Wihara Khao Kong, Simbol Toleransi di Negeri Gajah Putih
A
A
A
THAILAND - Thailand memiliki tiga provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Ketiganya berada di Thailand selatan yakni, Pattani, Yala, dan Narathiwat.
Di Narathiwat misalnya, provinsi ini tak hanya memiliki ribuan masjid, juga terdapat wihara besar yang dikenal dengan nama Wihara Khao Kong. Didirikan sejak 1966, wihara yang baru diresmikan oleh pemerintah Thailand pada 1978 ini memiliki patung Budha yang sangat besar dengan ukuran lebar 17 meter dan tinggi 24 meter.
Keberadaan wihara ini memiliki nilai yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Selain digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Budha, wihara itu juga menjadi simbol toleransi, kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Negeri Gajah Putih.
Bagaimana tidak, sebab patung itu berdiri di wilayah yang penduduknya mayoritas atau sekitar 85% beragama Islam. Sementara pemeluk Budha di provinsi tersebut hanya sekitar 10%.
Meski begitu, kehidupan antar pemeluk agama sangat rukun. Mereka saling menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing. Hal itu terlihat dari upaya mereka menjaga keharmonisan melalui kegiatan bersama.
Seperti yang dilakukan Wihara Kao Kong. Setiap dua bulan, wihara ini secara rutin menggelar pertemuan dengan umat muslim dan agama lainnya.
"Kami berkumpul, bikin acara makan bersama-sama. Kami pun sering diundang jika umat muslim mengelar acara. Dan, kami datang," ungkap staf Officer Wihara Kao Kong, Prasith Bunglaeiat, Minggu (8/9/2019).
Selain untuk ibadah, Wihara Khao Kong menjadi salah satu tujuan wisatawan yang datang ke Narathiwat. Keindahan patung Budha menjadi daya tarik wisatawan datang ke sini. Wisatawan paling banyak datang dari Kamboja karena banyak dari mereka yang menganut agama Budha. "Warga Malaysia dan Indonesia yang ke Narathiwat juga datang ke sini untuk melihat wihara," ungkapnya.
Di Narathiwat misalnya, provinsi ini tak hanya memiliki ribuan masjid, juga terdapat wihara besar yang dikenal dengan nama Wihara Khao Kong. Didirikan sejak 1966, wihara yang baru diresmikan oleh pemerintah Thailand pada 1978 ini memiliki patung Budha yang sangat besar dengan ukuran lebar 17 meter dan tinggi 24 meter.
Keberadaan wihara ini memiliki nilai yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Selain digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Budha, wihara itu juga menjadi simbol toleransi, kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Negeri Gajah Putih.
Bagaimana tidak, sebab patung itu berdiri di wilayah yang penduduknya mayoritas atau sekitar 85% beragama Islam. Sementara pemeluk Budha di provinsi tersebut hanya sekitar 10%.
Meski begitu, kehidupan antar pemeluk agama sangat rukun. Mereka saling menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing. Hal itu terlihat dari upaya mereka menjaga keharmonisan melalui kegiatan bersama.
Seperti yang dilakukan Wihara Kao Kong. Setiap dua bulan, wihara ini secara rutin menggelar pertemuan dengan umat muslim dan agama lainnya.
"Kami berkumpul, bikin acara makan bersama-sama. Kami pun sering diundang jika umat muslim mengelar acara. Dan, kami datang," ungkap staf Officer Wihara Kao Kong, Prasith Bunglaeiat, Minggu (8/9/2019).
Selain untuk ibadah, Wihara Khao Kong menjadi salah satu tujuan wisatawan yang datang ke Narathiwat. Keindahan patung Budha menjadi daya tarik wisatawan datang ke sini. Wisatawan paling banyak datang dari Kamboja karena banyak dari mereka yang menganut agama Budha. "Warga Malaysia dan Indonesia yang ke Narathiwat juga datang ke sini untuk melihat wihara," ungkapnya.
(tdy)