SVP Programming GlobalTV Harry Martono di MNC Studio, Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Sementara itu, rekrutmen dilakukan di 11 kota seperti Pekanbaru, Jakarta, Makassar, Banjarmasin , Denpasar, Padang, Batam, Medan, Surabaya, dan Bandung.
Babak Blind Audition memberi keseruan tersendiri, di mana coaches akan menilai langsung kualitas suara para peserta. Coaches akan menekan tombol dan memutar kursi jika mereka tertarik dan memilih peserta tersebut. Nantinya peserta yang lolos akan masuk tahap selanjutnya, yakni Battle Round, Sing Off, Semfinal, dan Grand Final.
Pada tahun keduanya di ajang The Voice Indonesia ini, pelantun Sepatu ini mengaku lebih bersemangat lagi. Pasalnya dia berharap mendapatkan penyanyi yang berbeda dengan karakter yang lain.
"Senang banget yah, soalnya memang ingin melihat bakat-bakat penyanyi anak Indoensia, seperti Christo, tapi saya akan mencari yang tidak sama," kata Tulus.
Untuk mendapatkan kontestan yang menjadi anak didik dengan suara unik, Tulus mengaku tidak mudah karena dia harus bersaing dengan coach lainnya, yakni Agnez Mo dan Bebi Romeo.
"Kita rebutan melulu, tetapi (anak didik) saya banyak yang bagus, tetapi sebelumnya saya terkadang berebutan sama Agnez," ujarnya.
Sementara, SVP Programming &Production GlobalTV Harry Martono menyukai chemistry yang ditampilkan Tulus, Bebi Romeo, dan Agnez. Kolaborasi ketiganya menjadikan ajang pencarian bakat menyanyi anak yang ditayangkan GlobalTV ini semakin menghibur.
"Karena chemsitrynya sudah kompak. Sebab mereka juga suka dengan format yang kita berikan," kata SVP Programming GlobalTV Harry Martono di MNC Studio, Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Sementara itu, rekrutmen dilakukan di 11 kota seperti Pekanbaru, Jakarta, Makassar, Banjarmasin , Denpasar, Padang, Batam, Medan, Surabaya, dan Bandung.
Babak Blind Audition memberi keseruan tersendiri, di mana coaches akan menilai langsung kualitas suara para peserta. Coaches akan menekan tombol dan memutar kursi jika mereka tertarik dan memilih peserta tersebut. Nantinya peserta yang lolos akan masuk tahap selanjutnya, yakni Battle Round, Sing Off, Semfinal, dan Grand Final.
(tdy)