Remaja Harus Pede, Apa pun Warna Kulitnya

Senin, 18 September 2017 - 21:07 WIB
Remaja Harus Pede, Apa pun Warna Kulitnya
Remaja Harus Pede, Apa pun Warna Kulitnya
A A A
JAKARTA - Perempuan berkulit putih dipandang lebih unggul dan mendapat kesempatan lebih besar ketimbang perempuan dengan warna kulit gelap. Akibatnya, remaja berkulit gelap menjadi tidak percaya diri (pede) dan menganggap perempuan putih lebih di atas mereka.

Teknologi juga berperan dalam menciptakan image wanita kulit putih itu cantik. Filter dan manipulasi foto di situs media sosial menciptakan generasi remaja yang mudah teperdaya. Banyak remaja berpikir bahwa mereka akan tampil lebih menarik jika memiliki kulit yang lebih putih.

“Lingkup luas medsos semakin menghakimi dalam hal daya tarik. Harga diri seseorang dirusak hanya dengan banyaknya like ketika mereka swafoto,” kata blogger muda Abel Cantika.

Padahal, semua remaja itu cantik dan memiliki kesempatan yang sama, terlepas dari warna kulit mereka. Namun, tidak dimungkiri, gadis remaja dengan kulit lebih cerah menikmati pengaruh kuat dalam kehidupan sosial mereka.

“Di sinilah rasa percaya diri apakah dia merasa cantik atau tidak akan sangat memengaruhi perasaan,” kata psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo.

Vera mengatakan, remaja akan menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Perubahan ini akan berujung pada timbulnya rasa stres, kegelisahan, ketidakpastian, dan ketakutan.

Hal itu terjadi karena saat usia remaja, mereka tengah menghadapi perubahan besar dalam hidupnya, baik fisik maupun psikologis. Saat itu mereka tengah mengalami pubertas dan perubahan hormonal. Ada beberapa hal yang bisa membantu mereka menghadapinya, di antaranya bersikap positif terhadap diri sendiri.

“Pemikiran negatif justru menutupi potensi diri kita. Akhirnya kita tidak bisa berkembang karena merasa tidak nyaman dengan diri sendiri. Berbagai perubahan bentuk tubuh, termasuk timbulnya jerawat di wajah, bisa menjadi masalah,” ucapnya.

Untuk itu, remaja bisa menceritakan keluh kesah mereka kepada teman, orang tua, atau psikolog untuk meyakinkan bahwa yang mereka alami adalah wajar.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6807 seconds (0.1#10.140)