BTS, Boyband asal Korsel Puncaki Tangga Lagu di Inggris

Minggu, 21 April 2019 - 06:58 WIB
BTS, Boyband asal Korsel Puncaki Tangga Lagu di Inggris
BTS, Boyband asal Korsel Puncaki Tangga Lagu di Inggris
A A A
SEOUL - Untuk pertama kalinya dalam sejarah musik Inggris, boyband asal Korea Selatan, BTS, memuncaki tangga album di Negeri Ratu Elizabeth itu. BTS menjadi yang teratas di Inggris melalui album terbarunya Map of the Soul: Persona dengan kombinasi penjualan mencapai 26.500 kopi. Dari penjualan tersebut, 68%-nya merupakan penjualan album fisik.

Menurut Official Chart Co, mereka bertengger selama periode 20–25 April 2019. Sebelumnya lagu andalan BTS Boy With Luv juga berada di posisi ke-13 saat masuk dalam British Top 15. Dalam beberapa tahun terakhir, BTS banyak menarik minat penikmat musik Inggris sejak merilis serial lagu Love Yourself. Klip video musik Boy With Luv feat Hasley menjadi video Youtube tercepat dalam menggalang 100 juta views dalam kurang lebih 38 jam.

BTS juga berhasil menyumbangkan sekitar 4,1 triliun won (Rp52,6 triliun, kurs 12,8 per won) per tahun terhadap perekonomian Korsel atau setara dengan total penjualan gabungan tahunan 26 perusahaan kelas menengah. Hal itu diungkapkan Hyundai Research Institute (HRI). Berdasarkan hasil studi HRI, satu dari 13 wisatawan mancanagera (wisman) yang berkunjung ke Korsel pada 2017 adalah penggemar BTS.

Mereka datang berkelompok dari berbagai negara untuk menonton konser boyband bentukan Big Hit Entertainment itu. “Sebanyak 800.000 turis asing atau 7% dari total 10,4 juta wisman diyakini memilih Korsel sebagai destinasi wisata karena BTS,” ungkap HRI seperti dikutip channelnewsasia.com.

Selain itu BTS turut mendorong nilai ekspor Korsel sebesar USD1,1 miliar atau 1,7% dari total ekspor USD65,2 miliar untuk pakaian, kosmetik, hingga makanan. HRI memprediksi dampak ekonomi yang ditimbulkan dapat mencapai 41,8 triliun won (Rp536,5 triliun) dalam 10 tahun ke depan jika BTS mampu menjaga prestasi, citra, pamor, dan popularitas.

Saat ini, reputasi BTS sedang naik. Boyband beranggotakan tujuh orang itu memuncaki tangga nada album Amerika Serikat (AS). “BTS membantu meningkatkan citra merek dan merupakan salah satu aset ekonomi paling berharga di Korsel,” ungkap HRI. Atas popularitas global itu, BTS terpilih menjadi duta pariwisata Seoul pada 2017 dan brand ambassador internasional Hyundai Motor pada awal tahun ini serta puluhan asosiasi lainnya dari seluruh dunia.

Pemerintah Korsel juga optimistis dan mendukung penuh BTS. Menteri Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata Korsel Do Jong-hwan, mengatakan popularitas BTS lebih besar daripada PSY. Sebelumnya dia yakin rekor dampak ekonomi satu triliun won yang dicatat PSY dapat dilampaui BTS dengan mudah pada tahun ini.

Tapi Jong-hwan mengatakan, Pemerintah Korsel masih perlu meningkatkan dukungan terhadap talenta-talenta muda lokal. “Saat BTS memuncaki daftar peringkat Billboard, negara tidak melakukan apa pun. Pemerintah perlu memupuk dan membantu para seniman berbakat dan kreatif di negeri ini (Korsel),” tandas Jong-Hwan.

BTS mengawali karier mereka pada 2013 melalui single lagu No More Dream. Sebagai pendatang baru di kancah musik K-Pop, boyband yang dikenal dengan sebutan Bangtan Boys itu tidak banyak menarik perhatian dibanding senior-seniornya. Namun pamor mereka meroket setelah merilis album Love Yourself: Tear.

BTS kemudian menjadi musisi pertama Korsel dan musisi pertama non-Inggris dalam 12 tahun terakhir yang memuncaki Billboard 200 AS. Presiden Korsel Moon Jae-in juga memuji BTS dan penggemarnya karena membantu meningkatkan citra Korsel, juga mendorong pertumbuhan perekonomian nasional yang sedang lesu.

“Selamat untuk BTS. Saya mendukung impian BTS yang ingin memuncaki Billboard Hot 100 meraih penghargaan Grammy, tur konser ke berbagai negara, dan menjadi artis paling berpengaruh di dunia,” kata Jae-in seperti dilansir nextshark.com. “Saya juga mendukung penggemar BTS yang melawan penindasan dan prasangka,”

Direktur Jenderal Pariwisata Korsel Kim Gwang-soo mengatakan, K-pop dan K-drama telah memberikan keuntungan yang besar terhadap kepentingan nasional sehingga pemerintah selayaknya memberikan dukungan penuh. Mereka tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi, tapi juga memperkenalkan adat istiadat lokal.

“Saya pikir K-pop berkontribusi besar karena mempromosikan tradisi unik masyarakat Korsel terhadap dunia,” kata Gwang-soo seperti dikutip metro.co.uk. “Sekalipun konser yang digelar berskala kecil, dampak ekonomi yang ditimbulkan tetap substansial, mulai dari adanya perluasan lapangan kerja hingga belanja wisman,” tambahnya.

K-pop, baik pop, hip hop, elektronik, atau campuran ketiganya, telah menjadi kekuatan diplomatik dan ekonomi Korsel sejak lebih dari dua dekade silam. Profesor Keith Howard dari Universitas London yang meneliti K-pop mengatakan Korsel meraih keuntungan besar, bukan hanya dari penjualan lagu, tapi juga penjualan produk.

Lembaga pemerintah Korsel mengestimasi K-pop menyumbangkan lebih dari USD11 miliar terhadap ekonomi Korsel pada 2014. Sejak awal 1999, K-pop menjadi salah satu fenomena budaya terbesar yang menerpa Asia. Dampaknya nyata, yakni berkontribusi sebesar 0,2% terhadap PDB Korsel pada 2004 atau sekitar USD11,6 miliar.

BTS menjadi salah satu alat diplomatik terkuat Korsel, terutama setelah BTS berhasil menembus pasar AS. Selain menyingkirkan Justin Bieber dalam Top Social Artist pada Mei, BTS juga menjadi K-pop pertama yang memuncaki tangga nada iTunes pada November. Mereka lalu mencatat rekor terbanyak di retweet di Twitter.

Kesuksesan BTS tidak terlepas dari kegigihan pemasaran dan tegur sapa di media sosial. Mereka berhasil menjaga hubungan dengan penggemar dari seluruh dunia yang dikenal dengan nama ARMY. “Saat pergi ke sekolah, saya selalu membaca dan melihat postingan BTS,” ujar fans BTS dari Filipina, Angelica Bacani, seperti dilansir bbc.com.

Pengamat budaya pop Korsel Kim Hern-sik mengatakan, kebiasaan di media sosial amat menentukan prospek band K-pop. Mereka yang melakukan promosi marketing besar-besaran, tapi tidak dibarengi dengan pembebasan interaksi bersama fans kemungkinan akan gagal. Sebab banyak fans yang akan merasa tidak puas.

Hern-sik juga yakin BTS masih memiliki masa depan yang cerah. “BTS berbeda dengan PSY yang hanya populer dari satu lagu. Mereka berhasil tampil konsisten dan membangun identitas musik yang mewakili anak-anak remaja. Kesuksesan mereka akan menjadi pelajaran berharga bagi para selebritas Korsel,” imbuh Hern-sik.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3462 seconds (0.1#10.140)