Fashion Festival Perlihatkan Keberagaman Fashion Asia
A
A
A
JAKARTA - Perhelatan I Fashion Festival (IFF) kembali dihelat. Mengusung tema “Asian Invasion; Sparkle of The East”, IFF 2018 mempersembahkan karya-karya desainer kenamaan Indonesia.
Pergelaran mode tahunan bergengsi ini diadakan di Ballroom Hotel The Westin Jakarta kemarin. Mengambil tema besar “Asian Invasion” IFF 2018 dari MNC Fashion berkola borasi dengan The Masterpiece dari High End Magazine mempersembahkan karya-karya dari empat desainer kenamaan Indonesia.
Mereka yakni Billy Tjong, Sofie, Nonita Respati untuk brand Purana, dan desainer Malaysia Sharifah Shawati dengan brand Adamaya. “Kita tahu temanya tahun ini adalah ‘Asian Invasion’, yang mana di Asia banyak sekali movement.
Kita tahu bahwa Asia itu tidak kalah penting dan saat ini fashion Asia mulai berge jolak, serta mewarnai industri fashion dunia,” kata Liliana Tanoe soedibjo, chairwoman of MNC Chan nels & HighEnd Ma gazine saat konferensi pers di The Westin Jakarta Selatan kemarin.
Berbeda dengan IFF yang telah terselenggara selama tujuh tahun, The Masterpiece tahun ini memasuki tahun ke-10 dan membawa 10 desainer untuk menampilkan karya-karya yang bertema Asia.
“The Masterpiece akan menampilkan karya busana dari 10 desainer dengan tema Sparkle of The East,” tutur Liliana.
Khusus di The Masterpiece yang ke-10, Liliana Tanoesoedibjo mengeluarkan koleksi busana yang dirancangnya sendiri bernama “Livette Tenun”, di mana dia menggunakan kainkain tenun dari Bali.
Liliana mengungkapkan, kain tenun sebagai warisan budaya harus dilestarikan. Dengan menggunakannya, bukan hanya sebagai kostum tradisional tetapi dapat diperkenalkan dalam bentuk desain modern yang dapat dikenakan seharihari untuk kegiatan santai, ke kantor, maupun resmi.
“Selain eksklusif, Livette Tenun memberikan suatu desain baru untuk pencinta tenun Indonesia, dengan konsep desain yang berbeda tidak hanya memberikan keindahan pada pemakainya, tapi juga kenyamanan dan memberikan kebanggaan tersendiri,” tambah Liliana.
Selain menampilkan karyakarya para desainer, IFF juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pelaku fashion, serta lifestyle. “Harapan kami tentunya acara ini dapat memberikan wadah kepada para desainer untuk tentunya berkreasi, menciptakan karya mereka, dan memberi hiburan bagi pencinta fashion Indonesia,” ucapnya.
Dalam acara ini, berlangsung juga penyerahan penghargaan tahunan Fashion Awards & Lifestyle Awards, The Most Stylist Man of 2018 diberikan kepada Ferry Salim, Best Fashion ista 2018 diserahkan kepada Heddy Kandou, sementara kategori Lifetime Achievement menjadi milik Rinaldy Yunardi.
Untuk Lifestyle Awards 2018 persembahan MNC Lifestyle, telah terpilih tujuh wanita Indonesia yang dinilai berprestasi dan memberikan inspirasi di bidangnya. Mereka di antaranya Maudy Koesnaedi (kategori film), Maia Estianty (musik), Tasya Kamila ( pendidikan), Defia Rosmaniar (olahraga), Amelia Salim (pengusaha), Lucye Kwee (kecantikan), dan Maya Miranda (sosial).
Pergelaran mode tahunan bergengsi ini diadakan di Ballroom Hotel The Westin Jakarta kemarin. Mengambil tema besar “Asian Invasion” IFF 2018 dari MNC Fashion berkola borasi dengan The Masterpiece dari High End Magazine mempersembahkan karya-karya dari empat desainer kenamaan Indonesia.
Mereka yakni Billy Tjong, Sofie, Nonita Respati untuk brand Purana, dan desainer Malaysia Sharifah Shawati dengan brand Adamaya. “Kita tahu temanya tahun ini adalah ‘Asian Invasion’, yang mana di Asia banyak sekali movement.
Kita tahu bahwa Asia itu tidak kalah penting dan saat ini fashion Asia mulai berge jolak, serta mewarnai industri fashion dunia,” kata Liliana Tanoe soedibjo, chairwoman of MNC Chan nels & HighEnd Ma gazine saat konferensi pers di The Westin Jakarta Selatan kemarin.
Berbeda dengan IFF yang telah terselenggara selama tujuh tahun, The Masterpiece tahun ini memasuki tahun ke-10 dan membawa 10 desainer untuk menampilkan karya-karya yang bertema Asia.
“The Masterpiece akan menampilkan karya busana dari 10 desainer dengan tema Sparkle of The East,” tutur Liliana.
Khusus di The Masterpiece yang ke-10, Liliana Tanoesoedibjo mengeluarkan koleksi busana yang dirancangnya sendiri bernama “Livette Tenun”, di mana dia menggunakan kainkain tenun dari Bali.
Liliana mengungkapkan, kain tenun sebagai warisan budaya harus dilestarikan. Dengan menggunakannya, bukan hanya sebagai kostum tradisional tetapi dapat diperkenalkan dalam bentuk desain modern yang dapat dikenakan seharihari untuk kegiatan santai, ke kantor, maupun resmi.
“Selain eksklusif, Livette Tenun memberikan suatu desain baru untuk pencinta tenun Indonesia, dengan konsep desain yang berbeda tidak hanya memberikan keindahan pada pemakainya, tapi juga kenyamanan dan memberikan kebanggaan tersendiri,” tambah Liliana.
Selain menampilkan karyakarya para desainer, IFF juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pelaku fashion, serta lifestyle. “Harapan kami tentunya acara ini dapat memberikan wadah kepada para desainer untuk tentunya berkreasi, menciptakan karya mereka, dan memberi hiburan bagi pencinta fashion Indonesia,” ucapnya.
Dalam acara ini, berlangsung juga penyerahan penghargaan tahunan Fashion Awards & Lifestyle Awards, The Most Stylist Man of 2018 diberikan kepada Ferry Salim, Best Fashion ista 2018 diserahkan kepada Heddy Kandou, sementara kategori Lifetime Achievement menjadi milik Rinaldy Yunardi.
Untuk Lifestyle Awards 2018 persembahan MNC Lifestyle, telah terpilih tujuh wanita Indonesia yang dinilai berprestasi dan memberikan inspirasi di bidangnya. Mereka di antaranya Maudy Koesnaedi (kategori film), Maia Estianty (musik), Tasya Kamila ( pendidikan), Defia Rosmaniar (olahraga), Amelia Salim (pengusaha), Lucye Kwee (kecantikan), dan Maya Miranda (sosial).
(don)