Koleksi Tas Berbahan Tenun dari Daerah Nusa Tenggara Timur
A
A
A
KAIN tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikembangkan oleh pemilik butik LeViCo, Julie Laiskodat, merilis koleksi tas dengan desain untuk anak muda serta produk interior, di antaranya, table runner, bantal hias, lampu dengan berbagai desain, alas piring, dan tempat sendok.
Untuk tas, tenun NTT dikemas untuk tempat laptop, tempat pinsil dengan desain modern, cluch bag dengan model yang fashionable, dan tali tas yang unik.
Dalam mengembangkan produk ini, pemilik LeViCo, Julie, bekerja sama dengan salah satu desainer Yurita Puji dan Dara Thalia, lulusan Binus Interior Design tahun 2017 sebagai designer project pengembangan produk untuk mendesain produk-produk yang memiliki potensi untuk terjun di market .
“Tenun NTT itu punya tekstur yang unik. Setelah beberapa tahun ini saya mengembangkan tenun ini di bidang fashion dan sudah hadir di panggung-panggung besar, baik di Indonesia dan luar negeri sehingga membuat saya semakin percaya diri karena tanggapan market sangat baik.
Saya pikir kenapa tidak potensi daerah ini dikembangkan jauh lebih luas lagi untuk produk lainnya selain sebagai produk pendamping fashion dan juga produk interior,” ujar Julie Laiskodat.
Motif kain tenun yang digunakan merupakan motif yang biasa digunakan seharihari, yang tidak memiliki filosofi atau makna-makna tertentu yang harus diperhatikan. Selanjutnya Yurita mengatakan, “Setelah saya dapat bekerja sama dengan Ibu Julie, saya melihat potensi pasar yang cukup luas untuk bahan dasar tenun di luar negeri.
Permasalahan yang paling dasar hanya masalah ketersediaan bahan baku. Namun, hal ini sudah diatasi dengan hadirnya LeViCo sebagai butik yang fokus terhadap daerah ini dan memiliki banyak produk yang mampu memenuhi permintaan pasar.
Target market kita bisa hotel atau marketplace untuk interior.” Desainer interior Dara Thalia mengungkapkan, “Budaya adalah hal kuat yang dapat memengaruhi lebih dari yang kita sadari.
Produk yang dibuat dari bahan heritage adalah tentang bagaimana berbagi value, dari proses dan perjalanan bahan itu sendiri sampai akhirnya menjadi sesuatu yang dimengerti banyak orang.”
Untuk tas, tenun NTT dikemas untuk tempat laptop, tempat pinsil dengan desain modern, cluch bag dengan model yang fashionable, dan tali tas yang unik.
Dalam mengembangkan produk ini, pemilik LeViCo, Julie, bekerja sama dengan salah satu desainer Yurita Puji dan Dara Thalia, lulusan Binus Interior Design tahun 2017 sebagai designer project pengembangan produk untuk mendesain produk-produk yang memiliki potensi untuk terjun di market .
“Tenun NTT itu punya tekstur yang unik. Setelah beberapa tahun ini saya mengembangkan tenun ini di bidang fashion dan sudah hadir di panggung-panggung besar, baik di Indonesia dan luar negeri sehingga membuat saya semakin percaya diri karena tanggapan market sangat baik.
Saya pikir kenapa tidak potensi daerah ini dikembangkan jauh lebih luas lagi untuk produk lainnya selain sebagai produk pendamping fashion dan juga produk interior,” ujar Julie Laiskodat.
Motif kain tenun yang digunakan merupakan motif yang biasa digunakan seharihari, yang tidak memiliki filosofi atau makna-makna tertentu yang harus diperhatikan. Selanjutnya Yurita mengatakan, “Setelah saya dapat bekerja sama dengan Ibu Julie, saya melihat potensi pasar yang cukup luas untuk bahan dasar tenun di luar negeri.
Permasalahan yang paling dasar hanya masalah ketersediaan bahan baku. Namun, hal ini sudah diatasi dengan hadirnya LeViCo sebagai butik yang fokus terhadap daerah ini dan memiliki banyak produk yang mampu memenuhi permintaan pasar.
Target market kita bisa hotel atau marketplace untuk interior.” Desainer interior Dara Thalia mengungkapkan, “Budaya adalah hal kuat yang dapat memengaruhi lebih dari yang kita sadari.
Produk yang dibuat dari bahan heritage adalah tentang bagaimana berbagi value, dari proses dan perjalanan bahan itu sendiri sampai akhirnya menjadi sesuatu yang dimengerti banyak orang.”
(don)