Seba Baduy 2019 Sajikan Eksotisme Masyarakat Baduy
A
A
A
BANTEN - Exciting Banten on Seba Baduy 2019 segera digelar, 3-6 Mei 2019. Agenda utamanya dihelat pada 4 Mei di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Inilah saatnya masyarakat pedalaman Baduy ‘turun gunung’.
Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, kegiatan Seba Baduy meliputi beragam pameran produk kreatif, talkshow, workshop, parade budaya, sampai wisata religi. Pameran dipusatkan di lingkungan Pemkab Lebak, dengan menyediakan 30 stand. Meliputi konten Baduy, kerajinan tangan asal Lebak, Kopi, kuliner, termasuk partisipasi GenPI.
“Seba Baduy menjadi event tahunan yang selalu ditunggu kehadirannya. Bahkan, banyak masyarakat di luar Banten yang penasaran dan ingin mengunjungi acara ini. Banyak wisatawan yang tertarik untuk datang,” ujarnya, Kamis (2/5/2019).
Menurutnya, cerita tentang masyarakat Baduy merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ini menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi pariwisata Banten. Salah satu keunikanya bahwa masyarakat Baduy tetap menjalankan tradisi dan adat istiadat secara utuh. Tetap bertahan dengan tradisi di tengah derasnya modernisasi dunia.
Kegiatan Seba Baduy akan diikuti ribuan masyarakat Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Warga Baduy Luar atau Baduy Pendamping akan mengenakan pakaian hitam dengan ikat kepala biru. Sementara warga Baduy Dalam atau Urang Jero memakai busana dan ikat kepala putih. Mereka akan berjalan kaki hingga ratusan kilometer.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, puncak kegiatan Seba Baduy dimulai dengan acara adu ranji di Alun-alun Rangkasbitung. Di panggung utama, seniman lokal akan memainkan musik Sunda, bersamaan dengan digelarnya permainan tradisional di area Rumah Baduy.
“Long march masyarakat Baduy akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Acara ini selalu jadi daya tarik. Masyarakat dan pengunjung akan memadati sepanjang rute yang dilalui. Kami yakin, keunikan masyarakat Baduy mampu menjaring banyak wisatawan,” ungkapnya.
Puncak kegiatan Seba Baduy akan berlangsung hingga malam. Selepas maghrib, panitia akan membagikan 1.000 cangkir kopi kepada pengunjung. Seluruh rangkaian kegiatan akan ditutup dengan pertunjukan Wayang Golek khas Sunda.
“Seba Baduy sarat dengan muatan religi. Pusat dari semuanya tetap tertuju kepada Tuhan Yang Esa. Ada banyak pesan moral yang mengalir dari kegiatan ini. Kami berharap banyak masyarakat atau wisatawan yang hadir pada perayaan Seba Baduy ini,” jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimistis event ini akan memberikan input maksimal bagi industri pariwisata di Lebak, Banten. Terlebih, eksotisme masyarakat Baduy sebagai salah satu suku asli dari daerah setempat, sejak dulu sudah terkenal keseantero negeri.
“Seba Baduy selalu menarik perhatian publik. Kontennya unik dan menarik. Wisatawan akan mendapat banyak experience terbaik. Dengan besarnya pergerakan wisatawan di sana, value bagi industri pariwisata akan maksimal,” ujarnya.
Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, kegiatan Seba Baduy meliputi beragam pameran produk kreatif, talkshow, workshop, parade budaya, sampai wisata religi. Pameran dipusatkan di lingkungan Pemkab Lebak, dengan menyediakan 30 stand. Meliputi konten Baduy, kerajinan tangan asal Lebak, Kopi, kuliner, termasuk partisipasi GenPI.
“Seba Baduy menjadi event tahunan yang selalu ditunggu kehadirannya. Bahkan, banyak masyarakat di luar Banten yang penasaran dan ingin mengunjungi acara ini. Banyak wisatawan yang tertarik untuk datang,” ujarnya, Kamis (2/5/2019).
Menurutnya, cerita tentang masyarakat Baduy merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ini menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi pariwisata Banten. Salah satu keunikanya bahwa masyarakat Baduy tetap menjalankan tradisi dan adat istiadat secara utuh. Tetap bertahan dengan tradisi di tengah derasnya modernisasi dunia.
Kegiatan Seba Baduy akan diikuti ribuan masyarakat Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Warga Baduy Luar atau Baduy Pendamping akan mengenakan pakaian hitam dengan ikat kepala biru. Sementara warga Baduy Dalam atau Urang Jero memakai busana dan ikat kepala putih. Mereka akan berjalan kaki hingga ratusan kilometer.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, puncak kegiatan Seba Baduy dimulai dengan acara adu ranji di Alun-alun Rangkasbitung. Di panggung utama, seniman lokal akan memainkan musik Sunda, bersamaan dengan digelarnya permainan tradisional di area Rumah Baduy.
“Long march masyarakat Baduy akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Acara ini selalu jadi daya tarik. Masyarakat dan pengunjung akan memadati sepanjang rute yang dilalui. Kami yakin, keunikan masyarakat Baduy mampu menjaring banyak wisatawan,” ungkapnya.
Puncak kegiatan Seba Baduy akan berlangsung hingga malam. Selepas maghrib, panitia akan membagikan 1.000 cangkir kopi kepada pengunjung. Seluruh rangkaian kegiatan akan ditutup dengan pertunjukan Wayang Golek khas Sunda.
“Seba Baduy sarat dengan muatan religi. Pusat dari semuanya tetap tertuju kepada Tuhan Yang Esa. Ada banyak pesan moral yang mengalir dari kegiatan ini. Kami berharap banyak masyarakat atau wisatawan yang hadir pada perayaan Seba Baduy ini,” jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimistis event ini akan memberikan input maksimal bagi industri pariwisata di Lebak, Banten. Terlebih, eksotisme masyarakat Baduy sebagai salah satu suku asli dari daerah setempat, sejak dulu sudah terkenal keseantero negeri.
“Seba Baduy selalu menarik perhatian publik. Kontennya unik dan menarik. Wisatawan akan mendapat banyak experience terbaik. Dengan besarnya pergerakan wisatawan di sana, value bagi industri pariwisata akan maksimal,” ujarnya.
(alf)