Nonton Sirkus Jadi Pilihan Tepat Liburan Akhir Tahun di Jakarta

Kamis, 20 Desember 2018 - 12:06 WIB
Nonton Sirkus Jadi Pilihan Tepat Liburan Akhir Tahun di Jakarta
Nonton Sirkus Jadi Pilihan Tepat Liburan Akhir Tahun di Jakarta
A A A
JAKARTA - Liburan tak melulu mengunjungi tempat wisata pantai atau pegunungan. Bisa juga menikmati sirkus. Acara ini bisa menghibur anak-anak dan keluarga. Hal itu terlihat dari malam pembukaan The Great 50 Show Oriental Circus Indonesia di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta pada akhir pekan lalu.

Perhelatan ini dilakukan Oriental Circus Indonesia (OCI), kelompok sirkus pertama Indonesia dan satu-satunya yang berdiri sejak 1967 oleh sekelompok orang yang memiliki hobi dan kecintaan terhadap seni akrobatik.

Dalam perjalanannya, OCI beberapa kali mewakili Indonesia untuk ikut Festival Seni akrobatik tingkat internasional. Pada 1996, OCI berhasil mengangkat nama Indonesia dalam ajang kompetisi Akrobatik internasional di Wuhan-China dengan meraih Piala Luar Biasa untuk delegasi Indonesia.

OCI juga telah berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia dan bekerjasama dengan sirkus internasional untuk pertunjukan bersama seperti dengan sirkus asal Amerika, Inggris, China, Italia, India dan Eropa.

Nah, kali ini mereka kembali menyapa masyarakat Indonesia di momen special, setelah berkeliling ke kota-kota kecil hingga kota-kota besar di Indonesia dari Sabang hingga Maluku. Hampir 40 ribu pertunjukkan digelar dan telah disaksikan lebih dari 17 juta penonton.

Oriental Circus Indonesia siap hadir hingga 27 Januari 2019 mendatang. Setelah itu, OCI akan roadshow di Jawa-Bali hingga tujuh bulan ke depan.

“Dulu show masih yang sama seperti yang dibuat tahun 60-70an. Dulu tidak ada cerita dan akrobat, tapi ada satwa. Kalau sekarang ada nyanyi, live band, multimedia, dan tidak ada satwa,” kata Managing Director Ananta Harsa Group (AHG) sebagai penyelenggara The Great 50 Show.

Tidak digunakannya hewan-hewan untuk bermain sirkus membuat penonton lebih dapat merasakan ketegangan, sekaligus terhibur karena jarak antara kursi dengan panggung yang lebih dekat.

“Ini pertama kali tidak menggunakan satwa, agar pemain dapat berinteraksi lebih dekat dengan penonton. Kalau ada satwa harus ada jarak khusus,” imbuh Hans.

Tidak hanya itu, penggunaan konsep baru seperti live band juga diharapkan dapat membawa dinamika yang lebih kuat kepada penonton dari para pemain yang tampil. Untuk menikmati pertunjukan ini penonton harus membayar, mulai Rp150 ribu hingga Rp500 ribu. “Musik dari band pengiring, dapat membuat penonton lebih bersemangat,” kata Hans.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6859 seconds (0.1#10.140)