Starbuck Hadirkan Varian Kopi dari Sulawesi dan Sumatera
A
A
A
KOPI Sulawesi dan kopi Sumatera memiliki cita rasa yang khas. Hal inilah yang dihadirkan Starbucks melalui kopi reserve terbaru, yakni kopi Sulawesi Toraja Sapan Village dan kopi Sumatera medium roast.
Senior Manager Starbucks Indonesia Mirza Luqman mengatakan Indonesia sebagai lima negara terbesar penghasil dan eksportir kopi di dunia, merupakan penghasil kopi terbaik dengan cita rasanya yang khas dan unik.
Pihaknya mengimpor biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat hingga Sumatera. “Biji kopi terbaik yang pernah ada pada kami seperti kopi Jawa Barat, kopi Sumatera Blue Batak, kopi Lake Toba, kopi Aged Sumatera, dan kopi Bali Batur Volcano.
Kini, kami pun menghadirkan kopi reserve terbaru, yakni Sulawesi Toraja Sapan Village dan Sumatera medium roast ,” ujar Mirza, saat ditemui di Hotel InterContinental Jakarta, Pondok Indah, Selasa (10/9). Mirza menyebutkan, kopi reserve adalah kopi yang diproduksi dari daerah tertentu.
Namun, cita rasa kopi tersebut dapat berubah seiring waktu. Perubahan tersebut dipengaruhi iklim, teknik penanaman, atau proses pemanggangan. “Tak hanya menghadirkan cita rasa yang bisa berubah, kopi reserve juga diproduksi dalam jumlah yang terbatas,” ujar Mirza.
KORAN SINDO mencoba kopi reserve terbaru, yakni Sulawesi Toraja Sapan Village dan Sumatera medium roast dalam kegiatan bertajuk Coffee Craftsmanship. Kopi Sulawesi Toraja Sapan Village diproduksi secara tradisional dengan metode giling basah oleh masyarakat Toraja di pegunungan Toraja Sulawesi yang rimbun bercurah hujan tinggi.
Saat dicoba, kopi yang tergolong medium roast ini memiliki tingkat keasaman sedang, cita rasa kuat, serta beraroma citrus dan herbal yang segar. Sementara itu, kopi Sumatera medium roast memiliki cita rasa lembut dengan flavor cedar dan earthy .
“Indonesia boleh berbangga karena kopi Sumatera merupakan dasar campuran unggulan untuk kopi di Starbucks,” ujar Mirza. Peran Starbucks di Sulawesi dan Sumatera tidak hanya sebatas dengan kopi.
Menurut Mirza, di Sulawesi, pihak nya turut membantu menyejahterakan kehidupan masyarakat di Desa Sapan, seperti membangun klinik kesehatan, sekolah, dan turbin air. Adapun hubungan Starbucks dan Sumatera telah terjalin sejak 48 tahun silam.
Sementara itu, menurut PR & Communication Manager Starbucks Indonesia Yuti Resani, pihaknya akan menyelenggarakan “24 Hours Coffee Brewing Master Class by Indonesian Coffee Master” dalam rangka memecahkan Museum Rekor Dunia Indo nesia (Muri) pada 1 Oktober mendatang. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Senior Manager Starbucks Indonesia Mirza Luqman mengatakan Indonesia sebagai lima negara terbesar penghasil dan eksportir kopi di dunia, merupakan penghasil kopi terbaik dengan cita rasanya yang khas dan unik.
Pihaknya mengimpor biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat hingga Sumatera. “Biji kopi terbaik yang pernah ada pada kami seperti kopi Jawa Barat, kopi Sumatera Blue Batak, kopi Lake Toba, kopi Aged Sumatera, dan kopi Bali Batur Volcano.
Kini, kami pun menghadirkan kopi reserve terbaru, yakni Sulawesi Toraja Sapan Village dan Sumatera medium roast ,” ujar Mirza, saat ditemui di Hotel InterContinental Jakarta, Pondok Indah, Selasa (10/9). Mirza menyebutkan, kopi reserve adalah kopi yang diproduksi dari daerah tertentu.
Namun, cita rasa kopi tersebut dapat berubah seiring waktu. Perubahan tersebut dipengaruhi iklim, teknik penanaman, atau proses pemanggangan. “Tak hanya menghadirkan cita rasa yang bisa berubah, kopi reserve juga diproduksi dalam jumlah yang terbatas,” ujar Mirza.
KORAN SINDO mencoba kopi reserve terbaru, yakni Sulawesi Toraja Sapan Village dan Sumatera medium roast dalam kegiatan bertajuk Coffee Craftsmanship. Kopi Sulawesi Toraja Sapan Village diproduksi secara tradisional dengan metode giling basah oleh masyarakat Toraja di pegunungan Toraja Sulawesi yang rimbun bercurah hujan tinggi.
Saat dicoba, kopi yang tergolong medium roast ini memiliki tingkat keasaman sedang, cita rasa kuat, serta beraroma citrus dan herbal yang segar. Sementara itu, kopi Sumatera medium roast memiliki cita rasa lembut dengan flavor cedar dan earthy .
“Indonesia boleh berbangga karena kopi Sumatera merupakan dasar campuran unggulan untuk kopi di Starbucks,” ujar Mirza. Peran Starbucks di Sulawesi dan Sumatera tidak hanya sebatas dengan kopi.
Menurut Mirza, di Sulawesi, pihak nya turut membantu menyejahterakan kehidupan masyarakat di Desa Sapan, seperti membangun klinik kesehatan, sekolah, dan turbin air. Adapun hubungan Starbucks dan Sumatera telah terjalin sejak 48 tahun silam.
Sementara itu, menurut PR & Communication Manager Starbucks Indonesia Yuti Resani, pihaknya akan menyelenggarakan “24 Hours Coffee Brewing Master Class by Indonesian Coffee Master” dalam rangka memecahkan Museum Rekor Dunia Indo nesia (Muri) pada 1 Oktober mendatang. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)