Liontin Kalung Ini Terbuat dari Tali Pusar Bayi, Mau Coba?
A
A
A
JAKARTA - Umumnya aksesori terbuat dari bebatuan, kayu atau kain dengan motif dan warna yang beragam. Namun, bagaimana jika perhiasan terbuat dari tali pusar bayi? Tertarikkah Anda menggunakannya?
Dilansir dari New York Post, Ruth Avra, seorang pengrajin perhiasan di Florida berhasil menyulap tali pusar sebagai aksesori berupa lionting kalung yang unik dan menarik dengan nilai jual tinggi. Kalung ini bukanlah sekedar aksesori biasa.
Meski terbuat dari material yang tidak umum, namun kalung tersebut memiliki filosofi yang luar biasa. Jika kalung tersebut digunakan oleh seorang ibu, maka dia akan bisa merasakan tali pusar tersebut bersama buah hatinya.
"Kalung ini adalah medium, koneksi antara ibu dan anak. Ketika kalung pecah atau jatuh dari leher, menjadi tanda bahaya bagi ibu dan si anak," kata Avra.
Avra mengatakan, inspirasi pembuatan kalung tali pusar ini muncul pertama kali pada tahun 2012. Lebih tepatnya saat dia melahirkan putranya dan sang sahabat melahirkan anak, ide itu pun akhirnya muncul.
"Saya menaruh tali pusar bayi saya di atas meja dan tiba-tiba ide itu muncul," kata Avra.
Berhasil menciptakan kalung tali pusar sang anak, Avra kemudian menceritakan kalung dan filosofi buatannya itu kepada ibu lainnya. Hingga saat ini, Avra telah membuat banyak kalung tali pusar. Menariknya, setiap kalung yang dibuat tidak pernah sama.
Untuk harga, kalung unik ini dibandrol seharga USD200 (Rp2,9 juta) dan bisa didapat secara online melalui situs resminya.
Dilansir dari New York Post, Ruth Avra, seorang pengrajin perhiasan di Florida berhasil menyulap tali pusar sebagai aksesori berupa lionting kalung yang unik dan menarik dengan nilai jual tinggi. Kalung ini bukanlah sekedar aksesori biasa.
Meski terbuat dari material yang tidak umum, namun kalung tersebut memiliki filosofi yang luar biasa. Jika kalung tersebut digunakan oleh seorang ibu, maka dia akan bisa merasakan tali pusar tersebut bersama buah hatinya.
"Kalung ini adalah medium, koneksi antara ibu dan anak. Ketika kalung pecah atau jatuh dari leher, menjadi tanda bahaya bagi ibu dan si anak," kata Avra.
Avra mengatakan, inspirasi pembuatan kalung tali pusar ini muncul pertama kali pada tahun 2012. Lebih tepatnya saat dia melahirkan putranya dan sang sahabat melahirkan anak, ide itu pun akhirnya muncul.
"Saya menaruh tali pusar bayi saya di atas meja dan tiba-tiba ide itu muncul," kata Avra.
Berhasil menciptakan kalung tali pusar sang anak, Avra kemudian menceritakan kalung dan filosofi buatannya itu kepada ibu lainnya. Hingga saat ini, Avra telah membuat banyak kalung tali pusar. Menariknya, setiap kalung yang dibuat tidak pernah sama.
Untuk harga, kalung unik ini dibandrol seharga USD200 (Rp2,9 juta) dan bisa didapat secara online melalui situs resminya.
(alv)