Review Film The Mule

Kamis, 31 Januari 2019 - 05:30 WIB
Review Film The Mule
Review Film The Mule
A A A
JAKARTA - Usia tua seharusnya dinikmati dengan enak di rumah bersama keluarga. Namun, tak semua orang berusia senja bisa menikmati kemewahan tersebut. Ada di antara mereka yang masih berjibaku dengan kerasnya kehidupan karena harus mencari nafkah.

Dan, tak semua orang bisa mencari nafkah dengan jalan yang halal dan tidak berisiko. Ada yang malah terjerumus ke lembah hitam. Mereka pun tak punya pilihan lain karena hanya itu satu-satunya cara yang menurut mereka bisa menyelamatkan dirinya dan keluarga dari masalah ekonomi.

Earl Stone (Clint Eastwood) adalah salah satunya. Berusia senja justru membuatnya tidak bisa menikmati hidup. Holtikulturis berusia 90 tahun ini harus menghadapi banyak permasalahan. Dia berpisah dari istri dan keluarganya, serta memiliki masalah keuangan. Dia pun sangat putus asa untuk bisa mendapatkan uang banyak dan menyelesaikan masalahnya tersebut. Meski terlihat tak peduli, Earl masih sayang pada keluarganya.

Hingga suatu hari, Earl memutuskan untuk menjadi ‘mule’ atau kurir untuk kartel narkoba asal Meksiko. Usianya yang sudah tua ditambah dengan sikapnya yang sopan dan tidak pernah melanggar aturan lalu lintas membuatnya lolos dari kecurigaan polisi atau pun agen Badan Pemberantasan Narkoba (DEA). Belum lagi, Earl tahu bagaimana cara untuk lolos dari mereka dengan mudah, yaitu tidak mengikuti jadwal dan rute yang telah ditetapkan kartel.

Dia pun segera menjadi kurir kesayangan bos kartel itu, Lanton (Andy Garcia). Kartel itu mempercayakan pengiriman besar kepadanya karena dia mampu lolos dari kejaran dan kecurigaan aparat keamanan. Namun, semuanya berubah setelah Lanton dibunuh anak buahnya. Pengganti Lanton menyuruh Earl untuk taat pada aturan diawasi dengan sangat ketat. Sementara, DEA yang dipimpin agen Colin Bates (Bradley Cooper) terus memburu para kurir ini.

The Mule diangkat dari kisah nyata seorang manula yang menjadi kurir kartel narkoba, yaitu Leo Sharp. Kisah tentang Leo ini pernah dimuat di New York Times setelah salah satu jurnalis mereka, Sam Dolnick, berhasil mewawancarai Leo, kurir narkoba tertua di dunia. Selama 10 tahun, Leo yang mengalami masalah keuangan menjadi kurir bagi Kartel Narkoba Sinaloa. Di antara para kartel, namanya sangat dikenal karena kemampuannya lolos dari kejaran petugas penegak hukum. Sementara, agen DEA Colin Bates terinspirasi dari agen DEA bernama Jeff Moore yang memburu Leo.

Selama 116 menit, penonton akan diajak berpetualang bersama seorang kakek-kakek untuk lolos dari kejaran petugas penegak hukum. Ada momen-momen menegangkan di antaranya. Akting Clint Eastwood yang juga menyutradarai film ini membuat film ini punya daya tarik tersendiri untuk diikuti. Tidak ada kata bosan untuk menuruti keseruan yang tercipta menit demi menit film ini.

Memang ada sejumlah kesalahan di film ini, tapi ini tidak menghentikannya untuk tetap menghibur. Akting Clint sebagai kakek tua yang sangat keras kepala dan cerdas membuatnya menjadi sosok yang pas untuk memerankan Earl. Karakter yang menjadi inspirasi film ini, Leo, juga merupakan sosok yang keras kepala di kehidupan aslinya.

The Mule merupakan film dengan kisah yang sebenarnya sangat sederhana. Tentang bagaimana seorang manula yang terpaksa mencari nafkah demi menutupi masalah keuangannya. Dalam perjalanan film ini, banyak hal yang tidak bisa ditebak terjadi. Ini yang menjadikan film ini asyik untuk ditonton. Adegan emosional pecah di film ini dan menjadikannya klimaks yang sangat menyentuh.

The Mule mulai tayang di bioskop kesayangan Anda pada Jumat (31/1/2019). Selamat menonton!

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5319 seconds (0.1#10.140)