Amon Amarth Sisipkan Kisah Legenda Viking di Album Berserker
A
A
A
TUMBA - Dua bulan lagi, tepatnya 3 Mei 2019, band melodic death metal asal Swedia, Amon Amarth dijadwalkan meluncurkan album baru mereka yang bertitel "Berserker". Album yang berada di bawah label Metal Blade Records ini direkam di Sphere Studios di Hollywood Utara, California, Amerika Serikat dengan diproduseri Jay Ruston, yang sebelumnya pernah menangani Anthrax, Uriah Heep dan Stone Sour.
Sebelum resmi merilisnya, Amon Amarth melalui akun media sosial resminya telah memperdengarkan potongan singkat salah satu lagunya, yakni Raven's Flight. Nantinya, selain lagu tersebut, bakal terdapat 11 track lainnya dalam daftar putar, antara lain Fafner's Gold, Crack The Sky, Mjolner, Hammer of Thor, Shield Wall, Valkyria, Ironside, The Berserker at Stamford Bridge, We Can Set Our Sails, When Once Again, Wings of Eagles, dan Into The Dark.
Dari total 12 track itu, sang vokalis Johan Hegg kepada majalah Revolver mengungkapkan bahwa satu-satunya lagu yang ide liriknya sudah ada sebelum musiknya digarap adalah The Berserker at Stamford Bridge. "Seorang teman saya bercerita tentang kisah tersebut dan berkata saya harus menulis lirik tentang itu, yang saya pikir ini merupakan ide bagus karena itu adalah kisah yang luar biasa," ujar Hegg.
Kisah dalam lagu tersebut pada dasarnya terjadi di akhir era Viking. Bangsa Viking berada di Inggris, dan sudah sangat berhasil mengalahkan Inggris, karena apa yang dilakukan Viking lebih baik ketimbang Inggris, mereka bergerak cepat dan bergerak pada malam hari.
"Namun, pada Pertempuran Stamford Bridge, Inggris secara tidak diduga menggunakan taktik Viking untuk melawannya, sehingga mereka mengejutkan Viking. Viking terlalu jauh dari kapal pasokannya, sehingga harus mundur. Viking sekitar 3.000 orang, dan Inggris 15.000. Jadi mereka mundur dari Stamford Bridge, tetapi untuk menghentikan pasukan Inggris, mereka mengirim seorang pria dengan kapak ke jembatan," urai Hegg mengenai kisah 'Battle of Stamford Bridge'.
Hampir serupa dengan The Berserker at Stamford Bridge, lagu Shield Wall juga diangkat dari legenda Viking. Namun bukan berkaitan dengan satu momen, melainkan strategi pertempuran bangsa Viking yang sesungguhnya. "Namun juga tentang tetap bersatu dalam menghadapi kesulitan," imbuhnya.
Sementara lagu-lagu lainnya terinspirasi dari banyak hal, seperti perihal yang berkaitan dengan kehidupan pribadi Hegg. Bahkan, Hegg secara terbuka mengakui bahwa dirinya mendapat ide untuk lagu-lagu tersebut dari istrinya.
Amon Amarth terhitung sebagai salah satu band yang cukup produktif untuk berkarya. Sejak didirikan pada 1992, Johan Hegg dkk sudah menelurkan satu EP dan 10 full album. Dan "Jomsviking" yang dirilis pada 25 Maret 2016 menjadi album terakhir Amon Amarth.
Sebelum resmi merilisnya, Amon Amarth melalui akun media sosial resminya telah memperdengarkan potongan singkat salah satu lagunya, yakni Raven's Flight. Nantinya, selain lagu tersebut, bakal terdapat 11 track lainnya dalam daftar putar, antara lain Fafner's Gold, Crack The Sky, Mjolner, Hammer of Thor, Shield Wall, Valkyria, Ironside, The Berserker at Stamford Bridge, We Can Set Our Sails, When Once Again, Wings of Eagles, dan Into The Dark.
Dari total 12 track itu, sang vokalis Johan Hegg kepada majalah Revolver mengungkapkan bahwa satu-satunya lagu yang ide liriknya sudah ada sebelum musiknya digarap adalah The Berserker at Stamford Bridge. "Seorang teman saya bercerita tentang kisah tersebut dan berkata saya harus menulis lirik tentang itu, yang saya pikir ini merupakan ide bagus karena itu adalah kisah yang luar biasa," ujar Hegg.
Kisah dalam lagu tersebut pada dasarnya terjadi di akhir era Viking. Bangsa Viking berada di Inggris, dan sudah sangat berhasil mengalahkan Inggris, karena apa yang dilakukan Viking lebih baik ketimbang Inggris, mereka bergerak cepat dan bergerak pada malam hari.
"Namun, pada Pertempuran Stamford Bridge, Inggris secara tidak diduga menggunakan taktik Viking untuk melawannya, sehingga mereka mengejutkan Viking. Viking terlalu jauh dari kapal pasokannya, sehingga harus mundur. Viking sekitar 3.000 orang, dan Inggris 15.000. Jadi mereka mundur dari Stamford Bridge, tetapi untuk menghentikan pasukan Inggris, mereka mengirim seorang pria dengan kapak ke jembatan," urai Hegg mengenai kisah 'Battle of Stamford Bridge'.
Hampir serupa dengan The Berserker at Stamford Bridge, lagu Shield Wall juga diangkat dari legenda Viking. Namun bukan berkaitan dengan satu momen, melainkan strategi pertempuran bangsa Viking yang sesungguhnya. "Namun juga tentang tetap bersatu dalam menghadapi kesulitan," imbuhnya.
Sementara lagu-lagu lainnya terinspirasi dari banyak hal, seperti perihal yang berkaitan dengan kehidupan pribadi Hegg. Bahkan, Hegg secara terbuka mengakui bahwa dirinya mendapat ide untuk lagu-lagu tersebut dari istrinya.
Amon Amarth terhitung sebagai salah satu band yang cukup produktif untuk berkarya. Sejak didirikan pada 1992, Johan Hegg dkk sudah menelurkan satu EP dan 10 full album. Dan "Jomsviking" yang dirilis pada 25 Maret 2016 menjadi album terakhir Amon Amarth.
(nug)