Film Black Metal Lords of Chaos Segera Tayang di Bioskop
A
A
A
STOCKHOLM - Film horor-thriller "Lords of Chaos", yang dibesut sutradara asal Swedia, Jonas Akerlund, akan mulai diputar di bioskop di Amerika Serikat dan Inggris pada 8 Februari dan 29 Maret mendatang.
Tayang di kedua negara tersebut, "Lords of Chaos" dirilis Gunpowder dan Sky, dan diproduksi bersama oleh VICE Studios, 20th Century Fox, Scott Free Productions dan Insurgent Media.
"Lords Of Chaos" merupakan film yang diangkat dari kisah nyata di kancah musik black metal Norwegia pada awal 1990-an. Film ini juga berdasarkan pada buku "Lords Of Chaos: The Bloody Rise Of The Satanic Metal Underground" yang diterbitkan perdana pada 1998.
Film tersebut semakin menarik, pasalnya sang sutradara Akerlund juga pernah terjun di scene black metal Swedia. Ya, pria kelahiran Stockholm, 10 November 1965 itu merupakan drummer awal band black metal Bathory (yang aktif antara 1983 hingga 20004).
"Lords of Chaos" memperlihatkan kisah mengerikan yang didasarkan pada peristiwa nyata tentang impian berubah menjadi mimpi buruk bagi sekelompok remaja yang lepas kendali.
Sebagaimana dilansir Blabber Mouth, film ini mengikuti kehidupan Osytein Aarseth atau yang dikenal Euronymous, anggota pendiri band black metal Mayhem yang dibunuh Kristian "Varg" Vikernes pada 1993. Vikernes sendiri pernah bergabung dengan Mayhem dan menakhodai Burzum.
Dalam film "Lords of Chaos", Euronymous terpaku pada penciptaan musik black metal Norwegia sejati bersama Mayhem, dan menciptakan sebuah fenomena dengan menggunakan aksi mengejutkan untuk menempatkan nama bandnya di peta permusikan. Namun, saat garis antara publisitas dan kenyataan mulai kabur, maka aksi pembakaran, kekerasan dan pembunuhan keji pun membuat negara kelabakan.
Sejumlah bintang yang membintangi "Lords of Chaos" antara lain Rory Culkin sebagai Euronymous, Emory Cohen (Vikernes), Anthony De La Torre (Hellhammer), Sky Ferreira (Ann-Marit), Jack Kilmer --putra Van Kilmer- memerankan Per Yngve Ohlin yang tewas bunuh diri, dan Valter Skarsgard (Faust).
"Lords of Chaos" tayang perdana di Festival Film Sundance 2018, dan memiliki rating 92 persen di situs Rotten Tomatoes.
Sementara itu, di bidang perfilman, Akerlund pernah sukses menggarap video musik maupun video dokumentasi dari penyanyi atau musisi kenamaan dunia, seperti Madonna, The Rolling Stones, Maroon 5 hingga Beyonce. Akerlund juga berhasil menyabet banyak penghargaan, termasuk beberapa Grammy, MTV, MVPA dan lainnya.
Mengenai "Lords of Chaos" sendiri, Akerlund menganggap bahwa film tersebut merupakan film real pertamanya. Dia harus menelusuri segalanya lebih dalam untuk film ini, dibanding dengan film lain yang pernah dikerjakannya. "Pendekatan saya terhadap film saya yang lain seperti saya membuat video musik atau iklan, hanya sebuah pekerjaan," kata Akerlund kepada The Hollywood Reporter.
"Namun 'Lords Of Chaos' saya tulis sendiri, dan itu sangat dekat, cerita pribadi. Saya kenal orang-orang ini. Semua teman baik saya saat masih berada di scene metal. Per (Yngve Ohlin) adalah teman. Kami semua kaget ketika dia bunuh diri. Saat berita pembakaran gereja muncul pada 1993, saya sudah tinggal di Los Angeles, tetapi kita semua tahu siapa yang ada di belakangnya. Polisi butuh waktu lebih lama untuk mengetahuinya. Saya sudah mencoba membuat film ini untuk waktu yang sangat lama, saya sudah melemparnya di Hollywood selama bertahun-tahun," jelas Akerlund.
Tayang di kedua negara tersebut, "Lords of Chaos" dirilis Gunpowder dan Sky, dan diproduksi bersama oleh VICE Studios, 20th Century Fox, Scott Free Productions dan Insurgent Media.
"Lords Of Chaos" merupakan film yang diangkat dari kisah nyata di kancah musik black metal Norwegia pada awal 1990-an. Film ini juga berdasarkan pada buku "Lords Of Chaos: The Bloody Rise Of The Satanic Metal Underground" yang diterbitkan perdana pada 1998.
Film tersebut semakin menarik, pasalnya sang sutradara Akerlund juga pernah terjun di scene black metal Swedia. Ya, pria kelahiran Stockholm, 10 November 1965 itu merupakan drummer awal band black metal Bathory (yang aktif antara 1983 hingga 20004).
"Lords of Chaos" memperlihatkan kisah mengerikan yang didasarkan pada peristiwa nyata tentang impian berubah menjadi mimpi buruk bagi sekelompok remaja yang lepas kendali.
Sebagaimana dilansir Blabber Mouth, film ini mengikuti kehidupan Osytein Aarseth atau yang dikenal Euronymous, anggota pendiri band black metal Mayhem yang dibunuh Kristian "Varg" Vikernes pada 1993. Vikernes sendiri pernah bergabung dengan Mayhem dan menakhodai Burzum.
Dalam film "Lords of Chaos", Euronymous terpaku pada penciptaan musik black metal Norwegia sejati bersama Mayhem, dan menciptakan sebuah fenomena dengan menggunakan aksi mengejutkan untuk menempatkan nama bandnya di peta permusikan. Namun, saat garis antara publisitas dan kenyataan mulai kabur, maka aksi pembakaran, kekerasan dan pembunuhan keji pun membuat negara kelabakan.
Sejumlah bintang yang membintangi "Lords of Chaos" antara lain Rory Culkin sebagai Euronymous, Emory Cohen (Vikernes), Anthony De La Torre (Hellhammer), Sky Ferreira (Ann-Marit), Jack Kilmer --putra Van Kilmer- memerankan Per Yngve Ohlin yang tewas bunuh diri, dan Valter Skarsgard (Faust).
"Lords of Chaos" tayang perdana di Festival Film Sundance 2018, dan memiliki rating 92 persen di situs Rotten Tomatoes.
Sementara itu, di bidang perfilman, Akerlund pernah sukses menggarap video musik maupun video dokumentasi dari penyanyi atau musisi kenamaan dunia, seperti Madonna, The Rolling Stones, Maroon 5 hingga Beyonce. Akerlund juga berhasil menyabet banyak penghargaan, termasuk beberapa Grammy, MTV, MVPA dan lainnya.
Mengenai "Lords of Chaos" sendiri, Akerlund menganggap bahwa film tersebut merupakan film real pertamanya. Dia harus menelusuri segalanya lebih dalam untuk film ini, dibanding dengan film lain yang pernah dikerjakannya. "Pendekatan saya terhadap film saya yang lain seperti saya membuat video musik atau iklan, hanya sebuah pekerjaan," kata Akerlund kepada The Hollywood Reporter.
"Namun 'Lords Of Chaos' saya tulis sendiri, dan itu sangat dekat, cerita pribadi. Saya kenal orang-orang ini. Semua teman baik saya saat masih berada di scene metal. Per (Yngve Ohlin) adalah teman. Kami semua kaget ketika dia bunuh diri. Saat berita pembakaran gereja muncul pada 1993, saya sudah tinggal di Los Angeles, tetapi kita semua tahu siapa yang ada di belakangnya. Polisi butuh waktu lebih lama untuk mengetahuinya. Saya sudah mencoba membuat film ini untuk waktu yang sangat lama, saya sudah melemparnya di Hollywood selama bertahun-tahun," jelas Akerlund.
(nug)