Festival Pemuda 2018, Tumbuhkan Perjuangan Anak Muda Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Salah satu upaya untuk menguatkan peran pemuda dalam melanjutkan perjuangan kemerdekaan, Festival Pemuda 2018 siap digelar. Festival yang didukung oleh Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) ini akan digelar pada 7-9 Oktober 2018 di Sukabumi dan Sentul International Convention Center Bogor, Jawa Barat.
Para peserta yang akan mengikuti Festival Pemuda ini berasal dari seluruh pelosok nusantara. Mereka terbagi menjadi delegasi peserta mahasiswa dan pelajar yang dikumpulkan dari 34 provinsi di Indonesia.
Sementara para pengisi acara dalam setiap rangkaian kegiatan Festival Pemuda 2018 ini terdiri dari unsur akademisi, pelaku usaha, pelaku bisnis start-up, pemerintah, pegiat sosial, serta organisasi PBB.
"Festival ini akan menginisiasi pola-pola perjuangan baru yang bisa dilakukan para pemuda untuk bangsa Indonesia. Mereka akan digodok pengetahuan dan kapasitas keilmuannya. Semangatnya dibangun, dan yang terpenting akan didorong, dibimbing, serta didampingi untuk senantiasa melakukan pembangunan berkelanjutan di seluruh Nusantara," ujar Ketua Festival Pemuda 2018, Laila Nihayati dalam Konferensi Pers di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (3/9).
Dia juga menambahkan, semua proses kegiatan tersebut akan diberikan oleh para ahli dan pemerintah. Tidak hanya berskala nasional, tapi juga internasional. "Adapun rangkaian kegiatan festival ini meliputi Kemah Kebangsaan 7-8 Oktober 2018 di Caldera Resort Sukabumi. Kegiatan kemah ini berisi Seminar Kebangsaan “Refleksi Sumpah Pemuda Era Milenial," ucap Laila.
Kegiatan selanjutnya adalah sayembara Cipta karya Mahasiswa “SDGs Project Competition”. Tema yang disayembarakan meliputi pendidikan, bisnis start-up, inovasi teknologi, pemberdayaan lingkungan, kesehatan, pariwisata dan turisme, dan lain-lainnya.
Sementara itu, sebagai puncak rangkaian kegiatan Festival Pemuda 2018 akan digelar Karnaval Daya Nusantara yang dilaksanakan pada 9 Oktober di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor.
Ketua Bidang Organisasi Kepemudaan Kemenpora, Abdullah Mas'ud turut mengapresiasi kegiatan festival pemuda ini. Menurutnya, kegiatan ini masih sejalur dengan apa yang diperjuangkan oleh Kemenpora.
"Banyak problem kepemudaan yang kita hadapi ada narkoba, radikalisme, hoax dan banyak lagi. Kegiatan ini bagian dari upaya mengatasi problem tersebut, kami menyambut baik, pemerintah juga sesuai undang-undang memberikan pembangunan kepemudaan dengan berbagai pola, yaitu penyadaran pemberdayaan dan pengembangan," imbuh Abdullah.
"Mereka, para pemuda adalah kekuatan besar yang akan menentukan arah bangsa ini. Pemuda juga adalah aset penting suatu negara untuk membangun masa depannya. Apa yang kita lihat 10 tahun mendatang sangat bisa dilihat dari keadaan pemudanya saat ini," ungkap Dewan Pembina Festival Pemuda 2018, Hana Amaliya.
Para peserta yang akan mengikuti Festival Pemuda ini berasal dari seluruh pelosok nusantara. Mereka terbagi menjadi delegasi peserta mahasiswa dan pelajar yang dikumpulkan dari 34 provinsi di Indonesia.
Sementara para pengisi acara dalam setiap rangkaian kegiatan Festival Pemuda 2018 ini terdiri dari unsur akademisi, pelaku usaha, pelaku bisnis start-up, pemerintah, pegiat sosial, serta organisasi PBB.
"Festival ini akan menginisiasi pola-pola perjuangan baru yang bisa dilakukan para pemuda untuk bangsa Indonesia. Mereka akan digodok pengetahuan dan kapasitas keilmuannya. Semangatnya dibangun, dan yang terpenting akan didorong, dibimbing, serta didampingi untuk senantiasa melakukan pembangunan berkelanjutan di seluruh Nusantara," ujar Ketua Festival Pemuda 2018, Laila Nihayati dalam Konferensi Pers di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (3/9).
Dia juga menambahkan, semua proses kegiatan tersebut akan diberikan oleh para ahli dan pemerintah. Tidak hanya berskala nasional, tapi juga internasional. "Adapun rangkaian kegiatan festival ini meliputi Kemah Kebangsaan 7-8 Oktober 2018 di Caldera Resort Sukabumi. Kegiatan kemah ini berisi Seminar Kebangsaan “Refleksi Sumpah Pemuda Era Milenial," ucap Laila.
Kegiatan selanjutnya adalah sayembara Cipta karya Mahasiswa “SDGs Project Competition”. Tema yang disayembarakan meliputi pendidikan, bisnis start-up, inovasi teknologi, pemberdayaan lingkungan, kesehatan, pariwisata dan turisme, dan lain-lainnya.
Sementara itu, sebagai puncak rangkaian kegiatan Festival Pemuda 2018 akan digelar Karnaval Daya Nusantara yang dilaksanakan pada 9 Oktober di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor.
Ketua Bidang Organisasi Kepemudaan Kemenpora, Abdullah Mas'ud turut mengapresiasi kegiatan festival pemuda ini. Menurutnya, kegiatan ini masih sejalur dengan apa yang diperjuangkan oleh Kemenpora.
"Banyak problem kepemudaan yang kita hadapi ada narkoba, radikalisme, hoax dan banyak lagi. Kegiatan ini bagian dari upaya mengatasi problem tersebut, kami menyambut baik, pemerintah juga sesuai undang-undang memberikan pembangunan kepemudaan dengan berbagai pola, yaitu penyadaran pemberdayaan dan pengembangan," imbuh Abdullah.
"Mereka, para pemuda adalah kekuatan besar yang akan menentukan arah bangsa ini. Pemuda juga adalah aset penting suatu negara untuk membangun masa depannya. Apa yang kita lihat 10 tahun mendatang sangat bisa dilihat dari keadaan pemudanya saat ini," ungkap Dewan Pembina Festival Pemuda 2018, Hana Amaliya.
(nug)