12 Wakil Daerah Kejutkan Juri The Voice Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Panggung Blind Audition The Voice Indonesia season 8 sempat dikejutkan dengan kehadiran Stephanie Poetri. Kali ini, 12 kontestan dari berbagai kota di Indonesia tampil dengan semangat tinggi untuk mengejar mimpi menjadi penyanyi profesional.
Mereka datang dari Medan, Cianjur, Bandung, Bali, Kupang, bahkan Papua. Antonio Manurung misalnya. Peserta asal Medan ini menjadi kontestan pembuka dengan membawakan lagu Cukup Siti Nurbaya milik band Dewa 19.
Antonio membuat Vidi Nino dan Armand takjub hingga lagsung memutar kursi. Menariknya, bakat Antonio tidak hanya menyanyi, dia juga merupakan perfomer yang apik di atas panggung. Kemampuannya berinteraksi dengan audience menuai pujian Isyana. “Tim aku butuh banget yang entertaint, seorang performer dan humoris," kata Isyana.
Kejutan terjadi saat opung dari Antonio naik ke atas panggung dan berduet dengan Antonio. Penampilan keduanya membuat para coaches terperangah. Saat harus memilih tim, Antonio dengan lantang memilih masuk kedalam tim Vidi Nino. Kontestan selanjutnya yakni Thomas Vinsen Boly asal Maumere. Kontestan yang akrab disapa Tommy ini mencoba peruntungannya di The Voice Indonesia dengan bermodalkan suara yang unik dan khas.
Tommy menunjukan kualitas suaranya dengan membawakan lagu yang cukup sulit dari Tompi berjudul Tak Pernah Setengah Hati. Para coaches yang terpukau pun akhirnya memutar kursi untuk peserta yang telah lama tinggal di Yogyakarta itu.
Terjadi perebutan diantara coaches untuk mendapatkan hati Tommy, bahkan Armand memamerkan kembali piala juaranya tahun lalu. Setelah para coaches memutar kursinya, Tommy melangkah mendekati para coach dan memberikan kain batik hasil karyanya sendiri kepada coach yang ia pilih yakni Isyana. Tommy akhirnya masuk dalam tim Insyana.
Penampilan istimewa berikutnya ditampilkan oleh Saly Yuniar asal Surabaya yang tidak kalah memukaunya dari kontestan-kontestan sebelumnya. Mendapatkan perhatian dari coaches dengan keempat kursi berputar, Saly berhasil membawakan lagu dari Idina Menzel yang berjudul Defying Gravity dengan sempurna. Semangatnya mengikuti kompetisi ini mendapatkan apresiasi dari para coaches hingga terjadi perang bujuk rayu diantara coaches. Dengan penuh pertimbangan, akhirnya Saly menjatuhkan pilihannya masuk ke dalam tim Isyana.
Kontestan yang tampil pada babak ini juga memiliki beragam cerita yang sangat menarik. Salah satunya adalah seorang wanita anggota Polri berpangkat Brigadir Dua bernama Yuliana Dwi Maya yang bertugas di Maumere. Namun sayang, lagu Syahrini berjudul Sesuatu yang dinyanyikan Yuliana belum dapat meyakinkan coaches untuk memutar kursinnya, sehingga ia gagal melangkah ke babak selanjutnya.
Selain ragam cerita menarik, sengitnya pesaingan coaches mengatur strategi dan rayuan untuk mendapatkan peserta untuk masuk kedalam timnya juga menarik untuk disaksikan.
Berikut results episode 8:
1. Armand : Nura dan Julian.
2. Titi : Givania.
3. Vidi Nino : Antonio, Truly dan Licya.
4. Isyana : Tommy, Saly dan Dnanda.
Mereka datang dari Medan, Cianjur, Bandung, Bali, Kupang, bahkan Papua. Antonio Manurung misalnya. Peserta asal Medan ini menjadi kontestan pembuka dengan membawakan lagu Cukup Siti Nurbaya milik band Dewa 19.
Antonio membuat Vidi Nino dan Armand takjub hingga lagsung memutar kursi. Menariknya, bakat Antonio tidak hanya menyanyi, dia juga merupakan perfomer yang apik di atas panggung. Kemampuannya berinteraksi dengan audience menuai pujian Isyana. “Tim aku butuh banget yang entertaint, seorang performer dan humoris," kata Isyana.
Kejutan terjadi saat opung dari Antonio naik ke atas panggung dan berduet dengan Antonio. Penampilan keduanya membuat para coaches terperangah. Saat harus memilih tim, Antonio dengan lantang memilih masuk kedalam tim Vidi Nino. Kontestan selanjutnya yakni Thomas Vinsen Boly asal Maumere. Kontestan yang akrab disapa Tommy ini mencoba peruntungannya di The Voice Indonesia dengan bermodalkan suara yang unik dan khas.
Tommy menunjukan kualitas suaranya dengan membawakan lagu yang cukup sulit dari Tompi berjudul Tak Pernah Setengah Hati. Para coaches yang terpukau pun akhirnya memutar kursi untuk peserta yang telah lama tinggal di Yogyakarta itu.
Terjadi perebutan diantara coaches untuk mendapatkan hati Tommy, bahkan Armand memamerkan kembali piala juaranya tahun lalu. Setelah para coaches memutar kursinya, Tommy melangkah mendekati para coach dan memberikan kain batik hasil karyanya sendiri kepada coach yang ia pilih yakni Isyana. Tommy akhirnya masuk dalam tim Insyana.
Penampilan istimewa berikutnya ditampilkan oleh Saly Yuniar asal Surabaya yang tidak kalah memukaunya dari kontestan-kontestan sebelumnya. Mendapatkan perhatian dari coaches dengan keempat kursi berputar, Saly berhasil membawakan lagu dari Idina Menzel yang berjudul Defying Gravity dengan sempurna. Semangatnya mengikuti kompetisi ini mendapatkan apresiasi dari para coaches hingga terjadi perang bujuk rayu diantara coaches. Dengan penuh pertimbangan, akhirnya Saly menjatuhkan pilihannya masuk ke dalam tim Isyana.
Kontestan yang tampil pada babak ini juga memiliki beragam cerita yang sangat menarik. Salah satunya adalah seorang wanita anggota Polri berpangkat Brigadir Dua bernama Yuliana Dwi Maya yang bertugas di Maumere. Namun sayang, lagu Syahrini berjudul Sesuatu yang dinyanyikan Yuliana belum dapat meyakinkan coaches untuk memutar kursinnya, sehingga ia gagal melangkah ke babak selanjutnya.
Selain ragam cerita menarik, sengitnya pesaingan coaches mengatur strategi dan rayuan untuk mendapatkan peserta untuk masuk kedalam timnya juga menarik untuk disaksikan.
Berikut results episode 8:
1. Armand : Nura dan Julian.
2. Titi : Givania.
3. Vidi Nino : Antonio, Truly dan Licya.
4. Isyana : Tommy, Saly dan Dnanda.
(tdy)