Kemenkes dan Novo Nordisk Gelar Kampanye Sadar Diabetes
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh setiap tanggal 14 November, Novo Nordisk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan acara Kampanye Hari Diabetes Sedunia 2018 bertajuk Selamatkan Keluarga dari Diabetes. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya pencegahan dini terhadap diabetes melalui upaya promotif dan preventif.
Secara global, jumlah penderita diabetes mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Diabetes Atlas edisi ke-8 yang diterbitkan oleh Federasi Diabetes Internasional (2017) menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi seluruh dunia, atau sekitar 8,8% orang dewasa berumur 20—79 tahun merupakan penderita diabetes. Data tersebut juga mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-6 sebagai jumlah penderita diabetes dewasa tertinggi di dunia dengan total lebih dari 10,3 juta orang. Angka ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan dan mencapai 16,7 juta pada tahun 2045.
Di Indonesia, berdasarkan data terbaru Riset Kesehatan Dasar 2018, secara umum angka prevalensi diabetes mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama lima tahun terakhir. Di tahun 2013, angka prevalensi diabetes pada orang dewasa mencapai 6,9% dan di tahun 2018 angka itu melonjak menjadi 8,5%. Menyadari tingginya angka tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara aktif mencanangkan berbagai program untuk menurunkan jumlah penderita diabetes seperti CERDIK dan GENTAS. Selain itu, Kemenkes membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk melakukan deteksi dini penyakit diabetes.
“Sebagai perusahaan kesehatan global dengan pengalaman hampir 100 tahun berinovasi dan menjadi yang terdepan dalam pengobatan diabetes, kami berkomitmen untuk secara aktif mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya menolong masyarakat yang hidup dengan diabetes, dan juga menekan pertumbuhan angka diabetes di Indonesia melalui kampanye kesehatan dan edukasi," kata Morten Vaupel selaku VP & GM Novo Nordisk Indonesia.
"Partisipasi kami dalam acara Kampanye Hari Diabetes Sedunia 2018 merupakan salah satu bentuk tindakan nyata kami guna menekan angka kenaikannya di Indonesia. Kami berharap acara tahunan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia dalam mengubah kebiasaan gaya hidup tidak sehat yang berdampak terhadap peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia, serta membuat masyarakat mengetahui faktor resiko dan mencegah diabetes sejak dini,” tambahnya.
Di Indonesia, Novo Nordisk senantiasa merealisasikan berbagai program guna melawan penyakit diabetes diantaranya seperti publikasi ilmiah Blueprint for Change 2013 (studi untuk menemukan permasalahan diabetes di suatu negara) dan IO HAT 2018 (studi mengenai kasus hipoglikemia pada pasien diabetes dengan terapi insulin), Cities Changing Diabetes 2018—2020 (program untuk menekan angka diabetes di perkotaan), pelaksanaan peringatan Hari Diabetes Sedunia (setiap tahunnya), proses peningkatan kapasitas para dokter dan praktisi kesehatan, pembangunan klinik diabetes, memperkuat program POSBINDU, menyelenggarakan pertemuan pemangku kepentingan diabetes, dan forum diabetes untuk para pemangku kepentingan.
Secara global, jumlah penderita diabetes mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Diabetes Atlas edisi ke-8 yang diterbitkan oleh Federasi Diabetes Internasional (2017) menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi seluruh dunia, atau sekitar 8,8% orang dewasa berumur 20—79 tahun merupakan penderita diabetes. Data tersebut juga mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-6 sebagai jumlah penderita diabetes dewasa tertinggi di dunia dengan total lebih dari 10,3 juta orang. Angka ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan dan mencapai 16,7 juta pada tahun 2045.
Di Indonesia, berdasarkan data terbaru Riset Kesehatan Dasar 2018, secara umum angka prevalensi diabetes mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama lima tahun terakhir. Di tahun 2013, angka prevalensi diabetes pada orang dewasa mencapai 6,9% dan di tahun 2018 angka itu melonjak menjadi 8,5%. Menyadari tingginya angka tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara aktif mencanangkan berbagai program untuk menurunkan jumlah penderita diabetes seperti CERDIK dan GENTAS. Selain itu, Kemenkes membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk melakukan deteksi dini penyakit diabetes.
“Sebagai perusahaan kesehatan global dengan pengalaman hampir 100 tahun berinovasi dan menjadi yang terdepan dalam pengobatan diabetes, kami berkomitmen untuk secara aktif mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya menolong masyarakat yang hidup dengan diabetes, dan juga menekan pertumbuhan angka diabetes di Indonesia melalui kampanye kesehatan dan edukasi," kata Morten Vaupel selaku VP & GM Novo Nordisk Indonesia.
"Partisipasi kami dalam acara Kampanye Hari Diabetes Sedunia 2018 merupakan salah satu bentuk tindakan nyata kami guna menekan angka kenaikannya di Indonesia. Kami berharap acara tahunan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia dalam mengubah kebiasaan gaya hidup tidak sehat yang berdampak terhadap peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia, serta membuat masyarakat mengetahui faktor resiko dan mencegah diabetes sejak dini,” tambahnya.
Di Indonesia, Novo Nordisk senantiasa merealisasikan berbagai program guna melawan penyakit diabetes diantaranya seperti publikasi ilmiah Blueprint for Change 2013 (studi untuk menemukan permasalahan diabetes di suatu negara) dan IO HAT 2018 (studi mengenai kasus hipoglikemia pada pasien diabetes dengan terapi insulin), Cities Changing Diabetes 2018—2020 (program untuk menekan angka diabetes di perkotaan), pelaksanaan peringatan Hari Diabetes Sedunia (setiap tahunnya), proses peningkatan kapasitas para dokter dan praktisi kesehatan, pembangunan klinik diabetes, memperkuat program POSBINDU, menyelenggarakan pertemuan pemangku kepentingan diabetes, dan forum diabetes untuk para pemangku kepentingan.
(alv)