Menu Rumahan Khas Belitung Lengkapi Perjalanan Wisata Anda

Senin, 22 April 2019 - 11:29 WIB
Menu Rumahan Khas Belitung...
Menu Rumahan Khas Belitung Lengkapi Perjalanan Wisata Anda
A A A
KELEZATAN paduan rempah dan hasil laut yang melimpah menjadi kekayaan kuliner Pulau Belitung yang memanjakan lidah untuk para pelancong yang sedang berwisata ke Negeri Timah. Mencoba makanan rumahan khas pulau di bagian selatan Sumatera ini menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Apalagi jika sempat merasakan tradisi makan bedulang.

Dalam sebuah kesempatan kunjungan ke Belitung, KORAN SINDO sempat merasakan bagaimana Belitung tak sekadar punya pesona dari sisi wisatanya, juga beragam kuliner dan budaya makannya pun menarik. Seperti bedulang atau dikenal juga dengan nganggung dulang yang sudah turun temurun dilakukan sebagai prosesi makan bersama dalam satu dulang yang terdiri dari empat orang duduk bersila saling berhadapan mengitari tempat yang berisikan makanan.

Menggunakan dulang yang ditutup dengan tudung saji berwarna merah dan bermotif. Nah, di dalamnya biasanya berisi nasi, lauk-pauk khas Belitung, buah-buahan, dan juga aneka kue. Ada makna filosofi khusus pada budaya makan ini, para orang tua mengajarkan anak-anak yang masih muda tentang etika, kebersamaan, dan toleransi.

Hingga saat ini, bedulang masih kerap diselenggarakan masyarakat, tapi bagi turis yang menyambangi Belitung dapat merasakan sensasi makan dengan bedulang. Ada etika khusus dalam bedulang ini, yaitu saat makan, anggota keluarga yang paling muda mengambilkan piringuntuk anggota keluarga yang lebih tua. Selain usia, faktor status sosial pun menjadi patokan.

Anggota keluarga yang lebih muda juga bertugas mengambil lauk untuk anggota keluarga yang lebih tua. Anggota keluarga yang lebih tua diberi urutan lebih awal bergiliran hingga yang paling muda. Selain filosofinya, yang menarik untuk diceritakan adalah sajian khas Belitung yang di Jakarta tak akan bisa ditemukan.

Seperti menu gangan ikan, berupa sup ikan dengan kuah kuning yang bumbunya istimewa menggunakan potongan nanas. Terasa segar dan manis daging ikannya, dinikmati selagi panas. Kuahnya juga ber bumbu rempah yang membuat amis ikan tidak ada lagi. Lauk lainnya yang ikut menambah selera makan adalah ikan bulus dengan sambal mentah.

Garing ikannya terasa seperti dibalut tepung, namun sebenarnya tidak, Selain itu ikan punya ukuran yang lebih besar daripada ikan teri biasa. Dilanjutkan piring lainnya, ada lauk ikan pari bumbu kucai yang dimasak spesial karena ikan pati dipanggang dulu.

Uniknya dari lauk ini adalah bumbu kucainya yang memberi cita rasa khas, hanya ada di Belitung. Menambah keragaman lauk, di bagian nampan tersedia juga ayam bumbu ketumbar. Bukan sekadar legit bumbu dari ketumbarnya yang akan membuat ketagihan, tapi di dalamnya juga ada potongan nanas yang memperkaya rasa.

Sebagai tambahan, ada sayur kangkung dan pelengkap buah pisang serta beberapa jenis kue, termasuk ada otak-otak khas Belitung yang terasa berbeda karena adonannya lebih dominan campuran ikannya. Tentu sajian makan seperti ini sangat jarang bisa dinikmati.

Pariwisata Belitung semakin naik daun karena tempat ini akan segera menjadi Geopark Dunia Unesco. Saat kunjungan pelesir berikutnya, budaya makan bedulang sambil mencicipi khas kuliner Belitung tentu harus menjadi sesuatu yang Anda coba.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8318 seconds (0.1#10.140)